Chereads / SENYAPNYA LAYOKA / Chapter 13 - Bab 13 Lanjut Hidup

Chapter 13 - Bab 13 Lanjut Hidup

shiori hendak berpamitan kepada shera untuk kembali ke Layoka, bagaimana pun keluarga nya ada di desa itu berbeda dengan shera yang orang tuanya di Kota. di saat malam menjelang tidur, di kamar yang bernuansa serba kuning, warna kesukaan shera. Orang tua nya telah memberikan yang terbaik untuk shera, disiapkan kamar nyaman dan indah.

"Shera, aku sudah tiga hari meninggalkan desa. Aku besok mau kembali ke desa ya, bagaimanapun aku masih ada darah sebagai penanggungjawab desa, masih butuh banyak yang harus dilakukan kami untuk menjadikan desa layoka berkemajuan, kita sudah tertinggal banyak hal."

"Shiori desa layoka pun desa asal aku juga, aku pun akan menyusul kesana, membantu mu. Bara dan si kembar pun akan siap membantu juga"

"Kalian kawan terbaikku, Terimakasih.. dihh terharu" kedua mata shiori terlihat berkaca-kaca.

"pokok nya kami akan mengunjungimu, aku besok pun mau ke kursus menjahit di kota, aku ingin menjadi desainer."

"Bagus dong sher, kamu yang serius yah belajar nya, ku yakin kamu bisa menjadi desainer, kan kamu orangnya penuh semangat"

mereka saling berpelukan, perpisahan sementara, karena mereka harus melanjutkan hidup dengan keadaan yang telah mengikat. Shiori sebagai putri cenayang tetap desa adalah hal terbesar yang menjadi tujuannya. Shera yang di Kota harus mempunyai keahlian untuk bertahan hidup. mereka tetap saling mendukung satu dengan yang lain.

"besok sampaikan salam ku untuk Bara dan si kembar ya, aku besok akan berangkat ketika matahari masih malu untuk menampakkan dirinya"

"pagi sekali. kau sudah bilang ke Bara kan. Jangan bilang belum, pasti itu akan membuatnya kecewa seperti tak dianggap"

"tadi sore sudah ku bilang dengan dia. aku akan fokus dengan desa ku, Bara dan si kembar pun akan fokus belajar di sekolah. Tapi, aku keburu kalau harus berpisah langsung dengan mereka"

shera mengerti, pasti ada hal yang sangat mendesak sehingga shiori harus segera berada di desa.

"okei, karena malam ini kita akan berpisah sementara, mari kita buat Mie Rebus yang pedas nya nendang"

padahal tadinya, mata shera sudah memerah, shera sudah mengantuk, tapi berbincang larut dengan shiori tidak akan dilewati malam ini begitu saja, shera langsung berdiri dan pergi ke dapur, dia tarik tangan shiori.

"Njum shiori, kita bikin mie rebus dengan dua puluh cabe, kamu siap?" tantang shera

"siapa takut, njum let's go"

shera dan shiori lanjut berbincang hingga larut malam. perbincangan tentang asmara yang mereka buat bertahan lama sampai larut.

di kediaman Bara, Bara menatap bintang di langit dengan dalam, hening di balkon kamarnya. Rasa bercampur sedih harus menjalin hubungan jauh dengan shiori, cinta nya ya baru berusia tiga hari. Shiori yang terikat dengan desa nya apakah bisa bersatu dengan Bara, apakah akan disetujui hubungan nya. Cinta tak bisa memilih harus siapa jatuh pada pangkuannya.

sekarang Bara bingung, bagaimana caranya mereka berkomunikasi jika rindu tiba-tiba menghampirinya. Kalau di Kota ada yang namanya Handphone, tapi kalau di desa apakah sudah ada sinyal sampai disana, sepertinya belum ada penduduk kota yang memasang satelit di layoka.

dia menatap bingkai foto yang sedang ada di tangan nya. solusi jika rindu datang hanyalah bisa menatap foto ini, foto yang mereka abadikan di sore tadi di taman kota.

Surat menyurat pun sepertinya belum bisa di lakukan, karena belum ada pengantar pos sampai di desa, jika ingin berkomunikasi jalan satu-satunya ialah berjumpa. berjumpa itu sesuatu yang tidak mudah, apalagi sekolah lusa sudah mulai masuk kembali, Bara harus menunggu waktu liburan.

Tiba-tiba Bara ingat, dia belum memberitahukan si kembar bahwa besok pagi shiori akan kembali ke desa. Bara tahu jika mereka tidak dikabarkan, akan ruwet masalahnya, sebagai perkawanan lima serangkai yang baik harus saling mengetahui dan mendukung satu sama lain itu sudah perjanjian.

Bara langsung mengambil handphone nya di atas kasur kamar nya.

{tetotet tetotet tetotet} " berdering

Bara memulainya panggilan ke Akihiro, Bara tahu betul diantara akhiri dan Akihiko yang suka main gadget adalah Akihiro, sedangkan Akihiko kalau tidak main game pasti sedang nonton Bola.

betul saja, lima detik berdering Akihiro mengangkat telponnya

" Iya Bara, ada apa gerangan kawan"

Akihiro juga mengetahui karakter Bara, Bara takan menelpon jika kepentingan nya mendesak sekali, Urgent pakai banget.

sementara Bara akan datang ke rumah jika urusannya tidak mendesak.

"besok pagi-pagi sekali shiori akan kembali ke Layoka, apakah bisa kita mengantar kepergian nya" ucap Bara dengan berat

"waduh.. baru menjalin asmara harus berjauhan nih. Yang sabar ya Bar, besok kami temani kau mengantarkan kepergian shiori"

"hem .. awas aja kalau bangun siang" ucap Bara mengakhiri panggilannya

akihiro selesai dengan panggilan dengan Bara, ia lngsung ke kamarnya Akihiko.

"Hiko, cepat tidur sekarang. Besok harus bangun pagi-pagi"

"apaan sih kau, mau ngapain. Lihat nih aku lagi seru main game, jangan ganggu"

"besok kita harus melihat shiori pergi, dia akan kembali ke Layoka pagi-pagi sekali. Jika kau tak ikut kesana, bagaimana perasaan shera pasti kecewa banget karena kamu tidak ada rasa perhatian dengan sahabat nya"

"wait-wait, kau tak berbohong kan.

mendadak sekali baru sekitar tiga harian dia di kota.

"mana ada aku berbohong, tadi bara yang mengabari ku"

"yeah yah, aku tidur. Bangunkan aku besok pagi, sekarang pergi dari kamar ku"

suara langkah kaki menghampiri kamar Akihiko

"wah apa yang sedang kalian bicarakan, serius sekali, kalian besok mau bangun pagi-pagi bubu dengar tadi"

"iya Bu, shiori mau kembali ke desa nya. dia kan cenayang, pasti banyak hal yang harus dilakukan untuk desa nya biar ada kemajuan setelah peraturan kuno itu dihilangkan" ucap Akihiro

"ya sudah, kalian besok harus antar shiori. Sekarang tidur lah, besok ibu bantu bangunkan kalian dan ibu siapkan buah tangan untuk keluarga shiori"

akihiro langsung menuju kamar nya.

__Esok Hari nya__

setelah berpamitan dengan orang tua shera di ruang santai, shera mengantarkan shiori keluar rumah

"shera, aku pamit ya. jangan lupa saling berkunjung, jaga semangat kamu, sampai jumpa kembali"

mereka berpelukan menangis

suara seru berteriak

"sampai jumpa shiori" seru Akihiko

tiga pemuda kota itu datang untuk berpisah dengan shiori

"shiori, ini buah tangan dari bubu kami untuk keluarga mu di desa" Akihiro menyerahkan bingkusan yang sudah disiapkan bubunya.

"ya ampun terimakasih, tuh kan jadi bawa banyak barang nya belum ini dari shera"

"jaga diri kau baik-baik ya, ini dari bubu ku juga untuk kamu, dan ini dari ku. kau buka nanti ya kalau sudah sampai di rumah" ucap Bara menyerahkan bingkisan ke shiori

"Terimakasih untuk perkawanan ini, salam hangat untuk orang tua kalian, jangan segan untuk mampir ke Layoka, Bara jaga diri kau baik-baik ya, ingat ada hati yang harus di jaga" ucap manis dari shiori dengan peluk hangat.

"dan untuk shera awet-awet ya hubungan sama Akihiko, untuk Akihiro ku tunggu kabar baik mu di bulan depan, kau kan bawakan pasangan mu kan sesuai janji yang sudah diucap"

semua tertawa ringan

shiori mulai menunggangi kuda, dan melambaikan tangan "sampai jumpa"