Shera masih mengalami halusinasi, sepanjang perjalanan shera menggandeng Akihiko, gandengan yang tak bisa dilepaskan.
"Akihiko betah banget pegangannya sama shera, weew sepertinya sudah ada benih-benih cinta, Asmara itulah namanya" ledek shiori
"diam kau shiori, nih kau tega ku dorong shera aja nih"ucap Akihiko yang tak tahan dengan ejekannya shiori
"sudahlah Akihiko, selagi dia tak sadar, kesempatan buat mengenal shera lebih jauh, sana obrolkan mau nikah nya dimana" ucap Bara yang semakin membuat Akihiko kesal.
sebenarnya dalam batin Akihiko pun seperti sudah punya benih cinta, dia selalu memandangi shera dan jika dilihat di dansa Akihiko pun seperti menikmati. Namun, Akihiko seperti menutupinya, dia malu mengakui kalau dia jatuh hati dengan shera. sementara itu, si saudara kembarnya si Akihiro sebenarnya sedang tidak baik-baik saja, dia takut jika Missi ini akan berujung kegagalan.
"Bara, fokus lagi yuk. coba kamu tengok sekeliling mu apa kamu sudah nampak buah kendara nya" ucap Akihiro
"iya benar tuh bara dengarkan perkataan saudara ku, sudah siang ini, fokus lihat sekeliling mu, jangan sampai buah Kendara itu terlewatkan dari pandangan mu" ucap Akihiko
Akihiko sengaja berkata demikian, agar teman-temannya tidak terlalu memperhatikan dirinya dengan shera.
"shiori, berilah petunjuk mana bisa aku lihat buah itu, kemaren kan katanya dekat gerbang hutan ini, dan ini apakah sama juga disana, jika iya mana cukup waktu kita ke gerbang" ucap Bara
"ada sih, Buah kendara itu ada pada tanaman yang dikelilingi ratusan lebah, tanaman itu berbentuk seperti matahari" ucap Shiori
"paman Lian, apakah tau letak tanaman yang disebabkan shiori itu dimana?" tanya Akihiro
"saya pernah lihat tanaman dikelilingi ratusan lebah, itu ada di satu jam an dari sini, sekarang ikutlah dengan ku" ucapnya
"Tunggu apalagi yuk berangkat" ucap shera yang masih berlaku manja dengan Akihiko.
selama perjalanan seperti biasa shera mengingatkan teman-teman
"teman-teman, tolong jangan ganggu lebah-lebah di tanaman itu ya, kita tidak fokus pada tanaman bunga yang seperti matahari itu tapi kita akan fokus bunga yang ada pada dekatnya, karena jika kalian kenal serangan lebah itu, maka celakalah kalian, kalian akan marah-marah" ucap shiori
"menyeramkan, tidak adakah obatnya" tanya Bara
shiori sungkan untuk mengucapkan obat dari marah-marah itu, "ya pokoknya jangan sampai kena lebah" ucap singkat nya
Satu jam perjalanan sudah,
"itu lihat disana, banyak lebah di bunga itu" ucap Akihiro yang menunjukkan sekitar tiga puluh meter dari tempat nya berdiri.
"okei, temani aku dong Akihiro buat kesana" ucap bara
ternyata sudah tiga jam, shera kembali sadar dan dia kaget sedang berpegang tangan Akihiko
"apa-apaan ini, hiiks ngapain kau pegang tangan ku, pergi jauh-jauh sana" shera langsung mendorong Akihiko dengan keras dan membuat Bara terdorong ke lebah itu.
panik sudahlah suasananya, dan Bara pun berdampak
"Akihiko, cukup ya kalau kamu ga suka sama aku, kalau kamu mau celakai aku, yuk sekarang kita tanding mana yang lebih kuat" Bara berlaku marah-marah.
"shera, haduhh kenapa kau dorong Akihiko sejauh itu, tengok apa yang dilihat. Bara sudah terkena sengatan lebah itu, dan sekarang akan semakin memanas emosinya* ucap Shiori
"duh maaf shiori, lagian kenapa coba Akihiko peluk dan dekat-dekat sama aku, kau pasti punya penawarnya kan" ucap shera
"itu karena ulah mu sendiri, lupakah kamu tiga jam yang lalu kamu sentuh bunga yang sudah ku larang, eh kamu sentuh juga ya gini jadinya kamu berhalusinasi bermesraan dengan Akihiko"
"apa, aku bermesraan dengan dia, selama berapa jam dan ngapain aja aku" tanya shera
"sudah shera ini bukan waktu yang pas untuk cerita, sekarang bantu aku sembuhkan amarah nya Bara, jika tidak waktu kita akan habis dan mereka pasti kan terluka, jadi shiori apa obatnya" ujar Akihiro
"dipeluk aja si Bara sama perempuan sambil di puk-puk punggungnya, pasti bakal luluh dan lenyap amarahnya" ucap shiori yang sungkan buat bilang
"ya sudah, shiori cepat lakukan itu. lebih cepat lebih baik bukan, bantu anak paman biar sadar kembali" pinta Lian
"hiissh, kalian balik badan semua. ku tak ingin kalian lihat apa yang kulakukan dengan Bara" shiori meminta
"iya, iya cepat lakukan itu " ucap shera
shiori pun berjalan mendekati Bara, dan peluk Bara. seketika Bara tenang dan hilang sudah amarahnya
"Shiori, kenapa kau peluk aku, jangan bilang kau ada rasa dengan ku" ucap Bara yang sudah kembali membaik
"hissh, lupakan tadi, sekarang cepat carilah bunga itu. lakukan dengan hati-hati.
Bara tak berpikir panjang, dia ingat apa yang terjadi tadi dan yang dilakukan shiori adalah penawar nya, dilihat lah bunga kendara itu
"aku nampak buah kendara itu" seru Bara
" ambil rantingnya" seru Akihiro
dan Berhasil lah Bara membawa ranting itu.
sekarang tinggal merangkai bahan yang sudah dikumpulkan itu.
namun, sayangnya mereka tidak tau cara merekat dan menyatukan bahan-bahan itu, waktu tinggal dua jam menuju matahari gelap.
"shiori, kamu benar tidak tahu cara merekat nya" tanya Akihiko
"serius, aku tak tahu. aku belum menemukannya" ucap shiori
"lalu bagaimana ini, siapa yang tahu, gak lucu kan jika semua itu sia-sia" ucap Bara
"Tenang, sepertinya saya tahu. Bara kau yang merekatkan nya dengan belukar yang ada di buah Kendara itu"ucap Akihiro
dan ternyata benar, pusaka Asoka itu merekat dan bersatu.
"jadi, ini dia pusaka nya" ucap bara
"bagus, jangan tunggu lama lagi segera ke tempat perjanjian itu, kita kibaskan di sana" ucap shera
"saya tahu tempat nya, ikuti saya" ucap shiori
mereka berjalan dan berlarian menuju tempat itu.
"terus berlari kawan, kita tidak akan biarkan ini sia-sia, kita harus berhasil Missi ini" ucap shiori yang terus memberikan semangat buat terus berjalan dan berlari.
hingga jarak lima puluh meter shiori menunjuk
"disana teman-teman, disana tempat nya" seru shiori
sesampainya mereka disana, dibuatlah bingung kembali, mana dua pohon yang harus di pukul pusaka ini, itu Kan ada empat pohon" ucap Bara
"tunggu, ku coba pakai kekuatan spiritual ku" ucap shiori yang menggunakan kemampuan cenayang nya
"dua pohon itu adalah yang belakang dari kiri dan di depan yang di kanan, Bara sekarang pukul pohon itu" ucap shiori yang sudah sadar bahwa beberapa menit lagi akan tenggelam matahari.
Bara pun segera berlari menuju dua pohon yang diucap shiori, setelah dari pukulan Bara mendadak ada petir dan angin besar awan dan langit pun berubah menjadi cerah.
"kawan-kawan kita berhasil" ucap shiori
shera sudah tidak bisa berkata banyak, dia sedih terharu, akhirnya impian dia bersatu dengan keluarga nya akan terwujud
"Terimakasih teman-teman" ucap nya dengan pelan