Marsha cemberut Danish tidak mau melepaskan dia sampai para maid meninggalkan mereka berdua di sana dalam keadaan masih berciuman. Bahkan, untuk pertama kalinya bagi maid tidak pamit kepada Danish karena sang majikan fokus terhadap istrinya.
''Menyebalkan!" dengus Marsha sambil mengusap mulutnya yang belepotan karena ulah Danish.
''Tapi suka kan?" goda Danish.
"Tidak!" elak Marsha lalu dia menuju cermin untuk menyisir rambutnya.
"Sini kubantu menyisir,'' tawar Danish.
''Aku bisa sendiri kau bersiaplah dulu,'' protes Marsha.
''Apa yang mau disiapkan semua sudah selesai aku hanya menunggumu sekarang.'' Marsha baru menyadari kalau dia seorang yang belum siap sementara perlengkapan mereka sudah dipersiapkan maid.
"Oh ya,'' cengir Marsha.
Marsha membiarkan Danish melakukan sesuka hatinya kepada rambutnya yang sudah hampir kering. Wajah ceria pria dewasa itu tidak pernah lepas sesekali bermain dengan rambut panjangnya.
"Dia ternyata bisa senyum dan tertawa juga,'' gumam Marsha.