Marsha berusaha untuk mencoba tidak melawan apalagi Danish sangat menginginkan dirinya malam ini. Tatapan Marsha seketika terlihat sayu ketika Danish semakin memperdalam penyatuan itu.
"Jangan pernah lagi ucapkan nama dia kau mengerti?" ucap Danish penuh penekanan setelah melepaskan penyatuan.
''Ya Danish,'' jawab Marsha gugup.
Danish merebahkan tubuhnya ke samping lalu memejamkan kedua bola matanya menahan gejolaknya yang sempat naik. Sementara itu Marsha masih tetap berusaha tenang sambil menarik napas kuat mengatur pernapasannya.
''Apa dia marah? Seharusnya aku yang marah karena aku berhak mengetahui hubungan mereka berdua,'' ucap Marsha dalam hati.
''Tidurlah jika tidak aku tidak akan pernah membuatmu bernapas,'' seru Danish.
''Kau belum tidur?" tanya Marsha kaget.
''Bagaimana aku bisa tidur kalau kau masih belum memejamkan mata!" Danish bergerak langsung menghadap Marsha. Danish menatap Marsha secara intens dengan jarak yang dekat hingga suasana seketika menjadi canggung.
