Belle begitu girang karena Danish kembali menghubunginya setelah sekian lama mereka tidak pernah komunitas. Dari kantor Belle menuju mansion bersama dengan sekretaris Tevan, dalam mobil Belle tidak hentinya merias wajahnya agar terlihat cantik.
"Tevan, bagaimana aku udah cantik belum?" tanya Belle penuh percaya diri.
"Ya," jawab sekretaris Tevan singkat dan pandangannya tetap fokus ke depan.
"Aku sudah tidak sabar bertemu lagi dengan Danish?" Belle senyum-senyum dengan sendirinya membayangkan apa yang akan mereka lakukan nanti di mansion setelah selesai bekerja.
"Wanita ini terlalu percaya diri sekali menginginkan Danish pendamping hidupnya," batin sekretaris Tevan dalam hati.
Pintu gerbang mansion terbuka lebar menyambut kedatangan sekretaris Tevan yang sudah tidak asing bagi para penjaga mansion. Belle tercengang melihat mansion Danish yang bagaikan istana fayri topia ada di negeri dongeng.
"Rumah masa depanku," ucapnya dalam hati namun tatapannya sangat sulit diartikan.