Mita terbelalak mendengar perkataan Damar dia benar-benar konyol melihat taruhan kedua pria beda generasi itu.
''Ayo anak muda katanya kuat, mana?" desak Bapak.
''Ayah mertua akan melihat kekuatan ku,'' balasnya.
Mita dan ibu ingin pingsan mendengar ucapan Damar seharusnya malam ini mereka berbicara mengenai kedatangan Damar justru disuguhkan taruhan.
''Mita sepertinya ibu ingin istirahat dulu,'' ucapnya sambil memijit pelipisnya.
''Bu, tunggu sebentar taruhan ini sudah hampir selesai,'' ucap Mita.
''Apa?" Pada akhirnya Bapak telah kalah karena Damar langsung mengerahkan kekuatannya.
''Hore akhirnya aku menang. Mita kapanpun sudah bisa menikah,'' ucap Damar refleks langsung memeluk Mita.
''Damar jangan peluk, ada bapak dan ibu,'' pekik Mita.
Damar langsung melepaskan pelukannya dia melihat kedua orang tua Mita menatapnya dengan tatapan dingin.
''Kalau belum halal jangan sentuh putri ku. Aku kalah bukan harus bisa bebas memeluk Mita tapi jaga batas,'' peringat bapak.