Setelah selesai menggoda Marsha, Danish menuju ruang kerjanya memantau para maid sedang bekerja di mansion. Dia mencurigai ada orang dalam yang berkhianat kepadanya. Belum pernah dia publikasi tentang kehamilan Marsha namun orang yang luar bisa mengetahuinya.
Pintu kena ketuk sebanyak tiga kali lalu setelah mendapatkan jawaban sekretaris Tevan masuk ke dalam.
"Kau datang lebih cepat dari dugaanku Tevan,'' ucap Danish dingin.
''Maaf Tuan,'' jawabnya.
''Kau sudah mencari tahu yang sebenarnya?" tanya Danish lalu menghentikan tangannya yang baru saja mengirim pesan kepada asisten Ana mengerjakan proyek Brawijaya.
"Tuan Brawijaya-'' Danish dengan cepat memotong ucapan sekretaris Tevan tidak suka mendengar nama Brawijaya.
''Jangan kau sebut nama penghianat itu Tevan!" sentak Danish.
''Baik Tuan, oknum sudah diamankan anak buah saya Tuan di rumah interogasi,'' balas sekretaris Tevan cepat.
