Chereads / (TANPA) RESTU / Chapter 9 - Seperti Harapanmu?

Chapter 9 - Seperti Harapanmu?

[Gue jemput kamu pulang sekolah, ya?] Senyum renjana di kedua bibir ranum milik Azura tersungging dengan sangat manisnya saat membaca pesan yang dikirimkan oleh orang yang paling disegani di circle Endaru itu, Keanu Dhirgham Mananta. 

[Gue mana mungkin menolak untuk hal itu.] Jari jemari Azura yang lentik itu tampak bergerak dengan sangat lihainya saat membalas pesan dari Keanu. Cowok yang secara tidak langsung sudah mencuri detak jantungnya. 

"Lo lagi chat ama siapa?" Azura terperanjat kaget saat mendengar apa yang dikatakan oleh Aiden. Azura juga tidak tahu sejak kapan cowok yang memiliki manik mata gelap segelap obsidian itu berada dalam jarak yang sangat dengan dirinya. 

"Bukan urusan lo." Azura benar-benar berani bertutur kata seperti itu pada Aiden, power yang Azura miliki memang adalah hal yang tidak bisa untuk dipandang sebelah mata. 

"Keanu?" terka Aiden menghunuskan tatapan yang penuh selidik pada Azura, tapi sayang apa pun yang dilakukan oleh Aiden tidak akan membuat Azura luluh apalagi sampai tunduk atas semua yang terlontar dari kedua bibir Aiden.

"Gue anggap diam lo itu adalah bentuk persetujuan secara tidak langsung." Azura masih betah dalam bungkamnya, mungkin kedua bibir ranumnya memang minim pergerakan, tapi tidak dengan kedua manik matanya yang tampak berpendar ke seluruh sudut SMA Garuda Nusantara sekedar memastikan kalau orang yang dia tunggu sedari tadi  memang belum  menampakkan batang hidungnya.

"Dia nggak akan datang, Ra."Mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Aiden dengan sangat cepatnya membuat atensi dari Azura teralihkan dengan sangat cepat. Azura menilik dengan sangat tajam ke dalam dua manik milik Aiden, dan ketua dari geng motor Ganesha itu pu peka kalau yang ada dalam diri Azura hanya emosi yang entah sejak kapan telah menyentuh titik didihnya. 

"Lo kalau nggak ngerti lebih baik diam aja deh!" Aiden hanya menghela napasnya dengan sangat dalam saat mendengar apa yang dikatakan oleh Azura barusan. Dari sekian banyak orang yang hadir dalam hidup Aiden sepertinya hanya Azura yang yang sulit untuk atur damai dengan dirinya saat ini. Sampai kapan? Sampai batas waktu yang Aiden pun tidak tahu kapan itu.

"Justru gue melakukan ini karena mengerti dan juga peduli ama lo, Ra." Mendengar apa yang dikatakan oleh Aiden dengan sangat cepatnya kini Azura mengubah titik atensinya. Kedua manik matanya menatap cowok yang ada di hadapannya saat ini dengan tatapan yang penuh dengan selidik dan juga tanda tanya. 

"Peduli apa? Kalau lo peduli ama gue yang seharusnya lo lakukan adalah menyemangati gue bukannya bukan gue justru memiliki pikiran yang aneh-aneh ama Keanu." Saat berkata seperti itu, Azura bahkan tidak segan-segan untuk menodongkan jari telunjuknya ke hadapan Aiden. 

"Keanu itu nggak baik untuk lo, Ra!" Azura tampak memejamkan kedua manik matanya saat mendengar apa yang dikatakan oleh Aiden barusan. Ketua dari geng motor Ganesha itu benar-benar menguji kadar sabar yang ada pada dirinya. 

"Kalau Keanu nggak baik, lalu siapa yang  baik, hah?" tanya Azura dengan nada yang dia buat setegas mungkin bahkan kedua manik matanya menatap Aiden dengan tatapan yang nyalang dan juga sangat tajam. Seharusnya hal tersebut sudah lebih dari cukup untuk mengintimidasi Aiden, sayang kenyataannya tidak seperti itu. 

"Gue, gue yang baik," ujar Aiden dengan rasa bangga yang  teramat sangat. 

PLAK!

Satu tamparan mendarat dengan sangat cepatnya di sebelah pipi milik Aiden dan tentu saja ini adalah pemandangan yang tak biasa untuk semua orang yang sedang melihatnya. 

Azura Salsabila Mahatma dia adalah orang yang paling berani untuk berhadapan dengan Aiden. 

"Woi ... lo didiami lama-lama semakin melonjak, ya?!" Itu adalah Antares, perak terbaik yang dimiliki oleh Ganesha. 

"Res ... satu kali lagi lo maju, gue akan keluarin lo dari Ganesha!" 

DEG!

Mendengar ultimatum yang Aiden lontarkan saat itu juga seorang Antares Anandhipa Milando merasa kalau dunianya sedang tidak dalam keadaan yang baik-baik saja. 

"Den ... lo nggak bisa gitu dong!" Rupanya Ares masih mencoba untuk mengajak Aiden bernegosiasi di saat yang tidak tepat seperti saat ini. 

"Gue bisa, Res! Di sini gue ketuanya. Ingat selain ketua adalah pemegang kendali penuh atas semua yang sedang terjadi di Ganesha," ucap Aiden dengan nada yang terdengar penuh penekanan di setiap katanya. Sehingga pada akhirnya Aiden tidak punya pilihan lain selain mundur teratur tanpa ada gerak gerik yang mencurigakan ke depannya. 

"Den ... lo itu hanya manusia, nggak luput dari yang namanya dosa. Jadi boleh nggak aku minta ama kamu untuk tidak ambil alih tugas Tuhan dalam menilai manusia?!"

DEG!

Kata demi kata yang terlontar dari kedua bibir ranum milik  Azura sejak saat itu Aiden merasakan namanya dikuliti hidup-hidup. 

"Azura!" panggil sosok yang baru saja masuk ke dalam area SMA Garuda Nusantara. Tak perlu bertanya siapa sosok itu tentu saja dia adalah sosok yang sejak tadi paling dinantikan kehadirannya oleh Azura sejak tadi. 

Kedua manik mata milik Azura lantas berbinar  dengan sangat cerahnya saat melihat sosok yang saat ini hadir di hadapannya. Siapa lagi kalau bukan Keanu Dhirgham Mananta, orang yang paling disegani di circle Ganesha.

"Hai ... Aiden." Mendengar sapaan yang dilontarkan Keanu padanya membuat Aiden ingin sekali untuk mendaratkan satu saja hantaman di wajahnya, tapi hal tersebut urung dia lakukan saat melihat Azura. Secara tidak langsung Azura memang telah berhasil untuk membuat 

"Nggak penting banget sih, lo!" Kali ini Aiden tidak lagi bisa untuk mengendalikan emosinya sehingga perkataan tersebut terlontar saja dengan mudahnya di kedua bibir ranum miliknya. 

Kalau Azura  ditanya apa yang menjadi keinginan Azura maka dia akan dengan sangat lantang menjawab dengan menampar Aiden sekali lagi, tapi tidak di hadapan Keanu. Hal tersebut sama saja dengan membuat citra tercoreng dengan sangat mudah. Tidak Azura tidak ingin hal tersebut sampai terjadi. 

"Nu ... kita pulang yuk! Orang macam dia nggak usah diladeni. Gue takut lo kenapa-kenapa nanti—"

"Kalian berdua berantem?!" tanya Keanu sambil menatap Aiden dan juga Azura secara bergantian.

"Kita pulang aja, Nu!" Azura kian mendesak Keanu sehingga pada akhirnya yang bisa dilakukan oleh Keanu hanya satu yaitu menurut saja dengan apa yang dikatakan Azura. 

Pelan tapi pasti kini sosok Azura dan juga Keanu tidak lagi terjangkau oleh kedua manik mata milik Aiden juga para inti Ganesha yang sedari tadi hanya menjadi penonton tenang. 

"Den ... itu sosok yang lo harapkan jadi ratu Ganesha?" tanya Pasha sosok yang entah sejak kapan justru berdiri dalam jarak yang sangat dekat dengan Aiden.