Chereads / (TANPA) RESTU / Chapter 13 - Ulah Kyara

Chapter 13 - Ulah Kyara

"Mami aku pulang!" Kallista hanya bisa geleng-geleng kepala saat dirinya membawa kedua titik atensinya pada sumber suara. Ada helaan napas yang terdengar sangat berat dari kedua bibir ranumnya kala melihat kedatangan putra sulungnya itu. Seharusnya Kallista tidak perlu lagi untuk terkejut, karena putranya itu memang sangatlah aesthetic.

"Kok baru pulang sih, Kak?" tanya Kallista saat Keanu menghempaskan bokongnya di sofa yang bersisian dengan dirinya. Tanpa mau basa-basi untuk waktu yang lebih lama lagi Keanu lantas saja melingkarkan tangannya di pinggang sang mami. Hal ini memang sudah menjadi kebiasaan seorang Keanu Dhirgham Mananta. Kallista bisa apa? Karena wanita berusia 41 tahun itu memang adalah tipe yang tidak bisa untuk berkata tidak apalagi pada kedua anaknya. Keanu Dhirgham Mananta dan juga Kyara Dhirgham Mananta. 

"Tadi ada urusan, Mi." Jawaban yang Keanu berikan tentu saja adalah jawaban yang tidak bisa diterima oleh sang mami dengan sangat cepatnya. 

"Kak, nongkrongnya bisa nggak kamu kurangin dikit aja? Fokus ke ujian dan tes masuk perguruan tinggi aja bisa nggak." Sebagai seorang anak sulung tentu saja Keanu dititipkan beban keluarga yang sangat banyak di pundaknya dan Keanu pun tidak bisa untuk menolak hal tersebut. Pasrah? Mungkin sejak awal hal tersebutlah yang harus dilakukan oleh Keanu. 

"Iya, Mi. Ini juga kakak udah nggak nongkrong lagi kok." Kallista menilik dengan sangat tajam ke dalam dua manik mata milik Keanu, mencari setitik saja dusta di sana. Sayangnya yang terpancar hanya kejujuran dan hal tersebut kian membuat Kallista bingung dan tidak bisa untuk menelaah dengan baik apa yang menjadi pusat atensi dari anak yang dia lahirkan 18 tahun yang lalu. 

"Kamu udah nggak nongkrong lagi, Kak?" tanya Kallista yang menuntut adanya kejelasan dari ini semua. Ada perang dingin antara hati dan juga pikiran Kalista Maharani saat ini. Hatinya sangat ingin untuk menaruh rasa percaya yang cukup besar pada Keanu, tapi tidak dengan pikirannya yang secara tidak langsung sedang menolak keras hal tersebut.

"Mami tidak percaya sama kakak, ya?" Kallista tertegun saat mendengar apa yang dipertanyakan oleh Keanu. Sekujur tubuhnya seperti sulit untuk memberikan respons atas apa yang baru saja Keanu ucapkan. 

"Kak, kalau kamu tanya mami apakah mami ingin percaya dengan apa yang kamu katakan jawabannya mami mau banget. Namun apa yang mami lihat sekarang dan apa kamu juga katakan itu adalah hal yang tidak sedang berada dalam satu garis lurus." Akhirnya apa yang saat ini sedang mengganjal di dalam hatinya terlontar juga. Emosi yang ada dalam diri Kallista pun saat ini meledak juga layaknya bom waktu yang akan meledak tinggal bagaimana semesta mengaturnya. 

"Kakak nggak sama Endaru tadi, Mi. Kakak nggak ke markas." Keanu memberikan penjelasan dengan nada yang sangat meyakinkan, tapi tetap saja harus ada penjelasan lanjutan yang menyertai ini semua. 

"Nggak sama Endaru, tapi kok pulangnya hampir magrib sih, Kak?" tanya Kallista dan Keanu pun sudah menduga kalau hal ini pasti akan menjadi hal yang paling menyita titik atensi sang mami. 

"Habis cariin mami calon menantu," jawab Keanu lalu dengan sangat cepatnya dia pun mengambil langkah 1000 untuk menghindar dari amukan sang mami. Karena saat ini sangat jelas terlihat kalau sang mami sedang dalam kondisi yang tertekan dari segala arah. Sebelum murka sang mami kian menjadi-jadi, ada baiknya Keanu menyelamatkan diri dengan lari kecepatan maksimal meski pada akhirnya dia tidak akan lolos sepenuhnya. 

*** 

"Ky, tolong panggil kakakmu, Nak!" titah Kallista pada anak bungsunya itu. 

"Hah, kok aku sih, Mi?" Pertanyaan yang dilontarkan oleh Kyara sudah lebih dari cukup untuk membuat emosi milik Kallista kembali terpancing dengan sangat kuatnya. 

"Terus harus papi yang mami suruh untuk panggil kakakmu, Ky?" Mendengar apa yang maminya katakan membuat Kyara pada akhirnya tidak memiliki pilihan lain selain menurut saja dengan apa yang menjadi keinginan sang mami. 

"Kak Keanu!" Kallista dan juga Keenan kompak untuk saling menutup mata mereka dengan sangat kuatnya saat mendengar apa yang dikatakan oleh Kyara.

"Ky … nggak gitu juga dong, Dek!" kata Keenan yang dengan lembutnya memberikan pemahaman pada sang putri. Iya Keenan Dhirgham Mananta memang adalah tipikal orang yang sangat anti untuk melakukan kekerasan apalagi jika dia dihadapkan pada kedua anaknya. 

"Jadi aku ke atas?" tanya Kyara dengan menatap sang mami dan papinya di saat yang hampir bersamaan. 

"Memangnya ada solusi lain selain hal tersebut?" Alih-alih menjawab apa yang menjadi pertanyaan dari anak bungsunya itu, Kallista justru balik bertanya dengan pertanyaan yang sangat sulit untuk diutarakan. 

Karena tatapan yang penuh dengan intimidasi, Kyara pun memilih untuk menurut saja dengan apa yang dikatakan oleh sang mami.

Kyara lalu membawa kedua kaki jenjangnya menuju kamar sang kakak yang hanya bersebelahan dengan kamarnya. 

"Punya kakak satu aja nyusahinnya minta taubat nasuha," gumam Kyara di dalam benaknya. 

"Kak turun makan malam, yuk!" teriak Kyara. Mungkin berteriak adalah bakat terpendam milik Kyara yang sungguh sangat aesthetic dan memang pantas untuk dilestarikan. 

Sampai setengah menit berlalu Kyara tak mendapat jawaban apa pun dari sang kakak dan tentu saja hal tersebut sudah lebih dari cukup untuk mengusik rasa ingin tahu milik Kyara yang dari waktu ke waktu kian membuncah saja dan sulit untuk dilepas. Hanya akan terasa lapang kalau Keanu menjawab semua yang menjadi pertanyaan terbesar dalam relung hatinya. 

"Eh nggak terkunci?" ucap Kyara dengan ekspresi wajah yang sangat terkejut dan tentu saja hal ini tidak bisa untuk dia paksakan. 

Tanpa mau pikir panjang Kyara pun membawa ke dalam kamar miliki saudara satu-satunya yang dia miliki. 

Kedua manik mata milik Kyara tampak bergerilya ke seluruh sudut kamar milik sang kakak. Sungguh ini adalah hal yang sangat bertolak belakang dengan apa yang menjadi nuansa kamarnya dan gender tentu saja adalah masalah paling utama dalam hal ini. 

Tiba-tiba atensi milik Kyara teralihkan dengan sangat baiknya kala mendengar gawai milik Keanu berdering bukan karena panggilan, tapi karena ada pesan chat yang masuk. 

"My Pretty Azura?" beo Kyara yang masih tidak bisa untuk memahami dengan baik apa maksud dari ini semua. Ada banyak sekali tanya di dalam benak milik Kyara, tapi tidak ada satu pun yang bisa dia utarakan dengan sangat baik.

"Azura? Azura anaknya om Danu atau siapa sih? Bukannya yang pacaran ama Kak Keanu itu adalah Kak Kay?" Rentetan tanya demi tanya terus saja mencuat dalam benak milik Kyara, tapi tidak ada jawaban yang tepat untuk mewakilinya dengan cara yang baik.