"Ky … kamu ngapain ke sini?" Pertanyaan yang terlontar dari kedua bibir ranum milik Keanu sudah lebih dari cukup untuk membuat Kyara tersentak kaget karenanya.
"Kak, kok kamu ngatetin aku sih?" Sebelah alis milik Keanu lantas terangkat saat mendengar apa yang dikatakan oleh dikatakan oleh Kyara. Jelas-jelas dalam hal ini Kyara yang bersalah dari segala penjuru yang ada, tapi kenapa justru dirinya yang salah.
"Bukan kakak yang ngatetin kamu, Ky. Kamunya aja yang kurang briefing." Kyara lantas mendengus kasar saat mendengar apa yang dikatakan oleh sang kakak dan dengan entengnya mengatakan kalau dirinya saat ini kurang persiapan.
"Jadi kamu mau apa ke sini?" tanya Keanu sekali karena pertanyaan pertama yang dia lontarkan hanya berujung perdebatan pada gadis yang lebih muda dua tahun darinya saat ini
"Makan malam, mami dan papi udah nungguin kamu." Keanu hanya berdehem sebagai jawabannya untuk apa yang dikatakan oleh Kyara barusan.
"Aku turun dulu." Sekali lagi, yang bisa Keanu lakukan hanyalah berdehem.
Namun langkah Kyara tampak menggantung sesaat sebelum dia melintasi pintu kamar milik sang kakak.
"Kenapa, Ky?" Bagaimanapun Keanu dan juga Kyara berasal dari satu bibit yang sama dan juga berkembang di rahim yang sama. Selamanya darah akan selalu lebih kental dari air, jadi Keanu tahu kalau ada yang tidak baik-baik saja dalam diri Kyara saat ini.
"Kamu masih pacaran ama Kak Kyara 'kan, Kak?" tanya Kyara dan hal tersebut tentu saja membuat Keanu tidak bisa lagi untuk berpikir dengan cara yang cukup baik. Sebaik apa pun dia memutar otaknya, tetap saja pada akhirnya dia akan kembali ke tahap awal di mana dia berpijak saat ini.
"Kok kamu tiba-tiba bahas, Kay?" tanya Keanu yang tidak bisa lagi untuk memahami jalan pikiran milik sang adik ke mana muaranya.
"Tanya aja." Namun sayang, Keanu sudah terlanjur menaruh rasa curiga yang sangat tinggi pada Kyara.
"Nggak, yang kakak lihat kalau saat ini hati dan juga matamu tidak sedang berada di satu garis lurus yang sama. Hatimu ke mana dan matamu juga tidak selaras." Seharusnya sebelum mulai berbohong, Kyara harus sadar pada siapa saat ini dia berhadapan, karena seorang Keanu Dhirgham Mananta adalah orang yang memiliki jiwa peka di atas rata-rata penduduk bumi.
"Aku tadi nggak sengaja lihat kalau di ponsel kamu, ada nama My Pretty Azura. Itu bukan Azura anaknya om Danu 'kan?" tanya Kyara dengan tatapan yang penuh selidik di setiap penjurunya.
"Kalau ternyata itu Azura yang kamu maksud gimana dong, Ky." Kedua manik mata milik Kyara seperti ingin melompat keluar dari tempatnya saat ini kala mendengar apa yang dikatakan oleh sang kakak, Keanu.
Dan semesta pun kian mendukung perkataan Keanu karena tidak ada dusta yang terpancar dari kedua manik mata sang kakak yang mana itu berarti kalau Keanu memang tidak main-main.
"Kamu pacaran ama kak Azura?" tanya Kyara sekali lagi dan kali ini dengan nada yang sangat tegas. Mungkin Kyara berharap apa yang dia lakukan sekarang bisa mengintimidasi Keanu sayangnya kakaknya itu bukanlah orang yang mudah untuk diintimidasi. Hanya orang-orang tertentu saja, dan orang itu jelas bukanlah Kyara.
"Iya, officially tadi sore. Aku minta dia langsung di makam mamanya." Sayangnya Azura kali ini tidak punya opsi untuk mengatakan kalau Keanu sedang berbohong.
"Lalu kak Kay gimana?" tanya Kyara yang mungkin saja ini akan menjadi pertanyaan pamungkas untuk dia.
"Ky, aku dan juga Kay itu sudah terlalu rusak untuk diperbaiki. Dan bukan aku yang merusak itu pertama kali. Dia selingkuh ama Aiden—"
"Dan kamu juga selingkuh ama Azura? Lalu sekarang apa bedanya kamu dan kak Kay?" Keanu terdiam saat mendengar apa yang dikatakan oleh Kyara, ternyata untuk apa pun yang menyangkut tentang rasa, Kyara akan selalu terlihat lebih dewasa dibandingkan Keanu sendiri.
"Iya, aku sadar kalau aku ada dan juga Kay hanyalah dua rasa yang akan berakhir luka." Kyara tak mau sedikit pun menampik apa yang dikatakan oleh Keanu karena itulah gambaran yang paling nyata untuk dirinya dan juga Kay sekarang.
"Turun makan gih, jangan buat mami dan papi menunggu." Merasa kalau tujuan awalnya datang ke kamar Keanu telah dia laksanakan dengan baik, Kyara pun membawa kedua kaki jenjangnya untuk menuju kembali ke meja makan. Hanya butuh 10 menit berlalu, Keanu pun ikut mengambil posisi duduknya sehingga saat ini di meja makan para personil anggota keluarga Mananta dalam formasi yang lengkap.
Kalau di dunia ini ada yang sangat kuat dari baja maka itu adalah ikatan batin antara ibu dan juga anak. Bagaimanapun Kallista dan juga Keanu adalah dua orang yang pernah saling membagi ruang satu sama lain.
Namun Kallista sekuat yang dia bisa mencoba untuk menahan dirinya agar tidak mempertanyakan hal tersebut. Sudah menjadi tradisi di keluarga Mananta kalau sedang makan tidak boleh ada aktivitas lain.
"Kak, ikut mami dulu yuk ke ruang keluarga?" Sebelah lais milik Keanu tampak terangkat naik saat mendengar apa yang dikatakan oleh maminya barusan.
Namun di sisi lain pula, Keanu tidak mungkin untuk berkata tidak atas apa yang menjadi keinginan Kallista.
"Iya, Mi." Hanya itu yang Keanu ucapkan kala mendengar titah yang dilontarkan oleh mamanya.
"Kak, jadi pacar kamu siapa?" Keenan yang sedang asyik dengan laporan keuangan perusahaan yang sedang dia tangani pun akhirnya tidak bisa untuk mengendalikan rasa ingin tahunya yang besar itu.
"Kamu punya pacar, Kak?" tanya Keenan menimpali apa yang istrinya katakan juga tadi. Dan karena hal ini pun Keanu seperti orang yang sedang tertekan dari segala penjuru. Mami dan juga papinya tak kenal lelah untuk terus saja menggempurnya agar mau jujur tentang siapa sosok gadis beruntung kalau hubungan mereka awet tidak menutup kemungkinan akan menjadi menantu pertama untuk Keenan dan juga Kalista.