"Astaga, apa ini foto mereka berdua?" tanyaku setelah melihat unggahan di sosial media milik Juno.
Yunki yang penasaran langsung mendekatkan dirinya padaku dan langsung melihat layar ponselku. Saat dia menatap layar ponselku, dia mengerutkan keningnya.
"Apa ini?" Yunki bertanya padaku dan melirik ke arahku.
"Aku tidak tau tapi aku yakin kalau ini tangannya Juno dan Bella," jawabku tanpa ragu.
Yunki menghela napasnya dengan panjang dan menghembuskan dengan pelan, dia hanya bisa geleng-geleng kepalanya.
"Kamu jangan pernah lakukan itu dengan mantanmu!" Yunki menatapku dengan tatapan tajam.
Aku yang mendengar perkataan Yunki hanya bisa mengerutkan kening. "Bahkan aku tidak pernah berkomunikasi dengan mantanmu," ucapku dengan jujur.
"Bagus, istri yang pintar!" Yunki mengusap-usap kepalaku dengan lembut.
Aku tidak merespon Yunki tapi aku masih fokus dengan foto yang di upload Juno di Instagram itu, aku juga melihat beberapa like dan komen di postingan itu.
"Syukurlah sepertinya suaminya Bella tidak mengetahui postingan ini," gumam aku.
Setelah beberapa menit kemudian. Aku dan Yunki memutuskan untuk melangkah menuju kasur, karena kami sudah mulai mengantuk.
Setelah sampai di atas kasur, kami benar-benar memejamkan mata dan masuk ke dalam mimpi masing-masing.
Pukul 2 tengah malam, tiba-tiba saja perutku merasa keram lagi. Perlahan-lahan aku mencoba bangun dari tidurku lalu melirik ke arah suamiku, Yunki.
Sepertinya Yunki masih tertidur pulas tapi dia masih memelukku saat tidur, karena seperti itulah kebiasaannya Yunki saat tidur.
"Ah, sakit sekali," gumam aku sambil memegangi perutku.
Perlahan-lahan aku melepaskan pelukannya Yunki dan mulai melangkah menuju meja, meja yang di atasnya berisi termos air panas.
Aku mencoba menuangkan air panas itu ke dalam gelas kosong dan di campur dengan sedikit air dingin, setelah itu aku mencoba meminumnya agar perutku tidak terlalu keram.
"Kenapa ya perutku akhir-akhir ini sering merasakan keram," ucapku dengan pelan-pelan agar Yunki tidak mendengarnya.
Setelah menghabiskan air tadi, aku kembali ke atas kasur dan membaringkan tubuhku di sampingnya Yunki.
Tiba-tiba saja Yunki kembali memelukku dan sepertinya Yunki masih asyik di dalam mimpinya. Aku mulai membalas pelukannya Yunki dan perlahan-lahan aku mulai memejamkan mata dan masuk ke dalam mimpi.
***
Pukul 8 pagi di sebuah rumah mewah milik pasangan suami-istri, yang saat ini sedang mengalami masa-masa sulit karena salah satu pasangan mulai membohonginya.
"Jadi kamu inap di mana? Sama siapa?" tanya Nandi sambil menatap tajam ke arah istrinya, Bella.
"Aku udah bilang aku sama Yuna," jawab Bella tanpa menatap ke arah suaminya.
Saat ini tubuhnya Bella tengah gemetar dan tidak tau harus berbohong sejauh mana pada suaminya, dia benar-benar merasa menyesal dengan semua yang dia lakukan dengan Juno.
Namun, dia tidak bisa mengakhiri sampai di sini. Apa lagi dia sudah mulai menikmati kebohongan ini, sungguh Bella bingung dengan semuanya.
"Oke kalau kamu tidak mau jujur padaku, aku akan bahas semua ini pada keluargamu!" Nandi melangkah menuju meja rias dan mengambil kunci mobilnya di sana.
Nandi ingin melangkah pergi keluar dari kamarnya, tapi Bella menahan tangannya. Nandi tidak menoleh ke arah Bella, tapi dia menghentikan langkahnya.
"Jangan, jangan bahas ini dengan keluargaku," ucap Bella dengan suara gemetar.
Nandi melepaskan tangannya dengan sedikit kasar, lalu berkata. "Aku sudah tidak bisa sabar jika diriku di bohongi seperti ini," balas Nandi yang masih berdiri tanpa menoleh ke arah istrinya, Bella.
Perlahan-lahan air matanya Bella menetes di pipi mulusnya, lalu dia mengatakan. "Ibuku lagi sakit dan aku harap kamu jangan membahas keburukan aku padanya," ucap Bella dengan suara memohon.
Apa yang di ucapkan Bella memang benar, ibu Iskandar selaku ibu kandungnya Bella sedang mengalami sakit. Ibu Iskandar sedang mengalami sakit jantung, jadi Bella tidak ingin menambah beban untuk ibunya.
Namun, Nandi selaku suaminya Bella. Tidak bisa tinggal diam jika dirinya di bohongi seperti itu, apa lagi sang istri tengah menjalin hubungan terlarang dengan pria masa lalunya.
Sebenarnya Nandi tau kalau istrinya, Bella. Sedang menjalin hubungan terlarang dengan Juno, tapi dia tidak pernah mau membahas itu terlalu jauh. Apa lagi pernikahan mereka sudah lama dan sudah memiliki dua anak kembar juga, jadi menurut Nandi mungkin masalah ini bisa di selesaikan secara kekeluargaan.
Namun, sepertinya Nandi tidak bisa menahan semua ini sendirian. Apa lagi saat mengetahui jika malam itu istrinya benar-benar inap dengan pria lain, dan berbohong padanya jika sedang bersama Yuna selaku sahabat terbaiknya.
Nandi mengalah, dia memutar tubuhnya ke belakang dan menatap ke arah istrinya, Bella. "Kalau begitu jelaskan semuanya padaku tanpa ada yang kami sembunyikan!" tegas Nandi pada sang istri.
Perlahan-lahan Bella mengatur napas, dia bingung harus berkata jujur atau bohong. Karena dia tidak ingin melukai perasaan suaminya, apa lagi saat ini adalah kesalahan dirinya.
"Cepat jelaskan atau aku langsung mendatangi keluargamu!" Nandi semakin mengancam istrinya, Bella.
Bella yang merasa terancam hanya bisa menatap datar ke arah suaminya, wajahnya Bella juga sudah pucat. Dia benar-benar bingung saat ini, apa lagi dia tidak mungkin berbicara jujur pada suaminya.
Helaan napas kembali terdengar, Bella mengatur napas lagi membuat Nandi agak mual dengan semuanya.
Nandi benar-benar kehilangan kesabaran, dia bergegas pergi meninggalkan istrinya di kamar.
Bella kembali menahan tangan suaminya tapi sang suami menepis tangan Bella dengan sedikit kasar. Bella mengejar suaminya dan saat ini dia memeluk erat suaminya dari belakang.
"Sayang, tolong maafkan aku!" Bella mulai meminta maaf pada suaminya dan suaranya terdengar sangat gemetar.
Nandi masih diam dan tidak merespon apapun dari ucapannya Bella, dia merasa hatinya sedang tertusuk oleh ratusan duri. Padahal dia sudah mengetahui hubungannya Bella dan Juno, tapi saat mendengar istrinya meminta maaf seperti itu. Membuat hatinya semakin sakit dan ternyata istrinya benar-benar selingkuh di belakangnya, sungguh ini sangat membuat Nandi sedih dan merasa terpuruk.
"Sayang, tolong maafkan aku!" Bella kembali meminta maaf pada suaminya, Nandi.
Namun, lagi-lagi Nandi tidak merespon ucapan istrinya. Saat ini dia tidak ingin mengeluarkan sepatah kata apapun pada sang istri, hatinya Nandi hancur berkeping-keping.
"Aku, minta maaf sayang. Aku salah, aku salah dan semua ini salahku sudah membohongi kamu!" Bella akhirnya menangis sesenggukan membuat Nandi tidak tega.
Namun, Nandi harus tetap pada pendiriannya yang saat ini harus mengacuhkan istrinya agar sang istri benar-benar merasa menyesal dengan semua perbuatannya.
Bella melepaskan pelukannya dan berpindah posisi jadi berdiri di depan suaminya, lalu dia berkata. "Sayang, aku minta maaf!" Bella mendongak dan menatap suaminya dengan lekat.
"Aku tidak ingin mendengar kata maaf darimu," ucap Nandi.