Setelah mengatakannya, Tang Yaoyao melepas kacamata hitamnya dengan satu tangan. Kemudian, dia mengerjap ringan dan menatapnya sejenak.
Ada arus tak terlihat di gelombang mata Tang Yaoyao. Seolah-olah itu mengenai hati sopir taksi itu dalam sekejap.
Sopir itu itu langsung terpana dan terdiam beberapa saat. Dia merasa bahwa hatinya akan meledak, "Kamu, kamu ..."
"Ssst." Tang Yaoyao meletakkan ibu jarinya di bibir merah mudanya.
"Oke, aku diam, diam." Jantung adik pengemudi itu berdegup kencang yang tak bisa tenang dengan keras. Dewi di Weibo sebenarnya duduk di belakangnya.
Selain itu, aslinya Tang Yaoyao lebih cantik dan temperamental daripada yang ada di foto. Wanita ini juga sangat lembut, sepertinya tidak ada kata yang bisa menggambarkan Tang Yaoyao saat ini. Keberuntungan macam apa yang dia miliki sampai bisa bertemu dengan wanita ini.
Sopir ini tidak akan pernah memberitahunya kalau sebelum hari ini, dia masih penggemar Tan Lu. Sopir bernama Pei Jin itu tidak bisa mengendalikan kegembiraannya, "Nona Tang, apa boleh nona nanti memberiku tanda tangan?"
Tang Yaoyao memandangi wajahnya yang memerah dan tersenyum, "Kamu ingin tanda tangan di mana, dik?"
Sekarang, wajah Pei Jin menjadi lebih merah..Dia melihat sekeliling dengan terburu-buru dan tidak menemukan apa pun. Dia tidak tahu harus menggunakan apa untuk mendapatkan tanda tangan.
Tang Yaoyao mengeluarkan pena dari tas. Kemudian, dia mengambil tangannya dengan murah hati, lalu, menulis namanya di telapak tangannya.
Pei Jin, "...!!!"
Dipegang oleh dewi untuk tanda tangan, bagaimana rasanya? Perasaan ini nyata, hanya dapat dipahami tapi tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata!
Rumor Tang Yaoyao benar-benar berbeda dari apa yang dia lihat.
Tang Yaoyao seperti naga dan phoenix yang menunjukkan keanggunan yang mendominasi dan juga perasaan yang menggetarkan jiwa.
"Aku benar-benar beruntung."
"Terima kasih, terima kasih, terima kasih."
Tang Yaoyao melihat penampilannya yang polos dan tersenyum lembut, "Apa kamu baru mulai bekerja?"
"Iya."
Tang Yaoyao bertanya, "Apa jurusanmu?"
"Fotografi."
Tang Yaoyao tidak peduli, lalu dia mengangkat alisnya, "Datanglah dan jadilah asisten pribadiku. Gajinya bisa membeli apa pun yang kamu inginkan."
Pei Jin terkejut, "Asisten… pribadi?"
"Selain fotografi, kamu juga bisa membantuku mengemudi, kan?"
Pei Jin tertegun untuk beberapa saat. Untuk pertama kalinya dia mengerti rasanya hati yang meledak karena wanita.
Tang Yaoyao mengerutkan bibirnya, tampak kecewa. Akan tetapi sebenarnya dia mendesak, "Apa kamu tidak mau?"
"Aku mau, mau, mau."
Tang Yaoyao tersenyum, "Anak yang tampan."
Tang Yaoyao sebenarnya sudah menghitung nasib karirnya. Jika hari ini, dia tidak menawarkannya menjadi asisten, dalam seminggu dia akan pergi ke Tan Lu untuk mengikuti wawancara. Dia akan dihargai oleh Tan Lu sebagai asisten Tan Lu.
Tapi roh jahat Tan Lu terlalu kuat sehingga akan mempengaruhi nasibnya keberuntungannya. Jika dia tidak bisa mengatasinya, dia akan kehilangan keberuntungannya.
Tapi, Tang Yaoyao berbeda. Dia adalah peri rubah kecil yang telah mengumpulkan ribuan keberuntungan dalam seumur hidup dan Pei Jin juga memiliki keberuntungan. Kalau bersamanya, Pei Jin akan lebih bersinar dan Tang Yaoyao bisa membantu karirnya ke tingkat yang lebih tinggi.
Pei Jin bertanya, "Sekarang, kita akan pergi ke mana?"
"Pavilion Bambu."
Kedai teh paling terkenal di Rongcheng. Orang yang bisa masuk ke sini hanya orang kaya.
Pei Jin mengangguk, "Oke, Nona Tang."
"Ganti panggilanku." Tang Yaoyao mengerutkan bibirnya. Senyumnya masih manis.
"Kakak Yao'er."
Tang Yaoyao mengoreksi, "Kakak Yao saja."
Pei Jin tertegun sejenak, tetapi masih berkata dengan patuh, "Kakak Yao."
Tang Yaoyao melihat ke luar jendela mobil dengan mata yang dalam.
Sebelum keluar, dia melewati seseorang yaitu kakak laki-laki kandungnya, Fu Xiuchen.
Di usianya yang baru dua puluh sembilan tahun, dia adalah satu-satunya pria di Rongcheng yang dapat berdiri sejajar dengan Xiao Jinhan.