Sampai di pavilion bambu, Pei Jin menghentikan mobilnya.
Tang Yaoyao memandangnya, "Kamu tunggu aku di mobil saja. Kalau ada situasi aneh, aku akan langsung lari dan masuk ke mobil, oke?"
Pei Jin, "..."
"Apa yang akan wanita ini lakukan? Rasanya wanita ini tidak akan melakukan hal yang baik…"
"Oke?" Tang Yaoyao mengangkat alisnya.
"Oke."
Setelah mengatakannya, Tang Yaoyao turun dari mobil.
Tang Yaoyao memakai kacamata hitam sehingga tidak ada yang bisa melihat siapa dia. Tidak ada yang benar-benar menyadari keberadaannya.
Pavilion bambu adalah rumah teh antik. Saat masuk, ada semacam aroma daun teh.
Saat ini, pelayan datang dan bertanya, "Nona, apa Anda punya janji?"
Tang Yaoyao mendorong kacamata hitam, tetapi tidak melepasnya. Dia menunjukkan senyum manis dan indah, "Nona, saya di sini untuk menemukan kakak saya."
Senyumnya begitu menawan dan kuat.
Pada saat seperti itu, hati para pelayan terpikat. Dia bertanya dengan sangat ramah dan sopan, "Permisi, siapa nama kakakmu?"
"Fu Xiuchen."
Ketika anggota pelayan yang baru saja bersikap lembut mendengar nama itu, wajahnya tiba-tiba membeku.
Siapa? Fu Xiuchen? Di Rongcheng, dia seperti dewa. Setiap hari banyak orang datang untuk menemuinya dengan berbagai tipu muslihat.
Seorang gadis yang terlihat sangat manis, tetapi dia juga terlihat seperti seorang wanita yang dangkal.
Pelayan itu berkata tanpa senyum, "Aku tidak mendengar Tuan Fu mengatakan kalau dia memiliki seorang adik. Nona, silahkan keluar."
Tang Yaoyao mengangkat alisnya dan mengerutkan bibirnya dengan ringan,"Apa kamu tidak akan memberitahu saya nomor ruangannya?"
Pelayan wanita terkejut dengan senyuman yang tiba-tiba dia tunjukkan. Meskipun dia sangat manis, entah kenapa dia merasakan kekuatan mematikan yang tak terlihat dengan sedikit kedinginan yang berhembus.
Namun, masih sangat sulit, "Maaf, kami tidak bisa mengganggu Tuan Fu yang sedang bersantai."
"Oke." Tang Yaoyao mengangguk perlahan. Sepasang mata di bawah kacamata hitam secara bertahap menunjukkan cahaya yang indah.
Saat dia bersiap untuk langkah selanjutnya, dia melihat sosok yang dikenalnya, Xiao Jinhan.
Pelayan mengira bahwa dia sudah menyerah dan pergi dengan sadar diri.
Siapa sangka, wanita ini melewati pelayan itu dan berjalan ke depan. Pelayan lain sangat ketakutan sehingga dia buru-buru menarik Tang Yaoyao.
Tang Yaoyao menghindari tangannya dengan gesit dan berteriak, "Suamiku~"
Tiba-tiba, orang-orang di aula melihat ke atas dan mata mereka tertuju pada Tang Yaoyao, termasuk Xiao Jinhan.
Dia mengenakan kemeja hitam. Sosoknya yang tinggi memiliki tekanan tak terlihat yang tidak bisa diabaikan. Garis wajahnya yang indah adalah yang paling sempurna di dunia, tetapi matanya yang dingin sedikit menyipit. Dalam sekejap, suhu di aula berubah, oksigen juga terasa sangat dikit.
Tang Yaoyao tidak merasakan dingin sama sekali. Pipinya merah, dan dia berteriak lagi, "Suamiku, aku sudah lama mencarimu. Ibu memintamu pulang untuk makan malam."
Saat itulah semua orang menyadari kalau nama yang wanita yang manis sebut ini adalah Xiao Jinhan.
Setelah satu detik.
Ya Tuhan! Apa ini berita terbesar tahun ini?
Xiao Jinhan sebenarnya punya istri?!!!
Tiba-tiba, orang-orang di paviliun bambu meledak untuk bergosip.
Orang-orang yang duduk di sini tanpa memandang jenis kelamin dan usia. Sebagian besar dari kelas atas dan bahkan banyak yang memiliki hubungan dekat dengan Xiao Jinhan.
Dalam sekejap, keduanya menjadi pusat perhatian.
Tang Yaoyao melangkah kecil dengan manis dan berjalan langsung ke sisi Xiao Jinhan. Kemudian, dia mengulurkan tangannya, mendarat di dadanya, dan menekannya dengan ringan.
Lalu, dia berdiri berjinjit untuk memperdekat jaraknya dari 'suaminya'. Matanya menawan dan suaranya bahkan lebih provokatif, "Kakak Xiao, kita bertemu lagi~"