Jessy masih tak percaya jika Bella tidak jadi untuk masuk kedalam rumah Satria, padahal dirinya sudah sangat penasaran ingin tau lebih dekat bagaimana sosok Satria itu.
"Bell lu tadi kenapa sih? Kenapa kita nggak jadi ke rumah nya si Satria itu? Padahal gue udah penasaran banget sama mukanya tuh cowok," jelas Jessy yang mulai geram jika mengingat tadi.
"Dan tadi juga kenapa lu kasih ke bapak-bapak itu sih? Kan gue mau ketemu sama si Satria," Bella yang berada di samping Jessy pun merasa risih dengan Jessy.
Bella sama sekali tidak menanggapi pertanyaan-pertanyaan tidak penting itu dari mulut Jessy, mungkin sangat penting bagi Jessy untuk mendengarkan penjelasan dari Bella.
Namun tidak ada penting nya bagi Bella untuk menjelaskan semua itu sama Jessy, untuk apa? Tidak penting juga kan?
Bella masih terus melajukan mobilnya, "Oh iya Jess lu sibuk nggak?" Tanya Bella berusaha mengalihkan pembicaraan mereka agar tidak lagi membahas si Satria itu.
"Enggak, emang Kenapa?" Tanya Jessy.
"Nggak papa, nanti malem lu nginap di rumah gue ya? Lu kan tau sendiri kalo gue di rumah sendirian nggak ada temen," balas Bella menjelaskan.
Jessy hanya mengacungkan ibu jarinya saja menandakan iya, Bella pun tersenyum melihat itu, Jessy sama sekali tidak menolak permintaannya.
Malam pun tiba, Bella hanya terduduk di atas tempat tidurnya, pikiran dan juga hatinya tiba-tiba menjadi tidak tenang.
Bella pun merasa tak nyaman dengan itu, matanya sudah mengantuk namun matanya menolak untuk tidur, Bella melihat kesampingnya.
Ia melihat bahwa Jessy sudah terlelap di alam mimpi, begitu pulas Jessy tertidur, "Kenapa di Setiap gue tidur pikiran gue selalu kemana-mana," gumam Bella yang masih bingung dengan dirinya sendiri.
Bella memposisikan tubuhnya duduk, ia mengehela nafasnya panjang, "Jadi kangen sama ayah bunda," ujar Bella dalam hati.
Ia berjalan kearah meja belajar nya, ia mengambil handpone yang ada disana, ia mulai mengetikan nama ibunya dan mulai menelpon nya.
"Gak di angkat lagi," gumam Bella kesal, hatinya sudah sangat merindukan ayah dan bundanya, namun apalah daya jika hari ini sudah larut malam, pasti mereka sudah pada tidur.
Bella kembali merebahkan tubuhnya, "Kapan ya Ayah sama Bunda pulang? Bella udah kangen banget sama mereka," gumam Bella.
Ia menatapi dinding kamarnya, sambil memikirkan dan mengingat kenangan mereka saat ayah dan bundanya masih disisi Bella.
Bella yang merasa belum mengantuk itu Kembali duduk, ia membuka laci meja yang ada di samping ranjangnya, saat pertama kali Bella membuka laci itu.
Mata Bella menatap sebuah album yang ada di sebuah tupukan buku paling atas, "Ini album nya..-
Ucapan Bella berhenti karena dirinya mengingat betul bahwa itu adalah album waktu dirinya masih SMP, dan disana pasti ada foto orang yang selama ini ia kagumi dalam diam.
Bella hanya tersenyum tipis melihat cover album itu, "Gue rindu sama lu juga," gumam Bella dalam hati dan mengelus buku album itu.
Secara perlahan Bella mengelus album itu, dan membuka nya, halaman pertama saja Bella sudah melihat bahwa ada fotonya waktu dulu bersama teman sekelasnya.
Dan mata Bella menangkap seorang pria yang ada di dalam album itu dan dengan sekitar teman-temannya.
"Indra," gumam Bella tanpa di sadari dirinya sudah menyebut nama orang yang selama ini dia kagumi dalam diam, dan Seperti apa yang dikatakan oleh Jessy, perasaan yang tidak jelas.
Benar saja, Bella juga tidak tau sampai kapan dirinya menyukai Indra dalam diam seperti ini, Bahkan Bella rela menolak beribu-ribu pria hanya menunggu Indra datang dan menjadikannya kekasih.
Jika masa itu akan datang tak apa, jika tidak? Bagaimana? Apakah Bella akan bisa menerima nya begitu saja? Jika selama masa itu tidak akan datang, maka penantian Bella selama ini hanya sia-sia saja.
Namun Bella masih siap menunggu hingga waktu itu akan datang, dan Bella yakin bahwa penantian Bella itu tidak akan pernah sia sia.
Bella kembali membuka kembali halaman berikut nya yang ada di dalam album itu, dan disana sudah memunculkan fotonya bersama empat temannya waktu kerja kelompok dulu di rumahnya Naila ketika SMP.
Entahlah Bella masih ingat betul dengan masa itu yang sudah berlalu dua tahun itu, karena saat ini Bella masih menginjak kelas sebelas SMA.
Bella kembali membuka halaman album itu, "Indra, dimana mana selalu ada lu," gumam Bella dan tanpa disadarinya bahwa Bella telah menciptakan senyuman manis di wajahnya.
Bella mengelus albumnya itu dengan begitu lembut, dan dimana letak tangan Bella yang tengah mengelus itu tepat di wajah Indra orang yang dia kagumi itu.
Tiba-tiba Bella merasakan sesuatu pergerakan di ranjangnya, dan ia melihat kearah belakangnya yang dimana disana ada Jessy tadi.
"Eh Jess, lu kok bangun sih? Ini kan masih malam," tanya Bella yang melihat Jessy sudah duduk di sampingnya sambil memijat bagian belakang kepalanya.
"Lu kok belum tidur sih? Udah tau udah malam, malah belum tidur," balas Jessy setengah sadar.
Jessy hanya melihat sekilas bahwa Bella seperti memegang sesuatu di tangan nya itu memilih untuk bertanya, "Itu di tangan lu ada apa?" Tanya Jessy.
Bella tersenyum dan mengangkat album itu untuk di tunjukan kearah Jessy. "Oh ini, Album foto-foto masa-masa gue waktu SMP dulu," mendengar itu mata Jessy yang tadi nya mengantuk kini menjadi lebih fresh.
"Apa? Ada foto Indra nya dong?" Tanya Jessy yang baru saja mengingat bahwa Bella dulu nya satu sekolah dengan Indra atau bahkan satu kelas dengannya.
Bella tersenyum sembari mengaggukan kepalanya, "Iya, ada Indra nya juga, kenapa lu mau lihat?," Tanya Bella dan sudah pasti jawaban Jessy selain iya.
"Emangnya boleh?," Tanya Jessy yang masih ragu jika Bella akan meminjamkan album nya kepada Jessy.
Namun sesuatu yang tidak di duga oleh Jessy bahwa Bella benar-benar mau meminjamkan nya album nya itu.
"Boleh nih, jangan lama-lama ya," saran Bella dan memberikan album foto-nya itu dan membiarkan Jessy melihat nya sendiri.
Jessy dengan senang hati menerima buku album itu dan melihati nya, dari halaman pertama Sampai halaman akhir, saat Jessy menemukan foto Indra Jaman SMP nya dulu itu hanya bisa tertawa di malam hari.
"Eh ini kan si Indra itu kan?" Tanya Jessy dan menunjuk salah satu foto Indra disana.
Bella tersenyum dan menganggukkan kepalanya, "Iya itu Indra dulu waktu jaman SMP, sekarang mah udah beda jauh," balas Bella dan di balas anggukan kepala oleh Jessy.
"Iya lah, dulu nya ajah hitam dekil gini, sekarang mah udah glow up," balas Jessy dan di balas anggukan kepala oleh Bella.
Bella setuju dengan itu, memang benar Indra udah jauh lebih berbeda dari dulu, semenjak dirinya berpisah dengan Indra karena Indra mau meneruskan pendidikan nya di dunia pesantren.
Bersambung....