Chereads / Sebuah Takdir Tuhan / Chapter 5 - Rumah Satria

Chapter 5 - Rumah Satria

Bella mengendarai mobil nya menuju ke rumah nya, saat dirinya ada di perjalanan, dirinya melihat sebuah ATM yang ada di pinggir jalan.

Bella memilih untuk meminggirkan mobilnya dulu untuk mengambil uang disana. "Eh lu ngapain berhenti disini?" Tanya Jessy yang masih bingung.

"Udah lah, diem ajah, gue mau ngambil duit buat bayarin es krim lu tadi," balas Bella dan keluar dari dalam mobil.

Jessy hanya mengaggukan kepalanya, "Yaudah gue tunggu lu disini saja ya?" Tanya Jessy dan tidak di hiraukan oleh Bella.

Jessy memainkan ponsel nya, tiba-tiba ada nomor yang tidak di kenal menelpon nya, "Ini siapa sih?" Tanya Jessy kesal karena orang yang tidak di kenal terus menelpon nya.

Jessy pun menghela nafasnya sebelum dirinya mengangkat nomor itu. Jessy menggeser warna hijau dan mengangkat nya.

Namun Jessy tidak mengeluarkan suara nya terlebih dulu, karena ia takut bahwa orang yang di sana itu hanya iseng-iseng.

"Hallo dengan Mbak Yasmin?" Akhirnya seseorang dari seberang sana pun terdengar jelas oleh Jessy.

"Yasmin? Siapa Yasmin? Gila kali nih orang," gumam Jessy yang bingung mendengar nya.

"Maaf mas, anda salah nomor, ini saya Jessy bukan Yasmin," jelas Jessy memperkenalkan dirinya, dan menunjukkan bahwa orang itu telah salah nomor.

"Apa? Jangan pura-pura kau Yas, hutang kau sama aku belum kau bayar, jangan ngarang saja kamu," Jessy semakin bingung mendengar nya.

"Ini orang ngapain nyolot sih ngomong nya?" Tanya Jessy dalam hati bingung.

"Gak tau lah, udah gue bilang kan, lu itu salah nomer, ini gue Jessy bukan Yasmin," kini suara Jessy tidak kalah keras nya dengan orang itu sebelum nya.

Tiba-tiba Jessy menyadari bahwa Bella masuk kedalam mobilnya dan menatap nya bingung, dan Bella mengangkat sebelah alisnya seakan-akan bertanya.

Jessy tak menjawab nya ia malah menekan tombol speaker agar Bella sendiri mendengar nya.

"Kalo lu nggak mau bayar utang lu, gue datang ke rumah lu," teriak orang itu dan berhasil membuat Bella terkekeh.

"Udah gue bilang kan dari awal? Gue Jessy bukan Yasmin, kalo lu mau datang ke rumah gue, datang ajah, Rumah gue terbuka lebar buat lu, atau bahkan perlu ya, gue buat sambutan buat nyambut lu," jelas Jessy dengan geram langsung mematikan telepon nya.

Bella yang mendengar itu langsung tertawa puas, "lu punya utang Jess?" Tanya Bella yang masih saja menertawakan Jessy.

Jessy yang tadi kesal itu pun hanya bisa membolakan mata nya, "Enak ajah kalo lu ngomong, masa orang kayak gue gini ngutang sih? Ya enggak lah," balas Jessy dan membuat Bella terkekeh.

Bella kembali melajukan mobilnya untuk membela jalanan ibu kota, "oh iya Jess tolong ambilin handphone gue dong, itu di dalam tas," ujar Bella sambil menunjuk kearah tas nya itu berada.

Jessy pun menuruti nya dan mengambilkan tas milik Bella, "sekarang lu cari nomor nama nya Satria," mendengar itu membuat Jessy melongo.

"Ha? Satria? Siapa itu? Cowok yang lu temui tadi itu?" Tanya Jessy menebak nya, Bella mengaggukan kepalanya.

"Udah cepetan telpon dia, jangan lupa speaker biar gue kedengaran," balas Bella dan Jessy pun menurut saja.

Jessy menekan nama Satria yang sudah ada di dalam handphone Bella itu, dan Jessy pun tidak luput menekan tombol speaker agar Bella mendengar nya.

"Hallo siapa ya?" Tiba-tiba telpon yang tadi nya bertulisan berdering kini berubah menjadi waktu, maka Bella bergegas langsung menjawab nya.

"Hallo? Ini gue Bella, orang yang tadi es krim nya lu bayarin waktu di taman," balas Bella dan terdengar orang di seberang telpon sana terkekeh.

"Oh jadi nama kamu Bella, ada apa?" Tanya pria itu.

"Gue mau ke rumah lu, mau bayar hutang gue sama lu, sekarang gue ada di jalan, jadi lu share lock ajah rumah lu" jelas Bella dan mendapatkan penolakan dari Satria.

"Eh nggak papa, nggak usah Bell, itu buat kamu ajah, nggak usah repot-repot datang kesini," jelas Satria dan membuat Bella mengernyitkan dahi nya.

"Gue bukan tipe orang yang suka ngutang ya, jadi gue minta lu share lock rumah lu sekarang juga," jelas Bella dan Satria hanya terkekeh.

"Iya iya nanti aku share lock, udahan dulu ya telpon nya?" Bella hanya membalasnya dengan deheman saja setelah itu telpon nya bener bener mati.

Tak lama juga Bella menerima pesan bahwa ada seseorang yang mengirimkan share lock di handpone nya, "eh Bell beneran di share lock dong," ujar Jessy yang begitu girang nya.

Bella melajukan mobilnya kearah Dimana rumah Satria Dengan bantuan Maps, tak membutuhkan waktu lama, ternyata rumah Satria tidak jauh dari taman tadi.

Jadi tidak membutuhkan waktu lama untuk Bella Sampai kesana, "Eh Bell seriusan ini rumah nya?," Tanya Jessy yang melihat kagum dengan kebesaran rumah itu.

Bella mengaggukan kepalanya, "Iya kan lu Sendiri tadi yang nyuruh gue kesini, udah ayo turun," Jessy pun turun dari mobil Bella.

"Buset dah, udah tampan, baik, dari keluarga kaya juga, kurang apalagi Bell kalo lu bisa mendapatkan dia?" Tanya Jessy yang masih saja memaksakan Bella untuk bersama Satria.

Bella membolakan matanya malas, "kalo gue nggak mau gimana? Kalo lu mau yaudah nggak papa, buat lu ajah," balas Bella begitu santai nya.

"Lagian gue datang kesini cuma mau ngebalikin uang dia tadi waktu bayarin es krim lu," jelas Bella dan di balas anggukkan kepala oleh Jessy.

"Yaudah ayo masuk," balas Bella dan menekan tombol yang ada di samping gerbang utama rumah itu.

Rumah yang cukup besar dan megah sekali, siapapun orang yang datang kesini pasti akan terpesona dengan kebesaran rumah ini, cukup besar sih, sehingga hampir saja menandingi kebesaran rumah Bella dan Jessy.

Tak lama kemudian, seorang pria berpakaian seragam putih dengan topi bertuliskan security berlarian menuju kearah gerbang.

Ia membukakan pintu gerbang itu, "Maaf mbak mau ketemu sama siapa?" Tanya pria itu.

"Maaf pak, saya mau ketemu sama Satria, apakah dia ada di rumah?" Tanya Bella yang bisa sedikit sopan jika sudah bersama orang yang jauh lebih tua dari nya.

"Oh mau ketemu sama den Satria, apakah sudah membuat janji?," Tanya pria itu dan dibalas anggukan kepala oleh Jessy dan juga Bella.

"Ngomong-ngomong, rumah ini kok kelihatan sepi ya pak? Kemana semua orang? Apakah ada satria saja didalam?," Tanya Bella penasaran, Karena pemandangan dari luar saja terlihat begitu sepi.

"Iya mbak, nyonya dan tuan lagi keluar tadi, jadi rumah cuma ada den Satria saja," balas pria itu.

"Silahkan masuk mbak," jelas pria itu, namun ketika Bella hendak memasuki kawasan rumah itu pikiran nya mengeluarkan sesuatu untuk itu.

"Heum, nggak jadi deh pak, saya titipkan sama bapak ajah boleh nggak?" Tanya Bella dan membuat pria itu mengernyitkan dahinya.

"Mau nitip apa mbak?" Tanya pria itu seperti nya bapak ini mau menerima bantuan dari Bella.

"Saya mau nitip uang ini sama bapak, dan tolong katakan sama Satria kalo ini dari saya, nama saya Bella," jelas Bella sambil memberikan sebuah uang kepada pria itu.

"Oh gitu ya mbak, yaudah nggak paoa, nanti saya kasihkan ke den Satria," balas nya.

Jessy yang melihat itu hanya bisa melotot saja. "Bell lu apa apaan sih? Ngapain lu kasih sama dia? Kan gue belum pernah lihat wajah nya si Satria itu gimana," bisik Jessy tepat di telinga Bella.

"Udah diem lah, nanti gue jelasin, sekarang kita pergi dari sini," balas Bella dan menarik Jessy untuk pergi dari sana setelah berpamitan dengan bapak itu.

Bersambung...