Chereads / Sebuah Takdir Tuhan / Chapter 3 - Tatapan Misteri

Chapter 3 - Tatapan Misteri

Bella dan Jessy saat ini tengah berada di dalam mobil, mereka berangkat akan menuju ke taman, dan dimana taman adalah tempat kesukaan Jessy.

Jessy sangat menyukai taman, ada alasan tertentu juga sih, "Bell? Lu mau parkir dimana?" Tanya Jessy yang melihat Bella tidak memarkirkan mobilnya di tempat biasanya.

"Gue mau parkir disana aja deh, disini udah penuh gini, gimana gue mau parkir," balas Bella dan dibalas anggukan kepala oleh Jessy.

Jessy hanya ikut saja apa yang akan dilakukan oleh Bella, Karena Jessy tidak mau ikut campur jika sudah urusan menyupir mobil.

Jika Jessy ikut campur menyupir mobil Kalian tau kan apa yang terjadi? Masa iya sih nyupir mobil dua orang hehe.

"Oh iya disini ajah deh kayaknya, biar nantinya nggak kejauhan juga," ujar Bella dan Jessy hanya ikut saja.

Setelah Bella memarkirkan mobilnya itu, mereka keluar dari mobil milik Bella, udara pagi begitu sejuk, apalagi di kawasan serba hijau begini.

Taman yang begitu nyaman dengan pemandangan dedaunan dan juga pepohonan yang menghiasi taman kota ini, udara yang begitu sejuk yang dapat mereka hirup.

Namun lebih sejuk lagi jika Bella tadi sedikit cepat untuk bersiap siap, sekarang sudah cukup panas karena matahari sudah mulai naik.

"Heum, lu seneng kan?" Tanya Bella yang melihat Jessy memejamkan matanya sedang menikmati udara segar dan juga pemandangannya.

Jessy secara perlahan membuka matanya, "Iya lah, orang tempat kesukaan gue, mana ada gue nggak seneng? Yang ada gue nggak mau pulang karena disini nyaman banget," balas Jessy dan membuat Bella menggelengkan kepalanya.

"Yaudah nanti kalo gue pulang nggak usah ikut, lu tidur ajah disini," jelas Bella dan berjalan masuk kedalam kawasan taman itu dan meninggalkan Jessy di tempatnya.

"Eh Bella tungguin," teriak Jessy dan berlari mengejar Bella yang sudah meninggalkan dirinya itu.

Mereka sama-sama memasuki kawasan taman kota itu, di sekeliling mereka begitu ramai orang jualan berbagai makanan dan juga minuman.

Banyak juga orang tua dan anak-anak yang berjoging disini, dan ada banyak juga orang yang lagi kasmaran disini, hal itu dapat membuat Bella menjadi muak melihatnya.

"Apaan sih pacaran kok disini, nggak malu apa dilihatin banyak orang, ada orang dewasa juga disini?" Gumam Bella yang begitu pelan.

Namun tanpa disadari, dua orang yang berjalan di samping Bella itu merasa bahwa Bella telah mengatakan sesuatu kepada dirinya dan juga kekasihnya.

"Maaf mbak, kita sudah halal, jadi apalagi yang mau di permalukan?" Mendengar Seorang pria yang mengajak bicara dengan Bella itu membuatnya menjadi bingung.

"Ha? Apa mas? Mas ngomong sama saya?" Tanya Bella menunjuk Dirinya yang masih belum sadar dengan apa yang telah terjadi itu.

Seorang pria bersama kekasihnya itu pun menatap kearah Bella. "Iya mbak, kita sudah menikah, jadi mbak jangan asal ngomong ya?" Tanya seorang wanita yang ada di samping pria itu dan bisa di tebak itu adalah kekasihnya.

Karena bisa dilihat dari gerak-geriknya, mereka dengan begitu mesra bergandengan tangan di depan Bella.

"Oh iya mbak, maaf tadi saya tidak punya maksud seperti itu," ujar Bella meminta maaf karena tidak ingin memperpanjang masalah ini.

Kedua orang itu tidak memperdulikan Bella, mereka memilih untuk pergi dan meninggalkan Bella, sedangkan Jessy yang ada di samping hanya bisa tertawa lepas melihat nya.

Bella yang merasa risih itu hanya bisa mengerutkan keningnya. "Apa lu tertawa-tertawa? Lu suka kan lihat gue malu tadi?" Tanya Bella yang langsung to the point.

Jessy semakin menaikan nada tertawanya, sehingga Bella yang ada di sampingnya harus menahan malu untuk kedua kalinya karena tingkah Jessy yang kini sudah menjadi sorotan orang-orang yang ada di sekitarnya.

"Hanya orang yang mengenal lu kayak gue gini yang bisa tertawa disaat lu merasa malu kayak tadi, ngerti nggak lu?" Tanya Jessy dan masih saja menertawakan Bella.

"Udahlah, terserah lu, sekarang kita mau ngapain nih Disini? Mau jadi patung dan di tonton banyak orang gara-gara kita berdiri berdua di tengah jalan gini?" Tanya Bella melihat sekitar nya.

Jessy pun baru menyadari kalau mereka tengah berada di tengah jalan, namun untungnya saja Bella sudah mengingatkannya.

"Kalo lu mau nggak papa lu disini saja, kalo gue mah nggak mau," balas Jessy dan pergi meninggalkan Bella disana.

"Mau kemana lu?" Tanya Bella berteriak. "Mau beli es krim kayaknya enak," balas Jessy yang tak jauh kalah berteriak sama seperti Bella.

"Halah pakai acara kayaknya enak, emang nyatanya lu doyan es krim," ujar Bella ngedumel dalam hati nya membuatnya merasa kesal.

Dia berjalan mengikuti langkah Jessy yang mungkin sudah berjarak sedikit jauh, namun Bella sudah tau dimana tempat penjual es krim itu, jadi tenang saja, tanpa Jessy pun Bella nggak akan nyasar.

Bella melihat Jessy yang sudah memesan es krim itu di tukang jualan es krim, "Bella sini," panggil Jessy,  Bella berjalan menghampiri Jessy tanpa melihat kanan dan kiri nya.

Tanpa sengaja dirinya menabrak seseorang pria yang berjalan simpangan bersamanya, "Eh maaf-maaf," ujar Bella melihat orang itu adalah pria.

Kemudian pria itu Melihat kearah Bella yang menundukan kepalanya tanpa mau mendongakan kepalanya dan memperlihatkan wajahnya.

"Iya nggak papa kok, lagian saya juga tadi nggak lihat, maaf ya?" Tanya pria itu, Bella yang sejak tadi ketakutan kini bisa bernafas lega.

Ternyata pria di depannya ini sangat baik, dan bisa memaklumi kepada dirinya Karena tadi habis dia tabrak.

Bella mengaggukan kepalanya, "Oh iya saya juga minta maaf," balas Bella berusaha mendongakan kepalanya, hal itu membuat Bella melihat sesuatu yang tak pernah ia duga.

Pria yang ada di depannya itu, tiba-tiba bengong menatap wajahnya, mata mereka saling bertemu, dan dimana hati si pria ini berdegup kencang.

Apa ini? Kenapa hatinya begitu berdegup kencang? Entahlah.

"Bella, sini, ngapain malah berduaan di situ?" Teriakan dari Jessy berhasil membuyarkan mereka berdua.

"Eh iya-iya Jess, sebentar," balas Bella kemudian kembali melihat kearah pria itu, "kalo gitu saya duluan," jelas Bella dan pergi dari sana.

Pria itu masih saja terdiam dan terpaku di tempat, ia masih saja memandangi Bella yang sudah pergi meninggalkannya, "Cantik banget tuh cewek," gumam pria itu.

Bella menemui Jessy yang sudah ada Abang-Abang penjual es krim, Sesampainya Bella disana, ia melihat bahwa Jessy sudah selesai dan sudah mendapatkan es krim itu.

"Lu tadi ngapain ajah sih sama tuh cowok? Itu temen lu?" Tanya Jessy yang melihat Bella tadi seperti akrab banget dengan pria tadi.

Bella menggelengkan kepalanya. "Bukan, gue ajah baru pertama kali ngelihat dia," balas Bella jujur, memang baru pertama kali nya dia bertemu dengan pria itu.

"Oh kirain temen lu, tapi nggak papa kok, dia lumayan juga," balas Jessy sambil menikmati es krim yang ada di tangannya itu.

Bella hanya melongo mendengar itu, "lu itu semua laki-laki juga lu anggap lumayan semua," jelas Bella dan membuat Jessy mengerutkan keningnya.

"Tapi kali ini beda Bell, dia memang lumayan tadi gue lihat, dan gue lihat-lihat tadi kayak nya dia suka deh sama lu," balas Jessy yang kini membuat Bella malas.

Pasti, ini sudah pasti jiwa-jiwa percintaan dan juga sok tau nya si Jessy mulai keluar nih, Bella hanya bisa menghela nafasnya panjang.

"Jangan sok tau lu, orang gue ajah nggak kenal dia siapa, dia juga nggak bakalan kenal gue, mana ada dia suka sama gue?" Tanya Bella dan membuat Jessy mengaggukan kepalanya.

"Iya juga sih, tapi kalo bener gimana? Orang tadi gue lihat dari tatapan dia ke lu ajah udah kayak ada yang beda gitu," balas Jessy dan berhasil membuat Bella terdiam.

Memang benar, Bella tadi juga sempat melihat bahwa tatapan mata pria itu begitu berbeda dari orang lainnya, tatapan mata pria itu seperti ada sesuatu.

Bersambung...