"Siapa laki-laki itu? Kenapa dia begitu dekat dengan Arisha?" gumam Erland. Tatapan matanya terus tertuju pada Arisha dan Gio. Baru kali ini Erland melihat Arisha begitu dekat dengan laki-laki. Di kantor saja dia hanya sebatas kerja. Jarang mau ngobrol hal-hal tak penting atau nongkrong dengan seorang laki-laki.
"Apa dia pacarnya Arisha? Dari cara Arisha berbicara dan bahasa tubuhnya, Arisha terlihat senang dan nyaman," batin Erland. Saat bersamanya saja Arisha begitu formal. Tidak seperti Arisha dengan laki-laki itu yang tampak leluasa dan akrab.
Erland mengepalkan satu tangannya. Entah kenapa dia merasa kesal melihat kedekatan mereka. Sedangkan Arisha tampak bahagia karena Gio mengantarkan sampai ke kantornya.
"Kak Gio makasih ya," ucap Arisha.
"Iya, jangan sungkan. Besok-besok kakak antar lagi," sahut Gio dengan suara yang santun.