"Kau harus membantuku mengerjakan semua pekerjaan rumah dan bersikap manis. Karena di sini kita harus kerjasama untuk bisa makan dan hidup," jawab Arisha. Dia memberi persyaratan pada Erland agar mau membantunya mengerjakan apapun bersama.
"Apa? Mengerjakan pekerjaan rumah?" Erland terkejut mendengarnya.
"Iya, itu kalau kau mau tinggal bersamaku," jawab Arisha.
"Sial, aku tersudutkan. Bagaimana aku bisa menolaknya," batin Erland. Dia berpikir apakah dia harus menerima tawaran dari Arisha atau tidak.
"Gimana? Kalau gak mau ya silahkan menginap di bawah sana!" kata Arisha. Dia yakin Erland tidak bisa menolak keinginannya.
Erland terdiam. Dia berada di posisi buah simalakama. Maju mundur salah.
"Oke, aku mau," jawab Erland.
"Ya udah, silahkan masuk!" jawab Arisha mempersilahkan suaminya masuk ke dalam.
Perlahan Erland masuk ke dalam rumah mendahului Arisha.
"Ucapkan salam Erland!" pinta Arisha.
"Harus?" tanya Erland menoleh pada istrinya.