"Terus kita harus bagaimana? Aku tidak ingin seperti ini. Aku merasa jadi oranglain dalam hidupku," ucap Arisha jujur. Dia merasa nyaman bersandar dan mencurahkan isi hatinya.
"Mungkin untuk berpisah sulit. Kakek dan nenek tidak mungkin membiarkan itu terjadi. Lagi pula kita baru menikah," jawab Erland.
Arisha terdiam. Rasanya dia ingin hidup menjadi dirinya sendiri. Membiarkan semua berjalan apa adanya tanpa sandiwara ataupun kepalsuan belaka.
"Kita jalani semuanya apa adanya. Biar cinta menyatukan atau takdir yang akan memisahkan," tambah Erland.
Arisha mengangguk. Tidak ada lagi cara untuk mereka selain menerima dan membiarkan takdir yang membawa arus bermuara dimana. Mereka sudah terjebak dalam pernikahan perjodohan itu.
"Sekarang kita tidur ya?" ujar Erland.
"Iya, aku lelah Erland," jawab Arisha.
Erland mengusap punggung Arisha dengan lembut.