Chereads / Teror Masa Lalu / Chapter 35 - Green hotel

Chapter 35 - Green hotel

"Baiklah! Ibu dan ayah menunggu kamu" Ny Sera kemudian meninggalkan kamar Jack dan kembali menemui suaminya.

"Bagaimana? Apakah Jack sudah siap?" Tanya Tuan Rafi.

Ny Sera tersenyum manis "Sudah ayah, sebentar lagi Jack keluar" Jawab Ny Sera.

Belum selesai Ny Sera berbicara Jack tiba-tiba muncul. Malam ini Jack menggunakan Jaz berwarna hitam dengan dalaman kemeja berwarna putih tulang, ia juga menggunakan celana berwarna hitam sama persis seperti yang di pakai oleh Tuan Rafi.

Tuan Rafi dan Ny Sera memperhatikan penampilan putra kesayangannya, ia terlihat semakin tampan saja "Sayang kamu ganteng sekali!" Puji Ny Sera, ia bangga melihat putranya.

"Siapa dulu anak ayah" Sambung Tuan Rafi, ternyata ia bisa bercanda Juga.

"Anak ibu juga dong, ibu yang capek mengandung sembilan bulan"

"Ya sayang! Kenapa ayah mempunyai istri yang sangat cerewet sekali"

Ny Sera menaikkan bibirnya sambil melirik Tuan Rafi "Apa ayah bilang tadi? Ibu sama sekali tidak mendengarnya" Ny Sera menempelkan telinganya di dekat mulut Tuan Rafi.

"Ibu sangat cantik " Ucap Tuan Rafi, ia merubah kata-katanya.

"Ini baru benar" Ny Sera langsung memberikan jempol.

"Memang ibu ini selalu saja membuat suasana menjadi hangat"

"Itu harus ayah, bukankah kehangatan rumah tangga itu sangat penting"

"Penting sekali"

Jack merasa tidak nyaman melihat kedua orangtuanya yang terus saling berbicara didepannya "Apakah kita bisa berangkat sekarang?" Tanya Jack, karena ia juga tidak mau membuang-buang waktu.

Ny Sera dan Tuan Rafi langsung terdiam, mereka kaget mendengar ucapan Jack. Ny Sera berbisik sama Tuan Rafi "Ayah sepertinya putra kita sudah tidak sabar ingin bertemu" Bisik Ny Sera.

"Ibu benar sekali! Semoga saja apa yang kita pikirkan menjadi kenyataan"

"Ya sudah kalau begitu sebaiknya kita berangkat sekarang" lanjut Ny Sera.

"Ya kita berangkat sekarang saja" Ucap Tuan Rafi dengan tegas.

Malam ini satu keluarga menggunakan satu mobil, Jack yang menjadi depan. Sedangkan Tuan Rafi dan Ny Sera duduk di belakang. Di sepanjang perjalanan Jack terlihat jutek sekali, wajahnya sama sekali tidak memancarkan kebahagiaan.

Tiba-tiba handphone Ny Sera berdering "Siapa yang menelpon?" Tanya Tuan Rafi.

"Sebentar ibu mau melihatnya dulu" Jawab Ny Sera sambil mencari handphonenya didalam tas kecil berwarna hitam kilat. Warnanya sangat cantik dan elegan. Ia melihat panggilan dari Ny Meisa.

"Ny Meisa menelpon ayah. Apakah dia sudah sampai di lokasi" Ucap Ny Sera.

"Sebaiknya ibu jawab dulu panggilannya" Lanjut Tuan Rafi.

"Baiklah ayah" Ny Sera kemudian menjawab panggilan Ny Meisa. Mereka ngobrol sebentar, setelah itu panggilan di tutup.

"Mereka baru saja berangkat ayah" Ucap Ny Sera, ia memberitahu suaminya.

"Bagus kalau begitu! Jack kamu bawa mobilnya pelan-pelan saja" Pesan Tuan Rafi.

Jack langsung mengundurkan kecepatan mobilnya. Ternyata tinggal di negara besar seperti Amerika memang jauh berbeda dengan tempat tinggal di pusat kota. Negara maju dengan tekhnologi maju, begitu juga dengan suasananya yang tidak asri lagi. Sedangkan di pusat kota tempat Alma tinggal masih terlihat alami sekali.

Kehidupan di negara maju juga terlihat sangat bebas sekali, orang pacaran sama orang yang sudah menikah susah untuk di bedakan. Semuanya terlihat sama saja, bahkan jarang sekali wanita-wanita menggunakan baju yang tertutup. Mereka lebih senang menggunakan baju terbuka dan kelihatan unik. Mereka bebas mengekspresikan dirinya.

Tidak ada yang saling ucap dan saling urus. Orang-orang di sana terlihat Santai dan sangat cuek. Tidak mau kepo sama kehidupan orang lain. Jauh berbeda dengan di pusat kota, mereka terlalu ingin mengetahui tentang kehidupan tetangganya agar ada yang menjadi bahan pembicaraan. Setiap tempat itu memang mempunyai ciri khas masing-masing.

green hotel

Tanpa menunggu waktu lama, mereka telah sampai di Green hotel. Jack memarkir mobilnya sesuai pada tempatnya.

"Akhirnya kita sampai juga" Ucap Ny Sera.

Jack mematikan mesin mobilnya, ia juga membuka pintu mobil untuk Ibu dah ayahnya "Terimakasih banyak Sayang" Ucap Ny Sera lagi.

Jack berusaha tersenyum manis "Bagaimana penampilan ibu, apakah make-up ibu masih utuh?" Tanya Ny Sera sama Tuan Rafi.

"Masih cantik ibu. Bukankah ayah sudah bilang sama ibu, Meskipun ibu tidak menggunakan make-up, ibu yang paling cantik" Jawab Tuan Rafi.

"Arghhh ... Ibu jadi malu! Ayah selalu saja membuat suasana hati ibu berbunga-bunga"

"Ibu memang tidak pernah berubah"

"Ya sudah kalau begitu! Sebaiknya kita masuk ke dalam. Kita menunggu didalam saja"

Mereka masuk ke dalam hotel. Ternyata hotel tempat pertemuan mereka bukan hotel sembarangan, karena di dalam hotel itu, ada gedung besar. Ny Sera sudah menyewa khusus untuk acara putranya saja. Ia di sambut dengan ramah oleh manager hotel tersebut.

Manager hotel itu seorang laki-laki, ia memiliki tinggi badan sekitar 180 cm. Memiliki berat badan 65 kg. Kulitnya putih dan rambutnya pirang.

"Selamat malam!" Sapa manager hotel.

"Selamat malam juga" Sapa Ny Sera.

"Senang sekali di kunjungi oleh tamu spesial. Semua yang di minta sudah selesai hari ini. Mari saya antar ke ruangan" Ucap manager hotel.

"Senang sekali karena anda sudah menyambut kami dengan baik dan ramah. Suatu kebanggaan juga bagi kami sekeluarga" Ucap Ny Sera.

Mereka kemudian di antar ke ruangan khusus, di sana sudah di desain seindah mungkin. Tempatnya memang sangat luas sekali, ada lilin cantik yang di taruh di atas meja makan. Kesannya seperti acara lamaran.

"Silahkan duduk dulu, semoga malam ini berjalan dengan lancar" Ucap manager hotel.

"Terimakasih banyak ya" Lanjut Ny Sera.

"Kalau begitu saya permisi dulu, karena saya masih ada pekerjaan lain. Jika ada sesuatu yang masih kurang lengkap, anda tinggal melaporkannya saja kepada pegawai kami"

"Baiklah"

Setelah itu manager hotel meninggalkan ruangan yang tadi. Ia kemudian melanjutkan aktivitasnya yang lain.

Jack dari tadi terlihat melamun, ia sama sekali tidak menikmati suasana ini "Bagaimana Jack, apakah kamu suka tempatnya? Ibu sengaja menyewa gedung ini khusus untuk kita saja" Tanya Ny Sera.

"kenapa acaranya tidak di rumah untuk pengiritan biaya?" Sambung Jack.

"Ibu ingin membuat semuanya terlihat istimewa dari biasanya. Ibu ingin putra ibu merasakan kebahagiaan di acara penting ini. Bagi ibu tidak masalah mengeluarkan biaya banyak. Bukankah uang bisa di cari"

"Terimakasih atas semuanya ibu" Jack yang tidak mau berbicara panjang lebar, ia terlihat pasrah dengan keadaan.

"Sama-sama sayang!" Sepertinya calon istri kamu sebentuk lagi sampai. Kamu tidak boleh memeperlihatakan wajah kamu yang serius. Ingat kamu harus banyak senyum, karena ini merupakan pertemuan pertama kamu dengan dia"

"Apa yang di katakan oleh ibu kamu benar Jack, jangan sampai kamu membuat kita berdua kecewa" Sambung Tuan Rafi.