"Ada yang bisa saya bantu ... Pak Geri?" tanya Karin dan sedikit terbata saat menyebutkan nama laki-laki itu. Dia takut salah menyebut nama dan merasa aneh memanggil laki-laki yang ada di hadapannya ini dengan sebutan Pak. Kalau dilihat, umur mereka pasti tidak beda jauh.
"Panggil Geri aja," balasnya karena dia juga merasa tak nyaman dipanggil pak.
"Oke, Geri. Ada yang bisa saya bantu?"
"Mama saya mau kasih sumbangan ke sini tapi katanya biar sumbangan terpakai, dia mau tau anak-anak di panti asuhan ini membutuhkan apa?"
"Sebentar." Karin membuka laci dan mengeluarkan buku catatannya. Lalu dia sodorkan ke Geri. "Ini list yang sudah saya kelompokkan. Ada kebutuhan kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan lainnya. Bisa dipilih, ingin membantu yang mana."
"Wah," ucap Geri. "Kenapa catatan obatnya sangat lengkap?"
"Lengkap?" tanya Karin. "Bukannya itu cuma obat yang biasa, terjual bebas."