Chereads / Ketika Surga Bagaikan Neraka / Chapter 4 - Surti Kau Ibu Kejam Yang Pernah Aku Kenal Didunia Ini

Chapter 4 - Surti Kau Ibu Kejam Yang Pernah Aku Kenal Didunia Ini

Adelia tertidur dengan waktu yang cukup lama, memory masalalu menghantarkan kepikiranya dan terlihat wajah yang kerap kali menyiksanya setiap saat bahkan sampai melukai kulitnya yang tak berdosa.

Surti memang kejam pada anaknya dia menghalalkan cara untuk mendapat uang, bahkan Amin suaminya juga suka mabok mabokan dan juga gemar melakukan kekerasan baik padanya maupun pada anak anaknya. Keinginan Surti sangat besar ingin memiliki anak laki laki dan bahkan dia rela bersetubuh dengan pria lain yaitu dari negara lain warga negara Hindia yang ada di klub malam . Surti juga menjual tubuhnya demi mendapat uang sampingan .

Dia dan pria itu tidak memakai pengaman dan diluar dugaanya dia hamil dan anak itu adalah Adelia sendiri wajah yang begitu berbeda dari saudaranya.

Itulah yang membuat Surti sangat gemar menyiksa Adelia karena pertengkaran dia dan juga suaminya sering terjadi, suaminya suka selingkuh begitu juga dia . Bahkan Amin tau Adelia bukanlah murni anak kandungnya dan bukan darah dagingnya sendiri. Itulah dia jarang dirumah, uang seadanya dia berikan bahkan rencana bodoh mencari anak laki laki hanya untuk pesugihan agar mendapat kekayaan yang instan.

Adelia diambil tepat usianya 4 tahun dari neneknya, dia dilajari memasak dan bahkan membersihkan rumah, tubuhnya yang kecil yang sangat masih belia bisa memasak membersihkan rumah bersama Amy yang selalu mendampinginya.

Jika kerap kali melakukan kesalahan dia selalu dipukul hingga memar bahkan para tetangga melihat ibu yang terlihat sakit jiwa tersebut dan menegur Surti.

Surti marah dan membenci tetangganya yang kerap kali ikut campur urusanya sunguh ibu yang kejam.

Bahkan makan Adelia dan Amy sering makan mengunjungi rumah Asih walaupun hanya makan nasi dan garam saja sudah bersyukur daripada tidak makan sama sekali. Adelia juga sering membawa Amy untuk pulang ketempat neneknya tapi itu sia sia sebab semuanya hanyalah impian mereka karena ketika ibunya melahirkan Amelia , mereka berdua dijadikan budak untuk mengurus adiknya.

Amy sangat telaten mengurus adiknya , bahkan ketika ayahnya melihat bayi perempuan yang keluar segala hinaan dan cacian keluar dari mulutnya.

"Dasar wanita tak berguna... kenapa dari dulu hingga sekarang... kau melahirkan bayi perempuan .. kapan bayi laki laki itu yang kamu janjikan untuku" ucap Amin pada Surti dengan membentak istrinya di depan anak anaknya.

"Kamu kira aku ingin melahirkan bayi perempuan... kamu enak saja bilang begitu.. tapi aku yang susah payah melahirkanya" sahut Surti ketika menyusui Amelia.

Amin datang menghampiri dan memberikan pukulan pada istrinya hingga Surti menjerit.

"Sekali lagi kamu berani ... berkata demikian aku akan membunuhmu...cepat pulangkan anak anak ini pada neneknya, karena aku tidak mau memiliki anak perempuan yang pembawa sial disini" ucap Amin pada Surti lalu pergi begitu saja.

Amy dan juga Adelia menangis mendegar ucapan itu , betapa kejam ayah kandungnya berkata Demikian sehingga menyebut mereka adalah pembawa sial. Bukan kah dalam agama adalah anak itu adalah anugrah yang dititipkan pada orang tua untuk menjaga dan merawatnya serta didikan yang baik, tapi dimata Surti dan Amin tidak ada hal semua itu mereka mengikuti nafsu dan jeratan dunia hingga berlaku kejam pada anak anak mereka.

Dan benar saja tepat pada usia Amelia 30 hari , Surti berniat ingin menyerahkan anak anaknya pada ibu angkatnya tapi apa yang terjadi mbah Retno meninggal dunia ketika ingin mencari Amy dan juga Adelia. Dia mati akibat kecelakaan mobil yang menabraknya. Sontak Adelian dan Amy sangat terpukul melihat nenek yang mereka sayangi telah tiada.

Surti tidak bisa berkata kata ketika kabar memilukan itu datang dari kerabatnya, namun dia bukan malah bersedih dia justru berniat membuang anaknya seperti kata suaminya.

Tepat ketika tiga hari di sana , Surti mulai gelisah mencari rencana untuk membuang anak anaknya.

" Amy...kamu dan Adel jaga Amelia adik kalian ..ibu mau pergi sebentar ketempat bapak mu berkerja" ucap Surti sambil membawa tasnya.

"Ibu mau..kemana..si..mbah udah meninggal ...kami ngak punya siapa siapa disini kecuali ibu.. " kata Adelia dalam polosnya menangis menarik tangan Surti berharap belas kasihan.

"Bocah gendeng... ibu mau pergi ketempat bapak mu .... ingat jangan cari ibu lagi" bentak Surti pada anak anaknya.

" Bu...gimana Amelia.. dia masih bayi..apa ibu tidak kasian bila dia mau menyusu, gimana ... Amel pasti lapar" sahut Amy menjatuhkan air matanya di depan Surti. Tapi Surti tidak punya hati dan tak ada peduli terhadap anak anaknya.

"Itu ada susu formola ibu beli dan dot botol kalian kasih saja ...ibu ndak mau lihat kalian lagi...mulai dari sekarang jangan cari ibu... kamu Adel..rawat ade mu, sedangkan kamu Amy cari uang, emangnya cari uang itu gampang! kata Surti lalu pergi meninggalkan anak anaknya.

"Ibu...ibu...jangan tinggalkan kami...bu..." teriak Adelia yang masih mengharapkan belas kasihan ibunya. Tapi yang di panggil pergi dan Kedua gadis kecil itu masuk sambil membawa bayi yang merah ditanganya.

Begitu memilukan nasib ketiga dara tersebut , Amy dan Adelia menangis tapi Amy lebih tegar dan sangat dewasa dalam memimpin adik adiknya.

"Kak..ibu jahat dia pergi meningalkan kita ..gimana Amel ..ka ...kasian.. kita cari kerja gimana ! untuk bertahan hidup" kata Adelia dengan sedih air matanya keluar membasahi hidung mamcungnya.

"Adel...ibu pasti kembali " ucap Amy seakan tenang padahal hatinya menjerit melihat adik adiknya di sia sia kan oleh ibunya. Amy berusaha tenang supaya Adelia tidak ketakutan dia masuk disusul seorang tetangga bernama Sari.

"Amy.. ibu mu.. ngendi " tanya Sari pada Amy yang mengendong Amelia.

"Nganu bude.. ibu datangi ayah bude" jawab Amy dengan polos.

"Dasar gendeng si Surti itu.. nda mikir anake... wes.. piye balik datangi kalian semua" tanya Sari.

"Ibu.. itu jahat bude.. dia itu ninggalin kami" ucap Adelia dalam tangisnya. Membuat Sari sedih mendegar kata kata gadia polos itu.