Tanpa pamit Hening pergi meninggalkan Dimas yang terpaku, menatap punggungnya nanar. Cukup lama Dimas berdiri ditempatnya sebelum memutuskan pulang dengan perasaan yang sulit diartikan.
Dimas pulang dengan langkah gontai, saat mau masuk kedalam rumah dia dikejutkan dengan Shalom yang berdiri didepan pintu.
"Kenapa gak masuk?" tanyanya lembut.
Pandangannya jatuh ke kaki Shalom, "gimana? Udah enakan?" lanjutnya. Sekembalinya dari hutan, dia langsung membawa Shalom ketukang urut yang ada didesa sebelah.
Shalom menjerit kesakitan saat tukang urut itu membenarkan kakinya yang terkilir. Karena telat penanganan kaki gadis itu terlihat bengkak.
"Darimana?" tanya gadis itu dengan wajah menyelidik. Dia tau kekasihnya ini pergi bareng teman-teman yang lain tapi pas semuanya kembali, kekasihnya tidak.
Walau gak satu rumah, Dimas selalu menyempatkan diri untuk melihat keadaannya sebelum tidur. Dan malam ini Dimas gak datang, tentu Shalom curiga.