Ian tersenyum bodoh pada rokok yang baru saja ia buang di tempat sampah "Semoga Edgard tidak mengikutiku," gumamnya sambil mengacak-acak saku celananya. Rupanya pria itu mengambil permen untuk memakannya, alasannya adalah untuk menghilangkan bau rokok yang ada di mulutnya.
"Apa itu mini market yang di sebut Ardo?" Langkahnya terus mendekat pada mini market tersebut.
Ia terus berjalan hingga melihat ada lorong kecil di samping mini market tersebut "Sepertinya yang ini."
Tanpa berpikir panjang lagi, pria itu memasuki lorong kecil tersebut hingga ia menemukan rumah putih yang sedikit menyedihkan, di depan rumah itu banyak sekali bunga yang sengaja di tanam.
"Rumah atau gudang sih?" gumamnya mengerutkan alisnya.
Belum lama ia berdiri disitu tiba-tiba saja seorang wanita keluar dari rumah tadi "Oh! Kau?" ia tampak kaget.
Tanpa menyuruh Ian masuk atau menyapa Ian terlebih dahulu, gadis itu malah kembali masuk ke dalam rumah.