Danique memejamkan mata saat mansion orangtuanya sudah sangat sepi, baik pelayan maupun pekerja lain sudah terlelap. Ia pun tidak memasang alarm karena libur dari kantornya. Namun instingnya begitu kuat sehingga Ia terbangun saat matahari mulai bersinar dengan terang.
Seperti biasa, Ia sarapan pagi bersama kedua orangtuanya. Mereka pun memuji Danique karena sudah move on dari Rachel. Ibunya hendak mengatakan bahwa banyak dari kenalannya yang memiliki anak gadis, tetapi Danique menghentikannya.
"Sudahlah, Mom. Menikah itu bukan hal yang utama dalam kehidupan," ujar Danique.
"Tetapi lelaki seumuranmu sudah pada punya anak semua, Dan," ibunya tetap pada pendiriannya.
"Mom, kebahagiaan itu tidak mesti berasal dari pernikahan saja," Danique mendesah malas.
Khawatir jika kondisi mental Danique kembali memburuk lagi, akhirnya ibunya pun berhenti.
"Hari ini Kau ada acara, Dan?" kini ayahnya yang bersuara.
Ya, tentu saja ada. Danique akan mencari keberadaan putri duyung.