Akhirnya, setelah menjalani pernerbangan yang cukup panjang dan menguras waktu, Aurora dan Clara akhirnya kakinya bisa turun dari pesawat itu.
New York, kota metropolitan yang tidak jauh berbeda dengan kota kelahirannya, hanya saja berbeda. disini tidak ada yang namanya sistem di bawah kerajaan atau hal lainnya, kota yang katanya penuh dengan kebebasan untuk segala pemasaran apapun.
Yang Aurora tahu jika kota ini adalah tempat ternyaman untuk para mafia atau bandar narkoba, di sini semua bisa di dapatkan dengan mudah bukan?
Dari yang Aurora tahu semua penjahat disini sangat hebat dan berada di kelas yang sangat baik, alasan kenapa ayahnya begitu khawatir karena disinilah ayahnya kehilangan tubuhnya dan juga beberapa kenangan buruk selama dirinya menjalani misinya.
Aurora juga berpikir seperti itu, dia tidak akan bisa setenang dahulu saat menjalankan misinya, seperti akan ada banyak ujian dan tantangan baru yang harus dirinya lewatkan.
Wanita yang memiliki rambut coklat dengan panjang sebahu, menghela nafas saat dia keluar dari bandara dengan koper yang ada di tangannya, untuk pertama kali dia menghirup udara kota ini dan menjadi awalan dari semua yang akan terjadi.
Takdir apa yang akan membawa dirinya nanti, apakah Aurora juga akan memiliki nasib seperti ayahnya? dengan nasib yang berakhir tidak lagi bisa bekerja.
"Kenapa kau hanya diam saja? kita harus pergi ke hotel, setelah itu kita juga akan berlatih menari, jangan menganggap kita sedang berlibur Aurora." Ucap Clara, dia mengeluarkan kacamata hitam, mengenakannya dan mulai menyeret koper dari tempatnya berpijak.
Dia sudah pernah ke kota ini, benar seperti yang di pikirkan oleh Aurora, kota ini sangat bebas dan juga berbahaya, bisa dikatakan hanya indah di covernya saja.
"Siapa yang berpikir ini adalah liburan, aku malah merasa ini akan membuatku cukup di repotkan, kita tidak akan tahu jika target itu bisa saja sangat berbahaya." Ucap Aurora, ikut melangkah mendekati Clar begitu mobil jemputan mereka datang.
Tidak perlu repot untuk memasukan koper, keduanya langsung masuk ke dalam mobil dan memakai sabuk pengaman.
"Aku peringatkan, kau harus menjaga dirimu dengan baik Aurora, jangan sampai kau menjatuhkan hatimu pada pria yang salah."
Aurora mengalihkan pandangannya, melihat ke arah Clara dengan bingung, apa yang di maksud oleh wanita itu, memangnya mereka akan jatuh cinta di waktu yang sesingkat itu?
"Kau pikir aku akan jatuh cinta? Clara, usia kita sama dan berhenti bersikap seakan diriku adalah anak kecil, aku tahu dan berhenti membahas hal omong kosong."
"Hei Aurora, ini New York sayang, banyak pria dengan pesona yang bisa membuatmu gila, jadi aku hanya memperingatimu, karena di perusahaan ada yang seperti itu dan kau akan menerima konsekuensi yang sangat kejam."
"Oke, I really understand."
Dan mobil itu dengan cepat segera meninggalkan bandara, kedua wanita itu memutuskan sibuk dengan urusan masing-masing, dimana Aurora juga harus memberikan kabar pada tiga orang, dia juga harus memberikan laporan pada perusahaannya.
"Makan malam? kau ingin di hotel atau di luar?" Tanya Clara wanita itu sedang sibuk dengan layar ponsel di hadapannya, ada sedikit laporan yang untuk di jelaskan.
"Kau yakin akan ada waktu untuk makan? kita harus latihan menari begitu sampai di hotel."
Ya, benar. penyamaran kali ini cukup membuat Aurora harus berperan banyak, menari di depan banyak orang dengan kondisi yang harus tetap fokus pada tujuan, dan satu yang Aurora ingin dirinya protes.
Dia benci menari apalagi menggoda pria!
Untungnya partner kali ini sangat hebat dalam hal yang dirinya tidak sukai, bisa di katakan Clara yang akan lebih banyak menari sedangkan dirinya fokus mencari target.
"Seperti aku harus mengurangi berat badanku, berlatih menari di atas tiang bukanlah hal mudah, kamu tahu bukan?" Tanya Clara, dia sempat berlebih selama satu bulan dan itu berhasil menaiki beberapa berat badan, dan misi kali ini menuntutnya untuk sedikit memperlihatkan tubuh indahnya.
"Jadi berhentilah minum, dan kamu harus diet secepatnya."
"Kau benar sekali, aku harus mengurangi alkohol."
Hingga sebuah hotel mewah berada di hadapan mereka begitu mobil mulai memasuki hotel itu, keduanya hanya bisa menunjukan wajah terkejut, sungguh misi kali ini fasilitasnya sangatlah mewah dan benar-benar membuat Clara ataupun Aurora hanya menatap tidak percaya.
Memang setiap kali menjalankan misi sudah pasti akan ada fasilitas yang di berikan tapi untuk kali ini sungguh mewah dan mungkin bisa membuat keduanya terlena dengan kemewahan hotel ini.
"Nona, kita sudah sampai ditempat tujuan." Ucap sang sopir, mobilnya berhenti tepat di depan pintu masuk, jadi begitu keluar sudah ada pelayan menunggu kedatangan merekaa.
Aurora dan Clara bergegas keluar dari mobil, dengan tatapan yang masih terkejut keduanya menerima koper yang sudah di keluarkan, mereka melihat salah satu karyawan di perusahaan.
dari tatapannya keduanya sudah paham apa yang di maksud, yang berarti kedua harus segera menemuinya dan membahas sesuatu, mungkin mereka akan berdiskusi di kamar hotel.
Tanpa mengatakan apapun, kedua melangkah masuk ke dalam, menemui pria yang berpakaian jas hitam, untuk sementara selama berlatih menari kedua akan di hotel, setelah sesuai barulah mereka mendapatkan apartemen.
"Selamat datang untuk team angel, aku hanya akan menemani kalian sampai tiga hari kedepan, jadi aku mohon untuk kerjasamanya dengan baik." Ucap pria yang mengenakan jas hitam itu, dia berbisa dengan ekspresi wajah datar, membalik tubuhnya dan bersiap untuk membimbing kedua wanita cantik itu ke kamar mereka.
"Tuan Jewn, itu nama anda bukan?" Tanya Clara, dia mengenali wajah itu, seperti dia pernah berdiskusi dengannya.
"Benar sekali nona Clara, senang bertemu dengan anda lagi." Ucap Tuan Jewn, pria itu tetap pada tujuannya, dia melangkah masuk ke dalam lift, di ikuti oleh kedua wanita itu.
"Sepertinya aku akan terlena dengan mewahnya hotel ini, Tuan Jewn, apakah aku akan mati? kenapa fasilitasnya sangat mewah?" Tanya Clara, tidak bisa bohong jika ini pasti adalah salah satu hotel termewah di kota ini, seperti dia di bawah oleh ke tempat yang di katakan surga.
"Tentu saja kami akan menjamin keselamatan baik Nona Clara dan Nona Aurora, kami juga akan menyiapkan team yang akan bersama kalian, akan ada ekstra penjagaan di setiap pertemuan dan juga tempat selama misi berjalan."
Aurora hanya mendengarkan kedua orang yang sedang bercakap, sedikit merasa lega juga karena misi ini tidak benar-benar di jalankan berdua, akan ada Guard lainnya.
"Itu kabar baik, aku pastikan mafia itu membayar apa yang sudah dirinya dapatkan." Ucapnya, sampai di mana lift akhirnya berhenti di lantai kamar mereka.
Lorong ini disini oleh kamar vvip yang biaya per malamnya cukup menghabiskan jutaan dollar, di sinilah fasilitas segalanya ada dan terkadang ada hal khusus yang tidak bisa di dapatkan di hotel lainnya.
Desain elegan dan kelas mahal bisa di rasakan hanya dengan menginjak karpet, bahkan pintu hotel saja terlihat sangat berkelas.
"Ini adalah kamar yang bisa kalian gunakan sampai tiga hari kedepan, jadi tolong jika ada sesuatu laporkan saja padaku, dan pelatih akan tiba dalam waktu satu jam, selamat menikmati waktu istirahat kalian." Ucap Jewn, dia membukakan pintu kamar hotel, hanya berdiri diambang pintu dan setelah itu pergi.
Satu kata yang terlintas dalam pikiran Aurora dan Clara.
"Wow, ini sangat indah dan mewah."
kedua wanita itu membawa koper yang mereka seret masuk ke dalam kamar, yang mereka lihat adalah kolam renang di balkon, dua kamar. ruang tamu yang terhubung dengan dapur, ini sangat luas dan memang di buat untuk dua orang.
"Aku harus menerima telepon dari ayahku." Ucap Aurora, dia menggeletakkan koper miliknya begitu saja d tempat dia berhenti, lalu dengan cepat keluar balkon untuk menerima panggilan masuk.
"Kau benar-benar tidak ingin memesan makanan apapun? aku rasa aku mulai merasa lapar."
Aurora mengalihkan pandangannya, "pesan saja, aku ingin sesuatu yang manis untukku."
Clara mengangguk paham, wanita itu mengambil telepon yang ada di dekatnya, dia akan memesan layanan kamar, dengan cepat menghempaskan tubuhnya di sofa sambil menunggu panggilannya di jawab.
"Aku sangat lapar, seperti aku akan memesan banyak sekali makanan."
"Clara! Kamu harus diet."
"Kau merusak mood-ku saja!" Ucap Clara, dia jadi kembali menutup panggilan itu, memilih melangkah untuk melihat kamar.
Aurora terkejut dengan pemandangan kota yang dia lihat dari balik balkon kamar ini, terlihat indah saat akan menjelang malam hari, jadi inilah titik indah dari kota New York, membuat dirinya sangat penasaran dengan apa yang akan terjadi nantinya.