Chereads / The Beauty's Revenge / Chapter 18 - Ugliness

Chapter 18 - Ugliness

Chelsea dan keluarganya tidak lama sampai di rumah mereka. Chelsea melihat hari sudah menjelang sore buru-buru masuk ke dalam rumah untuk bersiap.

"Chelsea, pelan-pelan. Jangan lari di tangga," kata Christo.

"Iya, Pa. Aku tidak boleh telat," balas Chelsea.

Christo menggenggam tangan istrinya. Dia merasa khawatir dengan Chelsea yang terlihat sangat antusias karena mau pergi bersama Paola.

"Ma, entah kenapa aku khawatir sama putri kita yang berdekatan dengan model itu," kata Christo.

"Pa, tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Alder pasti akan selalu menjaga putri kita," balas Natasya.

"Iya, tapi tetap saja Alder tidak bisa bersama Chelsea seharian," kata Christo.

"Papa sekarang mau mencegah putri kita menemui Paola?" tanya Natasya.

"Papa tidak mungkin mencegah Chelsea karena dia yang mau bertemu dengan Paola untuk membahas kariernya," jawab Christo.

"Kita doakan yang terbaik aja untuk Chelsea. Papa mau ke kamar langsung atau dibuatkan minuman hangat dulu?" tanya Natasya.

"Sayang, nanti saja. Kita ke kamar dulu aja untuk membersihkan tubuh," jawab Christo sambil mengecup tangan Natasya.

Natasya tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Mereka langsung pergi ke kamar mereka.

***

Chelsea yang berada di kamar tengah sibuk berdandan agar tidak terlihat lusuh saat bersama Paola. Dia berdandan sambil tangan kirinya menekan tombol berwarna hijau di ponselnya.

"Halo, Chelsea," kata seorang pria.

"Halo, Alder. Aku lagi bersiap-siap untuk pergi," balas Chelsea.

"Pergi ke mana? Kok baru bilang?" tanya Alder.

"Paola tadi tiba-tiba menelepon aku. Dia mengajak aku bertemu setelah dia selesai pemotretan," jawab Chelsea.

"Sayang, aku ikut. Kamu mau bertemu dia di mana dan mau membahas apa?" tanya Alder.

"Ini urusan karier aku, tidak apa-apa aku pergi sendiri. Kamu santai aja," jawab Chelsea.

"Oke. Aku akan menyuruh beberapa pengawal aku memantau kamu," balas Alder.

"Terserah. Kamu pasti memaksa kalau aku tidak mau," kata Chelsea.

"Aku harus memastikan keselamatan kekasihku," balas Alder.

"Ya sudah aku mau pergi dulu. Aku sudah kelamaan berdandan," kata Chelsea.

"Dandan untuk siapa sih?" tanya Alder.

"Aku berdandan supaya tidak malu-maluin orang yang aku temui. Bisa saja nanti ada wartawan yang tidak sengaja memotret kami dan bilang kekasihnya Alder Bowie terlihat lusuh," jawab Chelsea.

"Kamu ini kayak ibu-ibu tukang gosip," kata Alder sambil tertawa.

"Iya juga. Nanti aku kabarin kamu lagi," balas Chelsea

"Aku tunggu kabar kamu," kata Alder.

Chelsea melihat panggilan telepon itu sudah terputus berjalan menuju mobilnya dengan wajah bahagia. Dia berencana menyetir sendiri ke alamat restoran yang dikirim oleh Paola.

***

Di sebuah restoran klasik, Paola sedang duduk bersama Jayden yang tengah mengurus postingan untuk media sosial Paola. Jayden mengunggah postingannya sambil mengajak Paola berbicara.

"Paola, apa kamu tidak salah mengajak Chelsea ke sini? Nanti banyak wartawan yang datang ke sini untuk membahas tentang model yang mengikuti ajang di jalanan New York. Dia tidak diundang, kamu ngapain harus ajak dia kerja sama?" tanya Jayden sambil menggeleng-gelengkan kepala.

"Jayden, kamu tenang saja. Aku sudah bilang kok sama pemilik fashion show bahwa aku akan datang dengan syarat dia harus mempromosikan desain milik Chelsea. Kamu nanti lihat saja rencanaku selanjutnya yang akan membuat kamu kagum," jawab Jayden.

"Jangan bilang kamu mau membuat Chelsea bergantung sama kamu walaupun nanti kariernya menanjak," kata Jayden.

"Sudah, lihat saja nanti. Ngomong-ngomong kenapa dia belum datang? Para wartawan sudah menunggu di luar?" tanya Paola.

"Sudah, Paola. Mereka menunggu kamu keluar untuk berbicara," jawab Jayden.

"Oke," balas Paola.

***

Chelsea yang baru saja tiba di restoran turun dari mobil setelah memakai kacamata hitamnya. Dia buru-buru masuk ke dalam restoran saat melihat para wartawan mulai mendekatinya.

"Nona Chelsea datang ke sini untuk apa? Apakah dia diundang di acara fashion show di New York?" tanya Fifi pada para wartawan.

Mereka memanggil-manggil Chelsea, tapi Chelsea berlalu begitu saja. Chelsea yang sudah sampai di dalam restoran melepaskan kacamata hitamnya.

"Nona, ada yang bisa saya bantu?" tanya Mia.

Chelsea membaca tanda pengenal yang menempel di kantong Mia. Dia meminta tolong pada pelayan itu untuk mengantarkannya ke tempat Paola berada.

"Nona sudah ditunggu. Mari saya antar," kata Mia dengan sopan.

Pintu ruangan VIP restoran diketok oleh Mia. Chelsea masuk ke dalam dan langsung disambut pelukan dari Paola.

"Chelsea, selamat datang. Apa tadi di jalanan macet?" tanya Paola.

"Iya lumayan," jawab Chelsea.

Paola melihat Chelsea sudah mendudukkan diri di seberangnya langsung meminta Jayden keluar dari ruangan itu.

"Oke, sekarang kita langsung bahas aja soal fashion show di jalanan New York nanti. Aku di sana akan memperagakan busana dari kamu, tapi cuma dua kali tampil saja karena aku diundang di acara itu. Aku juga akan menyebutkan merek kamu, tapi aku butuh kamu untuk jadi sponsor di acara tersebut supaya nama kamu bisa aku sebut kepada para orang penting yang menghadiri," kata Paola.

"Iya tentu aku bisa jadi sponsor untuk acara fashion show itu, tapi apa bisa aku datang kalau tidak diundang? Kamu bilang dulu sama pemilik acara untuk mengirim undangan padaku juga," balas Chelsea.

"Oh, tentu bisa dong. Nanti undangan itu akan dikirimkan ke alamat rumah kamu," kata Paola.

"Oke. Terus apa yang harus aku persiapkan?" tanya Chelsea.

"Aku minta sama kamu bujuk Alder untuk hadir karena dia sebenarnya diundang di acara itu," kata Paola.

"Nanti aku akan minta Alder untuk hadir," balas Chelsea.

"Oke. Soalnya setahu aku keluarga Bowie tidak pernah hadir untuk acara seperti ini karena acara ini diadakan di jalanan. Apakah kamu bisa membujuk Alder dan kakeknya untuk datang?" tanya Paola.

"Nanti aku akan bilang ke Alder dulu, tapi aku kurang yakin bisa membuat kakeknya Alder mau ikut," jawab Chelsea.

"Oke kalau begitu. Semoga mereka mau datang supaya nama desain kamu juga bisa melambung cepat," balas Paola.

"Paola, sebenarnya aku tidak mau membawa mereka karena aku ingin menunjukkan pada mereka bahwa aku bisa memajukan karierku sendiri. Aku tahu semua ini atas bantuan kamu, tapi aku ingin dipandang mereka. Maaf aku curhat," kata Chelsea.

"Seharusnya tadi kamu bilang aja. Aku jadi tidak enak," balas Paola.

"Tidak apa-apa, Paola. Aku tahu kamu juga ingin terkenal, tapi aku ingin kita kolaborasi aja," kata Chelsea.

"Boleh saja," balas Paola.

"Paola, acara itu sebelum aku bertunangan atau sesudah?" tanya Chelsea.

"Tadi sebenarnya sebelum pertunangan kamu, tapi mendadak diubah jadi sesudah kamu bertunangan. Kamu masih minat tidak?" tanya Paola.

"Aku masih minat kok," jawab Chelsea.

"Aku pergi duluan. Aku ada urusan sama wartawan di depan," kata Paola.

"Iya aku juga tidak bisa terlalu lama di sini karena harus ke butik juga. Kita keluar dari sini barengan aja," balas Chelsea.

"Oke," kata Paola.

Mereka keluar bersama dari restoran membuat Jayden menatap Paola. Para wartawan langsung menyerbu mereka, tapi mereka tetap dijaga oleh pengawal Paola. Dari jauh juga ada pengawal yang dikirim oleh Alder untuk memantau kekasihnya.

"Nona Chelsea seperti Cinderella saja karena berhasil bersanding dengan salah satu penerus keluarga Bowie. Tuan Alder seharusnya bersama model papan atas, bukan bersama seorang desainer yang baru saja dikenal orang-orang," kata Fifi.