Seorang pria dengan tatto tribal di lengan kirinya naik ke atas ring, ia melemaskan bahunya beberapa kali sebelum mengambil kuda-kuda pertama, mengepalkan tangannya di depan dada. Lawannya juga melakukan hal yang sama.
Pelatih memberikan arahan sebelum pertandingan di mulai. Dia mengangguk mengerti. Sesekali meloncat pelan untuk mengendurkan otot-ototnya yang cukup tegang. Pelatih menepuk pundaknya yang keras dan kokoh sebelum beranjak dari atas ring.
Suara riuh membahan, menyorakkan nama dari kedua petinju dengan aliran kick boxing. Ring tinju dibuat mirip dengan kandang hewan supaya lebih mendramatisir pertandingan. Penyelenggara pertandingan sendiri merupakan mafia-mafia kelas atas yang menghadirkan hiburan penuh kekerasan di pub mereka. Uang taruhan judi, peredaran minuman keras, dan juga ibat-obatan terlarang menjadi sasaran utama mereka.
Suara musik yang tadinya menghentak kalah dengan teriakan penonton yang sudah tidak sabar ingin melihat pertandingan. Mereka sudah bosan dengan tarian telanjang para penari tiang mulai memilih berjudi dengan memasangkan taruhan besar pada para petarung di dalam ring. Melihat manusia saling membantai jauh lebih menyenangkan dibandingkan melihat seorang wanita telanjang.
"HERO!!!" teriakan penonton kembali terdengar riuh. Nama petinju itu tak lain adalah Kaisar Hero Samudera, petinju aliran bebas. Menjalani satu pertandingan ke pertandingan jalanan demi uang dan juga kepuasan saat memenangkan pertandingan. Hero adalah nama panggung pria yang akrab dipanggil Kaisar di kehidupan sehari-harinya.
"Sambut juara bertahan kita malam ini! HERO!! Akankah dia bisa menang dan mengalahkan penantangnya, ARMAN?" Pembawa acara dengan suara nyaring dan wajah cerah ceria menyiarkan keadaan di dalam ring. Pertarungan akan segera di mulai, sang juara bertahan HERO akan melawan penantangnya, ARMAN.
TENG!
Bunyi bel yang diketuk oleh dewan juri menandakan pertandingan dimulai.
Baik Kaisar dan lawannya saling mengamati sesaat sebelum akhirnya bergerak. Mereka saling memandang dengan tajam, seakan menilai lawan. Kaisar mundur sedikit ke samping saat lawannya melayangkan hook pertamanya, membuat tubuhnya lusut dari serangan itu.
Kaisar tak menyia-yiakan kesempatan ini, melihat bagian dada dan perut lawannya yang terbuka. Kaisar menyerangnya, memberikan zap pertamanya. Poin untuk Kaisar.
TENG! Bunyi bel ronde kedua, boxing memang terbagi dalam beberapa ronde dengan waktu 3 menit per rondenya.
Kaisar menaruh tangannya di depan wajah, menangkis serangan bertubi-tubi dari pihak lawannya, lawan Kaisar kali ini cukup kuat, ia adalah pemenang dari beberapa pertandingan di club lain sebelumnya. Namun Kaisar tak hanya bertahan, ia juga menunggu kesempatan yang pas untuk menyerang balik.
Wasit melerai, mereka memberi jarak tanding kembali. Meloncat pelan sambil sedikit berzig zag, lalu secepat kilat Kaisar menyambarkan tinjunya dan mengenai wajah lawannya. Pria kekar itu hampir terpelanting ke samping. Ia menggoncangkan kepalanya untuk mencari kembali kesadarannya.
Poin ekstra untuk Kaisar karena berhasil mengenai kepala lawan. Seringai Kaisar membuat lawannya panas, emosi, dan marah.
"Sialan!!" Ia mengayunkan tinjunya, memberikan zap keras ke perut Kaisar. Kaisar terlabat menangkisnya, pria sangar itu memukul perut dan dada Kaisar. Membuatnya tersungkur ke bawah.
Fiona yang melihat dari layar laptop pertandingan itu secara live spontan menutup mulutnya, ia tak tahan saat melihat Kaisar terkena serangan telak di ulu hati dan tercekat. Terlalu mengerikan melihat para pria kekar itu bertarung dengan buas menggunakan seluruh anggota tubuh. Mereka saling beradu tanpa mengenal ampun.
[Ck, sialan. Aku lengah!] Kaisar meludahkan darah.
Kaisar bangkit, kembali ke sudut ring untuk menghabiskan waktu jeda antar ronde. Pelatih memberinya minum, Kaisar langsung menenggak airnya sampai habis. Masih dengan mata tajam
TENG! Ronde berikutnya di mulai. Tak terasa pertandingan sudah berjalan hampir 3/4 bagian. Pertandingan semakin memanas, baik Kaisar dan juga lawannya sama-sama kehabisan tenaga. Mereka saling beradu tinju dan juga kekuatan. Sama-sama memberikan luka dan juga lebam di wajah maupun tubuh lawannya.
"Baiklah, ayo selesaikan sekarang!" Kaisar terlihat mulai serius, sorot matanya menatap semakin tajam.
Kaisar meloncat maju, memberikan hook bawah ke arah dada lawannya. Beruntung lawannya sigap, ia menahan serangan Kaisar, membuat pemuda itu kesal. Kaisar terlihat garang, ia terus melayangkan tinju beruntun sampai lawannya terdorong mundur, lalu saat melihat wajah lawannya yang kosong Kaisar langsung memberikan hook depan dan ....
BUAK!!
Tinju Kaisar mengenai wajah lawannya, sampai pria tegap itu terpental. Tak berhenti di situ, Kaisar memberikan serangan terakhirnya, sebuah upercut dengan tangan kiri, membuat lawannya terpelanting ke kanan.
"YEAH!!" teriak penonron spontan. Penonton terlihat begitu bahagia saat melihat kemenangan Kaisar. Mereka bersorak-sorai dan mengangkat poster bergambar Kaisar.
Kaisar menunggu wasit membacakan keputusan. Tak lama setelahnya, wasit mengumumkan kemenangan Kaisar dengan meng-KO lawannya.
"PEMENANGNYA ADAAH HERO!!!"
"HERO!! HERO!! HERO!!" Semua pendukung Kaisar tentu saja gembira. Semua yang memasang taruhan pada Kaisar akan mendapatkan uang yang besar.
Di rumah, Fiona menatap layar monitor laptopnya tak berkedip. Pertarungan yang epic di atas ring. Pantas saja kekasihnya sangat menyukai pertandingan adu otot itu sampai tak peduli dengan Fiona yang pergi merayu Reyhan seharian ini.
Fiona menggosok dagu, ia sungguh tidak asing dengan petinju yang memenangkan pertandingan ini. Di mana ya ia pernah pertemu dengan Kaisar??
"Ah … aku tahu!! Dia kuli bangunan di rumah Kak Reyhan!!" Akhirnya otak Fioan panas juga, sudah enggak lemot-lemot amat. Fiona memuji dirinya sendiri dengan bangga Lantaran bisa menebak dengan tepat siapa Kaisar Hero Samudera. Si kuli bangunan dan juga sang juara bertahan.
—****—