Ellen tidak pernah melihat Liu marah, bahkan kalau ia membuat banyak kekacauan di samping laki-laki itu, Liu tidak akan marah padanya. Paling-paling ia hanya mencibir pada Ellen dan mengabaikannya.
Ellen mundur dengan gerakan yang amat pelan, ia takut.
Ya, untuk pertama kalinya ia takut pada sosok yang ia cintai. Wanita itu mengatupkan bibirnya rapat-rapat, selagi ia tidak menganggu sepertinya Liu tidak akan murka padanya.
Benar, diam lebih baik daripada ia bernasib sama dengan Elmer yang tidak sadarkan diri di bawah batang pohon yang telah tumbang. Wajah laki-laki itu terlihat pucat dan pinggangnya membiru.
Bayangan ungu yang membesar itu terlihat berkilat-kilat di bawah sinar matahari, sekilas Ellen tidak tahu apakah yang ia lihat ini hanya ilusi, atau benar-benar Naga.
Angin di sekitar berhembus kuat dan membuat pepohonan yang bergerak dengan suara yang keras menyapu ranting dan dedaunan menjauh.