Kinara menangkap kegugupan yang melekat pada diri Anna saat ini, saat dirinya masih memutuskan untuk menikmati beberapa potong steik sapinya. Berbeda dengan Anna yang terus menunduk, Kinara bersikap tegak dan elegan. Terlihat sekali bahwa dirinya tetap berkelas meskipun saat ini hendak melakukan rencana yang jauh dari prinsipnya. Namun, demi luka hatinya yang bagaikan mimpi buruk itu, Kinara rela mempertaruhkan prinsip hidup yang selama ini selalu ia jaga.