"Sabar, ya ... La."
Anna cukup prihatin dengan masalah yang menimpa keluarga Laudia. Harusnya Laudia tidak mendapatkan karma dari masalah tersebut, sebab dari polemik ayahnya Laudia tidak tahu apa pun. Gadis itu sudah banyak terpukul mulai dari kehilangan rumah, ayahnya dipenjara dan kini sekarang satu sekolah membulinya.
Gadis itu masih merenung dengan hidupnya yang sekarang. Bahkan setelah dipikir-pikir Laudia tidak pernah berbuat hal buruk pada seseorang tetapi mengapa sekarang semua orang begitu padanya. Di masa lalu Laudia tak pernah merugikan orang lain, tapi mengapa seolah ujian ini sebagai balasan dirinya orang yang tidak baik.
"Gue ngga tahu kalau berita ini akan menyebar ke telinga anak-anak," keluh Laudia. Bahkan sampai saat ini Laudia masih tidak berani ke kantin. Laudia menahan lapar sepanjang hari. Akan tetapi untung saja ada Anna yang membelikannya dan dengan senang hati selalu berada di sampingnya.