Angin membuat rambut Cantik yang bergelombang tertiup. Saat ini ia banar-benar sedang menjadi pusat perhatian setiap pasang mata yang menatapnya di sepanjang koridor.
Dada Cantik berdebar hebat, ia merasa berhasil menjadi primadona pagi ini. Ia tak menyangka mereka akan terpukau akan kecantikannya.
Ia menyelipkan sejumput anak rambut ke sela telinganya. Kemudian masuk ke dalam kelas.
Sesampainya di sana, semua orang menoleh ke belakang, tepatnya ke ambang pintu di mana Cantik sedang berdiri.
"Hai," sapa Cantik sembari melebarkan sebuah senyum.
Mereka tampak diam. Akan tetapi, setelah beberapa detik tawa mereka meledak membuat Cantik merasa bingung apa yang mereka tertawakan.
"Lo ngapain?" tanya Bima sambil berusaha menahan tawanya.
"Aduh ... mau ngelenong lo?" tambah seseorang yang ada dikelas.
"Jangan ngelucu deh. Aduh, lihat muka lo udah kayak badut aja! Ahaha!"