"Udah beres kan? Gue mau balik!"
"Eh!" Dewa menahan supaya Anna tidak pergi darinya. Ini sudah kepalang tanggung, mereka sudah berada di depan kafe.
"Bisa aja ada orang suruhan bokap gue yang ngikutin buat mastiin hubungan kita, gue ga mau ya rencana gue buat terbebas dari si Gracia jadi runyam. Toh, ini juga gara-gara lo yang ngaruh bra di loker gue, gue jadi di sangka gay sering nyimpen benda kayak gituan. Anggap aja ini sebagai pertanggungjawaban lo," alibi Dewa.
"Bukan gue yang naruh, sampai kapan si gue jadi tersangkanya?" Haya dari masalah sepele, Anna benar-benar terjebak bersama pria itu sampai selama ini. Apakah Dewa sungguh betah berada di dekatnya? Tunggu! Agaknya dia hanya betah membuat Anna menderita. Ya, tujuannya hanyalah ini.
"Tutup mulut lo dan ayo masuk sekarang." Dewa menarik paksa cewek itu masuk ke dalam kafe.