"Lho, itu kan preman yang waktu itu gangguin gue?"
"Kayaknya gak mungkin gue putar balik. Duh, ini gara-gara Dewa sialan, harusnya tadi gue bareng Laudia. Salah gue juga si, harusnya dari dulu gue bisa ngelawan jadinya gak terikat sama perjanjian gak jelas itu."
Seperti biasa sebelum pulang, Dewa meminta untuk membawa buku tugasnya agar Anna yang mengerjakan di rumah. Hal ini membuat Anna harus pulang seorang diri. Padahal tadi ia sempat akan dinatar oleh Laudia.
Ketika Anna putar balik. Kedua preman itu menyadari keberadaan Anna dan segera berlari mengejar Anna.
"Ehehe. Ketemu lagi." Salah satu preman itu memberikan cengiran yang menyebalkan.
"Bang tahu kan saya banyak kekurangan jadi kalau di jual pun gak bakal laku." Anna meronta. Mereka terlalu kencang menarik lengannya
"Masa?" goda mereka seraya terus menyeret Anna ke tempat lebih sepi.
"Serahin duit lo!"
Bugh!