Chereads / BALAS DENDAM MANTAN ISTRI / Chapter 19 - Kembali ke Jakarta

Chapter 19 - Kembali ke Jakarta

Setelah suaminya, mempunyai pikiran agar Sekar pindah lagi ke Jakarta, jadi Sekar pun tidak tenang di rumah selalu gelisah, bagaiman ini, jalan keluarnya. Sesudah beberapa bulan keinginan suaminya untuk kembali ke Jakarta, dan sekarang anakmya Olivia sudah bisa dibawa pergi jauh dan Chandra pun sudah besar, sudah bisa mengajak adiknya bermain. Dan ketika suaminya pulang ke rumah, lalu Johannes mengatakan, "Ayo berkemas Ma, kita ke Jakarta." Dan Sekar katakan, "Jangan, sekarang Mas, sekarang, aku belum urus izin kantor dulu, nanti kalau sudah dapat izin beberapa hari aku baru mau ke Jakarta, tidak bisa mendadak, sabar ya." Kemudian Johannes katakan, "Ya, sudah kalau tidak bisa sekarang tidak apa-apa, nanti saja." "Aku ini, baru saja cuti melahirkan masa cuti lagi, ya tidak enak dengan teman-teman kantor Mas," ujar Sekar. "Ya, sudah minggu depan, kalau aku pulang, kalian semua harus sudah siap, karena ada yang mau aku tunjukkan pada kalian," katanya. Terus Sekar jawab, "Ya Mas, kalau minggu depan aku mau sebab libur panjang karena hari seninnya masih libur dan aku bisa pulang kembali hari senin." Dan Sekar bertanya lagi, "Apa, yang mau Mas Tunjukkan." Kata suaminya, "Surprise, jadi tidak dapat aku tunjukkan nanti saja, oke."

Dan sesudah itu, Johannes bermain catur dengan Papanya Sekar, Sekar melihatnya senang karena mereka sangat akrab tidak ada jarak sedikitpun, Dan terdengar suaminya berkata kepada Papanya, "Pa, Papa besok pulang ke Jakarta bersama saya saja, dan kembali kesini lagi bersama kami lagi, karena minggu depan kami berencana ke Jakarta, tapi tidak mampir ke rumah Papa, ya." Papanya hanya mengangguk saja dan Sekar hanya tersenyum melihat keakraban mereka.

Dan pada senin subuh, suaminya dan Papanya kembali ke Jakarta biasa Sekar mengantar sampai gerbang depan rumah dan hilang dari pandangan mata di tikungan jalan, sudah menjadi kebiasaan Sekar mengerjakan tugas rutin rumah tangga, walaupun sudah ada dua asisten rumah tangga, terutama membuat bubur untuk putrinya olivia.

Sesudah siap semua lalu Sekar bergegas untuk pergi ke kantor seperti biasa, kedua adiknya ikut dengannya dan di antar sampai depan kantornya masing-masing, sesudah itu baru menuju kantornya. Seusai jam kerja, Sekar pun bergegas untuk pulang ke rumah, karena hari itu hujan deras tidak berhenti sepanjang hari, sehingga Sekar khawatir kepada kedua anaknya yang di rumah, sesampai di rumah, langsung Sekar membersihkan diri lalu menggendong putrinya Olivia yang sedang tidur dipangkuan mbak Irah. Setelah hujan reda barulah olivia aku letakkan di tempat tidus, karena Sekar takut akan suara petir yang menggelegar membangunkan anaknya, kemudian Sekar mencari Chandra yang sedang asyik bermain game dengan si mbok. Ketika kedua adiknya tiba dari kantor merekapun langsung membersihkan diri dan berganti pakaian lalu kemudian mereka makan malam bersama seperti biasa, malam ini mbak Irah memasak makanan yang lain dari pada biasanya dan rasanya sangat enak. Kemudian Sekar berkata, "Besok hari Jum'at, tolong besok kalian sudah membereskan pakaian dan masukkan ke koper masing-masing karena kita semua akan pergi ke Jakarta."

Dan mbak irah mengangkat tangan dan bertanya, "Bu, kalau saya diajak atau tidak." Dan jawab Sekar, "Mbak irah, harus ikut, kenapa saya tinggal ?, ya harus ikut lah." Dia pun mengangguk sambil menunduk, lalu lanjutnya, "Jadi, rumah ini kosong bu." Jawab Sekar, "Ada, yang tunggu rumah, jadi tidak kosong sama sekali."

Tibalah, hari Jum'at dan dari subuh mereka sudah bersiap menunggu Johannes datang dan mereka pun sudah sarapan pagi semua, agar nanti diperjalanan tidak masuk angin. Tidak lama kemudian Johannes datang dan langsung menciumi olivia dan lalu menggendong Chandra anaknya lalu menuju mobilnya dan berkata, "Ayo, kita naik mobil dan jalan-jalan ke Jakarta." Sekar dan kedua anaknya juga kedua adiknya menaiki mobil suaminya dan si mbok dan mbak Irah beserta koper-koper mereka naik mobil Sekar yang di sopiri oleh Yudi, selama dalam perjalanan mereka semua gembira, lagi pula udara sangat sejuk dan dingin karena hari masih sangat pagi subuh. Dan mereka sampai di Jakarta hari telah siang dan sangat panas terik, karena matahari ada diatas kepala mereka. Lalu semuanya, masuk ke hotel yang telah di pesan Johannes dan mereka tidak pulang ke rumah mama, karena Sekar tahu mamanya tidak suka dengan Johannes, karena wajahnya tidak tampan. Setelah mereka beristirahat di kamar hotel masing-masing, kedua adiknya mengatakan, "Kak Sekar, kami mau berkunjung ke rumah mama sebentar." Lalu Sekar menjawab, "Ya, silahkan tapi jangan katakan kalau kakak ada di Jakarta." "Ya, kak," jawab mereka. Dan lalu mereka berdua pergi ke rumah mamanya, sekalian menemui Papanya, untuk mengatakan bahwa Sekar sudah ada disini di Hotel bersama suami dan anak-anaknya.

Ketika mereka, sudah hilang letihnya, maka suaminya mengajak mereka untuk mengunjungi rumah David, mereka pun lalu bersiap, sesudah sampai di rumah David, mereka berbasa-basi kemudian tiba-tiba Johannes dan David, mengajak Sekar keluar halaman rumah, terus belok kanan lurus saja kira-kira 500 m dari rumah David, ada bangunan baru yang hampir selesai mungkin baru 90 persen, lalu Sekar diajak masuk kedalam rumah itu, dan tidak tahunya rumah itu sudah penuh berisi barang-barang rumah tangga seperti furniture, kamar yang sudah ada tempat tidurnya dan dapurnya sangat luas dan Sekar rasa rumah itu sudah representatif, dan Sekar mengatakan kepada suaminya, "Ini rumah sangat representatif sekali Mas, punya siapa ?," Lalu suaminya menjawab, "Untuk kamulah ini, sengaja aku membangun rumah ini untuk keluarga kita Ma, kamu Ma, anak-anak kita dan aku, makanya aku mau kamu kembali ke Jakarta, karena aku tidak kuat jauh-jauh darimu." "Ya, nanti aku pikirkan dan usahakan, untuk kepindahanku ke Jakarta," kata Sekar. "Baiklah," jawabnya. Lalu mereka kembali ke rumah David, terus mereka kembali ke hotel dan ke esokan harinya mereka keliling kota Jakarta dan Sekar lihat, Jakarta sudah banyak berubah, karena sudah lama juga Sekar meninggalkan ibukota, akhirnya hari telah siang, perut mereka sudah minta di isi, dan Johannes mengajak mereka makan di cafe kota tua, kebetulan mereka sedang berkeliling di kota tua, sesudah lelah berkeliling kemudian mereka pulang ke hotel, karena besok mereka sudah kembali ke daerah tempat mereka tinggal.

Ketika hari masih pagi sekali dan mataharipun belum terlihat semburatnya, mereka sudah bersiap untuk mninggalkan hotel dan di lobby hotel mereka menunggu Papanya untuk ikut dengan mereka pulang ke daerah, tidak berapa lama Papanya datang dengan kedua adiknya Sonya dan Maria karena merekalah yang menjemput Papanya. Ketika semua sudah lengkap, mereka berangkat, Papanya Sekar ikut mereka duduk disamping Johannes dan Sekar dibangku belakang bersama anak-anak, dan yang naik mobilnya Sekar yaitu, kedua adiknya dan para asisten rumah tangga.

Dan diperjalanan mereka berhenti untuk istirahat dan sarapan pagi, sesudah lelah mereka hilang, maka mereka melanjutkan perjalanan pulang dan untungnya kedua anaknya tidak ada yang rewel selama dalam perjalanan, berangkat maupun pulang.

Menjelang malam, mereka sudah tiba kembali di daerah mereka tinggal, mereka sudah sangat rindu akan rumah mereka sendiri, karena istilah mereka rumahku adalah surgaku. Setelah mereka membersihkan diri lalu mereka makan malam, dan langsung mereka masuk ke kamar masing-masing untuk beristirahat karena mereka sangat lelah sekali.