Setelah acara pertunangan adiknya Sekar yaitu Sonya . . maka mereka sekarang sedang sibuk mempersiapkan pernikahan Sonya dan Yoga, Sekar pun sebagai kakak tertua hanya memberi saran saja itu juga bila Sonya perlukan, Sekar hanya bertanya pada Sonya, "Masih kurang apa bilang ke kakak, kalau bisa nanti kaka usahakan dan bantu."
Dan Sonya menjawab, "Kak. ., untuk kartu undangannya bagaimana sebab aku tidak mengerti dan siapa saja yang diundang."
"Ya . ., sudah nanti kakak bantu sepulang dari kerja kita pikirkan bersama," kata Sekar.
Kemudian ketika Johannes baru keluar dari kamar dan sudah rapi hendak pergi ke kantor dia katakan pada Sekar . . "Ma, Sonya ada yang perlu di bantu ?." Dan Sekar menjawab, "Hanya kartu undangan dan siapa saja yang diundang begitu saja Mas."
Sambil memeluk pinggang Sekar, Johannes lalu merengkuhnya dalam pelukan dan menciumi kening Sekar . . yang sudah memakai jilbab dan Sekar mengatakan, "Mas sudaa...ah tidak enak di lihat orang."
Dan Johannes mengatakan, "Masa bodo . ., Sekar ini kan istri yang paling aku cintai." Sekar lalu melepaskan diri dari Johannes dengan cara mengatakan, "Nanti malam, Mas ku service sampai puas oke."
Dengan cara itu Johannes melepaskan pelukannya dan berkata, "Janji ya... Ma."
Sekar . . , mengangguk sambil tersenyum mesra, lalu mereka berangkat kerja, Sekar dengan Yudi sopirnya, dan Johannes mengendarai mobil sendiri, di rumah . . Sekar, masih banyak orang yaitu teman-teman Sekar yang membantu persiapan pernikahan Sonya.
Di waktu malam ketika semuanya sudah tertidur Sekar berpikir mungkin Johannes lupa apa yang dikatakannya tadi pagi dan Sekar pun berpura-pura lupa, tetapi ketika dia meletakkan kepalanya di bantal dan Johannes lalu menariknya kedalam pelukannya, lalu Sekar bertanya, "Mas kenapa biasanya tidak begini, sekarang kenapa lain." Lalu Johannes mengatakan,
"Melihat Sonya dan Yoga akan menikah ingat waktu kita dulu jadi pengantin baru dan bulan madu."
Lalu merekapun tertidur sambil berpelukan.
Ketika adzan subuh berkumandang mereka semua terbangun karena sudah menjadi kebiasaan bangun pagi dan semuanya mengerjakan kepentingannya masing-masing, karena mereka semuanya bekerja dan mereka adalah orang-orang sibuk.
Seperti hari-hari biasa kalau pagi sekali rumah banyak orangnya apabila sudah siang penghuninya hanya beberapa orang saja, karena mereka semuanya berangkat kerja.
Sudah menjadi kebiasaan mereka apabila setelah makan malam mereka semua berkumpul di ruang keluarga bersantai sambil menonton televisi dan nanti mereka satu per satu akan masuk kamar tidur dan apabila mereka sudah tertidur semua maka yang paling terakhir tidur adalah Sekar dan terkadang Johannes suaminya, karena mereka sering membawa pekerjaan ke rumah dan Sekar terkadang tidak tidur semalaman karena pekerjaan yang menumpuk di kantor harus diselesaikan untuk dilaporkan ke atasannya langsung, mereka suami istri yang cocok dan mereka adalah orang-orang yang terlalu sibuk.
Dan waktunya untuk Sonya dan Yoga tinggal beberapa hari lagi dan keluarga besar Yoga sudah datang semua di Jakarta, dan Johannes yang mencarikan rumah kontrakkan untuk mereka tinggal sementara di Jakarta sambil menunggu tibanya hari H pernikahan, Sekar. . dengar ada dari beberapa orang keluarga besar Yoga yang mengatakan kenapa pesta pernikahannya di gedung padahal rumah kakaknya yang bernama Sekar itu sangat besar dan mewah, Sekar mendengar bisik-bisik seperti itu maka Sekar tidak suka dan dia menegur Yoga, "Yoga kamu sudah tahu kalau aku tidak mengizinkan pernikahanmu dengan adikku dilaksanakan di rumahku dan aku inginkan di gedung kamu sudah tahu alasannya, maka terangkan sama keluarga besarmu." "Ya. . kak Sekar . ., nanti mereka kuberitahu semua alasannya, maklumlah mereka pengetahuannya kurang," jawab Yoga.
Yoga, karena takut akan ditegur Sekar . . kembali, maka dia dengan segera menemui keluarga besarnya, dan menerangkan kenapa pernikahan ini di laksankan di gedung bukan dirumah kak Sekar kakaknya Sonya, sesudah diterangkan Yoga maka mereka mengerti semua alasannya.
Persiapan pernikahan semua sudah selesai dan malam ini adalah malam menjelang pernikahan esok hari, rumah mereka ramai orang mondar mandir tetapi Sekar hanya mengawasi saja dan Sonya yang esok hari akan menjadi ratu sehari telah tertidur dengan pulasnya karena diapun lelah.
Kemudian Sekar masuk kedalam kamar tidurnya dan dilihatnya suaminya sudah tertidur pulas sambil memeluk guling.
Dan ketika hari sudah pagi menjelang subuh, rumah mereka sudah ramai semua orang sibuk, karena sesudah sarapan pagi mereka harus pergi ke gedung tempat Sonya akan menikah, Johannes suaminya Sekar, dia sidah rapi mengenakan jasnya tetapi dia dari tadi pagi belum melihat kedua anaknya, lalu dia memanggil si mbok dan bertanya, "Mbok Chandra dan Olivia mana aku tidak melihatnya." Jawab si mbok, "Itu Pak sedang dibawa jalan-jalan oleh Papanya bu Sekar, habis tadi Bapak dan Ibu belum bangun kasihan mereka kata Papanya bu Sekar biar mereka menghirup udara segar dan sinar matahari pagi."
Ketika Johannes sedang menanyakan keberadaan kedua anaknya tiba-tiba Papanya Sekar muncul beserta kedua orang cucunya dan kedua cucunya langsung berlari menuju Papa mereka sambil berteriak Papa . . .papa . . ., dan Johannes langsung membungkuk sambil merentangkan kedua tangannya dan kedua anaknya sudah ada dalam pelukannya.
Lalu Johannes mengatakan kepada Papanya Sekar, "Pa, sudah sarapan ? jangan tidak sarapan dan tidak usah tegang, sarapan dulu Pa."
Setelah Papanya Sekar sarapan maka Johannes mengajak Papanya Sekar dan kedua anaknya jalan lebih dahulu ke gedung tempat dilaksanakannya pesta pernikahan Sonya dan Yoga, tujuan mereka berangkat lebih dahulu karena akan memeriksa persiapannya, dan apa yang harus diperbaiki.
Sekar, berangkat ke gedung belakangan karena dia mendampingi Sonya sebab disini Sonya sangat nervous.
Di rumah kontrakan, dimana Yoga dan keluarga besarnya berada pun sudah bersiap-siap berangkat ke gedung tempat pesta pernikahan akan dilaksanakan, tetapi Yoga merasa tidak tenang dan dia jadinya sakit perut mondar mandir ke kamar mandi, dan Bapaknya menenangkan dengan mengatakan,
"Yoga kamu harus tenang jangan nervous."
Dan Yoga hanya mengangguk lalu mereka semua berangkat ke gedung tempat pesta pernikahan Yoga.
Sesampainya di gedung Yoga langsung duduk di depan penghulu, karena penghulu sudah lama menunggu sesudah semuanya siap lalu Sonya diantar duduk berdampingan dengan Yoga didepan penghulu untuk dinikahkan, setelah penghulu menikahkan mereka dan dinyatakan sah maka mereka dibawa untuk duduk di pelaminan.
Dan pesta pernikahan Sonya dan Yoga sangat meriah dan para tamu menikmati hidangan dengan diiringi musik yaitu organ tunggal yang disewa oleh Johannes, Sekar terkejut melihat suaminya Johannes naik keatas panggung untuk mempersembahkan satu buah lagu untuk pengantin, Sekar selama ini tidak tahu bahwa suaminya bisa bernyanyi, dengan diiringi musik yang syahdu suara sangat merdu sekali, dan mendapatkan tepuk tangan dari para tamu undangan, dan ketika suaminnya Sekar hendak turun panggung, ada salah satu tamu undangan meminta Johannes menyanyikan lagu kesayangannya dan dengan senang hati Johannes menyanyikan lagu itu, terakhir Johannes menyanyikan lagu kesayangan mereka berdua semua mendapatkan tepuk tangan dari para tamu undangan.