Tahu arti dari raja judi? ...
Sebagian orang mengerti apa itu raja judi, dan pengertian mereka akan sedikit ada yang berbeda.
Mungkin mereka akan menganggap raja judi adalah sebutan untuk seseorang yang sangat ahli dalam permainan keberuntungan ini. bagaimana tidak beruntung jika kau adalah dewa racun pastinya bisa menang dalam sekejab. Membaca setiap pergerakan hanya dengan mata yang memancarkan aura ungu mu. Dewa racun itu memang bisa di sebut apapun, mereka tak hanya punya kemampuan dalam permainan ini tapi mereka juga mampu membuat hati orang menjadi gelap. Misal nya menggunakan balas dendam hanya dengan sentuhan saja.
Makhluk dewa seperti ini harus di hindari, karena mereka melakukan apapun kemauan mereka demi lolos dari ujian petir.
Tapi bukan dia yang akan muncul, dia juga bukan raja judi satu satunya. Tapi iblis satu ini memiliki kemampuan yang sangat beruntung. Semanggi empat akan menemaninya selalu dalam otak nya.
Tapi itu bukan keberuntungan melainkan kemampuan. Dia melatih bermain apapun yang mempertaruhkan benda berharga hingga dia benar benar pantas di juluki ROKURO BAKENEKO.
Dia seperti roda berputar yang tak pernah berhenti di bawah maupun di atas, pengerjaan nya sangat cepat. Tapi dia memiliki jiwa iblis yang kuat. Sifatnya berbeda dengan Hannyo dan Geru.
ROKURO memiliki warna dominan Oranye pada setiap tubuhnya, senjata nya adalah pistol tembakan yang dapat berubah menjadi senapan yang harus di modifikasi oleh tangan nya.
Peluru miliknya juga tak main main, kecepatan nya adalah 8000 ft/s. Itu sudah mengalahkan yang lain.
Kecepatan itu bahkan bisa menembus tubuh manusia.
Hanya saja dia terlalu meremehkan sesuatu, bersikap sombong dan tak kenal kekalahan. Gemar haus akan sesuatu yang bisa di sebut malam.
Minuman ke sukaannya adalah Ber, jika Geru suka pada roti tawar, maka ROKURO lebih suka pada Ber atau alkohol.
Meskipun sifatnya yang iblis tapi dia tetap setia dan mau ikut dalam aliansi milik Hannyo.
Saat ini dia memulai perjalanan di kota KIJA.
Kota penuh dengan bar, dan petualang yang suka beristirahat di sana.
"Selamat datang di kota KIJA di mana kau bisa beristirahat dan menikmati apapun yang ada di sini. Siluman dan Rokg di pekerjakan sebagai penghibur malam di sini jangan sungkan untuk melihat peraturan bebas di sini" Kata satu penjaga yang menjaga di gerbang berbicara pada seseorang yang akan masuk ke kota itu.
Lalu seorang lelaki berambut oranye gelap datang berjalan melewati penjaga tadi.
"Tunggu Tuan" Penjaga itu menahan bahunya. Lalu lelaki itu menoleh. Seketika penjaga itu terkejut.
"Wahh... Body mu bugar kawan" Tatap penjaga itu. Rupanya itu adalah Rokuro, dia lalu tersenyum sedikit memperlihatkan gigi tajam nya.
"Pujian yang bagus, ada apa kau menahanku?" Tatap Rokuro.
"Apa kau punya tujuan masuk di sini?" Penjaga itu menatap.
"Aku hanya ingin bermain"
"Maksudmu.... Aku mengerti.... Apa kau benar benar bisa?"
"Kau sedang meremehkan aku" Rokuro menyila tangan dengan tatapan serius.
"Tidak maksudku... Jika kau tak bisa bermain dan kalah, kau akan menjadi budak dari orang yang menang melawan mu.... Kau tahu kan permainan ini... Dan peraturan nya?"
"Tentu saja aku tahu itu"
"Jika kau tahu, bisa katakan padaku?" Penjaga itu menatap. Seketika mata Rokuro menjadi membesar.
"Huh kau bercanda... Itu sangat banyak.... Kau mau aku mengatakan nya hanya untuk masuk kemari" Rokuro berkata tegas sambil menarik kerah penjaga itu, membuat penjaga itu terdiam kaku.
"M.... Maksudku.... Ini memang peraturan di sini... Kau harus menjelaskan nya sebelum masuk dan ikut peraturan di sini"
"Cih... Baiklah... Dengarkan aku... Agar kau tak terlewat satu pun... (Kau sedang mengujiku.... Itu saja.. )" Rokuro melepasnya lalu mengeluarkan sesuatu membuat penjaga itu terdiam.
Tiba tiba Rokuro menodongkan pistol tembakan padanya. "Kya.... Apa yang kau lakukan?!" Refleks penjaga itu mengangkat tangan nya terkejut.
"Bwahahaa..... Biar aku tanya dulu, apa kau sudah tahu semua perkataan dan peraturan itu... Jika belum itu sama saja aku memberitahu mu" Rokuro menatap seperti memprovokasi nya dengan wajah tanpa takut.
"Tentu saja..... (Orang ini... Benar benar hiz)" Penjaga itu membalas.
"Baiklah... " Rokuro kembali menyimpan senjata nya lalu melirik ke penjaga itu.
"Hiz.... Kau ini tahu tidak sih.... Kau membuang waktu ku!!!" Penjaga itu sudah mulai kesal pada Rokuro yang terlalu lama berbicara.
"Ehem... Peraturan dalam permainan ini adalah peraturan yang tidak sederhana.
Sebelum bertanding, kedua belah pihak harus membuat sebuah kesepakatan kebudakan.
Jika sudah, pemain yang kalah tidak hanya rugi tapi juga akan melakukan apapun yang di minta oleh pemenang.
Sejarah mengatakan seorang dewa racun adalah raja judi sebenarnya di sini, tapi mereka tak percaya bagi yang belum melihatnya, kisah permainan kotor ini akan berhubungan dengan dewa racun sekaligus... Aku juga akan mencari dewa racun itu, dia adalah orang yang menurunkan tahta dari raja judi sebenarnya. Apa kau tahu raja Judi sebenarnya?"
"Yah... Perkataan mu tadi adalah syarat yang baru yang di buat sendiri oleh dewa racun tapi aku masih belum yakin karena kau belum mengatakan soal peraturan milik raja judi yang dulu. Dia adalah legenda buronan pertama yang ke tiga, nama nya tidak di sebutkan dan menjadi misteri, karena sangat lama dan legenda buronan pertama telah hilang, dewa racun turun untuk merebut julukan itu, aku benar benar tidak yakin kau bisa mengalahkan raja judi dewa racun itu" Tatap penjaga itu.
"Hmp... (Yang dia bicarakan itu aku... Dia tahu siapa raja judi sebelumnya, itu adalah Rokuro Bakeneko, dan itu adalah aku... Hanya saja dia tak tahu siapa aku... Ini adalah yang di maksud oleh ketua. Hal ini bisa di manfaat kan untuk mengenali kehidupan makhluk rendah untuk kita....
Ingat saja, pemburu kelas atas selalu muncul sebagai mangsa di sini)" Rokuro menghela napas lalu berbalik.
"Eh... Tunggu, kau akan kemana?" Penjaga itu menatap.
"Ya masuk lah bodo.. Kau sudah menghambat ku dari tadi!!!" Balas Rokuro sambil berteriak berjalan masuk.
Di dalam kota itu terlihat banyak sekali yang bermain kartu dan permainan dua orang apapun yang ada di jalanan.
Mereka ada yang melirik Rokuro yang lewat.
"(Jika di pikir pikir, aku pernah kemari 50 tahun yang lalu... Di saat itu aku berhasil mengalahkan 508 orang yang menantang ku dalam satu hari dua malam. Di saat itu juga aku di sebut raja judi pertama di sini, tapi.... Semenjak aku mendengar ada dewa racun merebut julukan itu, aku harus kemari dan merebut apa yang seharusnya menjadi milikku, lihat saja... Tak peduli kau dewa atau dewi aku akan membunuhmu di tempat... Berani sekali dia merebut nya)" Rokuro terdiam berpikir di sepanjang jalan.
---
"Hah.... Tidak!!!" Seorang lelaki berteriak terkejut ketika melihat kartu yang ada di depan nya adalah royal. Dan lawan nya adalah Rokuro di seberang meja itu.
"Bwahahaha.... Sangat mudah" Rokuro tertawa sombong.
"Cih... Aku memang bukan ahli.... Sekarang kau minta apa?" Tatap lelaki yang kalah itu dengan kesal.
"Hm.... Begini.... Kau tahu soal gadis penyihir sumpah darah itu?" Tatap Rokuro membuat lelaki itu terdiam.
Sebelumnya Rokuro berjalan di kota itu dan mendengar sesuatu dari salah satu orang yang nongkrong bermain di pinggir jalan.
"Mereka bilang gadis Pesumpah darah itu sangat manis tapi suara nya sombong dan tegas. Tapi dia bisa melakukan sumpah apapun dengan memanfaat kan kemampuan nya itu... Benar benar penyihir" Kata mereka. Hal itu membuat Rokuro terdiam berpikir mendengar nya.
"(Penyihir Pesumpah darah? Jika tidak salah Shiroi pernah mengatakan nya padaku... Penyihir Pesumpah darah itu adalah manusia yang memiliki garis keturunan penyihir sejak lahir. Usia nya juga tidak main main... Mungkin akan abadi karena penyihir seperti itu memanfaat kan darah muda untuk mengganti darah nya yang terus bertambah usia. Saat ini hanya ada satu di dunia ini yang memiliki julukan itu. Mereka bilang seorang gadis kan.... Mungkin aku bisa mengalahkan nya dalam sekali jentik)" Dia tersenyum licik sendiri mencoba mencari penyihir Pesumpah darah.
"Hoi bro!!!" Seorang lelaki menghadangnya.
"Kau mau bermain denganku, kebetulan aku sedang kosong.... (Kelihatan nya dia lelaki yang terlihat bodoh... Aku bisa memanfaat kan nya hehe)" Lelaki itu menawar bermain kartu dengan niat menganggap Rokuro kalah darinya agar dia bisa mengambil jarahan dari nya.
"Oh.... Baiklah" Rokuro membalas dengan senyum seringai
Hingga saat ini lelaki itu adalah lelaki yang di kalah kan Rokuro bermain kartu tadi.
"Kau bertanya soal penyihir itu.... Memangnya siapa yang tidak tahu... Dia kadang muncul di hutan yang agak dekat sini, tapi siapapun yang ingin bertemu dengan nya tak akan kembali karena untuk tumbal darah" Kata lelaki itu.
Rokuro terdiam berpikir sambil duduk di kursinya.
"(Ini terlihat sangat sulit.... Sebenarnya aku hanya penasaran dengan penyihir itu, bisa jadi dia memegang beberapa pecahan Kimo... Siapa tahu aku dapat dari dia.... Tapi bagaimana jika dia tahu kalau aku iblis. Aku belum tahu juga penyihir Pesumpah darah itu bisa membaca hawa iblis atau tidak...)"
"Hei kawan... Bagaimana jika kau menantang pria itu" Lelaki lawan nya itu menunjuk seorang pria yang bermain kartu bersama lawan nya dengan banyak orang yang melihat mereka.
"Kenapa dia di lihat banyak orang, apa dia ahli?" Rokuro menatap.
"Dia sangat ahli dalam hal ini... Bermain kartu lah dengan nya, dia bilang dia dari istana gurun"
"Hah... Istana gurun?....
"Istana gurun ada di dekat kota MALA"
"Oh... Itu kota selanjutnya... (Memang sih... Kota MALA harus melewati gurun dulu, aku baru tahu ada istana gurun di sana. Mungkin tidak lebih besar dari kota lain" Rokuro terdiam lalu berdiri.
"Kau akan kemana?" Lelaki itu menatap.
"Melawan nya lah... Mau apa lagi" Balas Rokuro.
"(Hmp.... Kau akan kalah pada dia... Pria itu sebenarnya bilang bahwa dia ingin menyaingi raja judi...)" Lelaki itu tersenyum kecil masih meremehkan Rokuro.