Saat akan kembali berjalan tiba tiba ia menabrak kaki seseorang yang setinggi Rokuro.
"Akh...." Ia akan jatuh tapi orang itu menahan tangan Reikan. Akhir nya Reikan tak jadi jatuh.
"Kau baik baik saja?" Tanya orang itu yang rupanya seorang lelaki berambut putih. Dengan kulit coklat manis nya. Reikan menengadah dan terkejut melihat ketampanan lelaki itu. Semua lelaki memang tampan, tapi Reikan terkagum mungkin karena cinta pertama.
"Aku.... Aku baik baik saja" Reikan melepas tangan nya dengan wajah yang merah.
"Apa kau tersesat? Aku bisa membantumu mencari jalan" Tawar lelaki itu dengan suara yang ramah.
"Ti... Tidak perlu... Aku Aku hanya.... "
"Hoi drakula!!" Tiba tiba teriak seseorang memanggil membuat mereka berdua terkejut menoleh dengan waspada.
Rupanya Rokuro yang berjalan mendekat ke mereka.
"(Gawat aku sudah di temukan) Anu... Tolong bawa aku pergi!!" Reikan memohon dengan menarik tangan lelaki tadi yang menjadi bingung.
"Ada apa? Katakan pada ku tolong" Lelaki itu berlutut menatap khawatir. Sifat nya seperti seseorang yang selalu memegang tanggung jawab tinggi.
"Dia iblis yang mau menangkap ku" Kata Reikan.
"(Hah iblis?!)" Lelaki itu terkejut melihat Rokuro. Ia lalu menggendong Reikan.
"Aahh.." Reikan menjadi terkejut karena dia di gendong di dada.
"Tenanglah, aku akan membawa mu aman" Kata lelaki itu dengan wajah serius, seketika ia melompat ke atap rumah dan berlari pergi.
Rokuro yang melihat itu menjadi terdiam bingung.
"Apa yang?" Dia terdiam di tempat nya menengadah melihat mereka pergi.
"(Ck ck ck.... Jadi dia lari gara gara menemukan lelaki idaman ya... Ya itu tadi sepertinya vampir...)" Pikir Rokuro hanya bisa menggeleng, lalu ia berjalan pergi tak menyusul Reikan dan malah ke Kerajaan padang pasir.
"(Aku tidak menyusul nya karena mereka juga bakal ke Kerajaan pasir nantinya, jadi aku akan menunggu di sana)"
---
"Sepertinya dia tidak mengejar" Kata lelaki yang membawa Reikan. Ia lalu turun dari atap rumah dan menurunkan Reikan.
Tapi Reikan berwajah merah karena adegan tadi.
"(Astaga.... Astaga.... Ini benar benar mimpi)" Dia mulai berhalusinasi membuat pikiran nya terganggu.
"Apa kau baik baik saja?" Lelaki itu berlutut kembali menatap, tapi ia terkejut karena yang ia lihat adalah Drakula. "(Drakula!! Gadis drakula?!) Kau drakula?" Tatap nya dengan wajah tak percaya.
"Hah... Bu.. Bukan.. Kau salah lihat" Reikan langsung menutupi wajah nya. "(Gawat aku akan mati... Aku ketahuan di sini.. Padahal aku ingin lebih bersama nya... Haiz...)"
Tapi lelaki itu menahan tangan Reikan, menyentuh nya dengan lembut membuat Reikan terdiam.
"Tak apa, aku suka pada gadis Drakula" Tatap nya dengan ramah seketika Reikan terkejut tak percaya mendengar itu.
"K.... Kau, apa yang kau katakan tadi?"
"Kupikir drakula darah murni sudah tak ada, rupanya aku bertemu lagi dengan drakula manis... Aku vampir campuran, nama ku Lucifer" Kata lelaki itu yang bernama Lucifer, dia memperkenalkan dirinya dengan menundukan tubuh layak nya menjaga sopan santun bangsawan.
"Aku... Aku Reikan...." Reikan membalas dengan masih tidak percaya.
Lalu Lucifer mengambil tangan Reikan dan mencium nya. "Suatu kehormatan, bertemu dengan leluhur drakula"
Seketika Reikan langsung berwajah merah, sangat merah hampir meledak.
----
"Permisi Putri Chole, maaf mengganggu waktu anda... Ada pesan yang ingin saya sampaikan pada anda" Kata Hijime yang mengetuk pintu besar dalam ruangan istana padang pasir.
"Masuk lah" Terdengar suara seorang wanita. Lalu Hijime membuka pintu dan masuk. Terlihat di sana adalah ruangan besar dengan di isikan seperti kamar seorang putri yang mewah.
Seorang wanita bergaun merah muda cantik sedang membelakangi nya menatap jendela luar.
"Putri Chloe, seorang pendatang baru saja saya antar kan kemari. Dia datang bersama dengan adik nya. Dan dia dengan lantang ingin menantang anda bermain permainan yang anda sukai, sebagai taruhan dia akan menjadi budak pada mu jika dia sendiri kalah darimu" Kata Hijime.
Lalu wanita itu menoleh yang rupanya Putri Chole, dia terlihat masih muda dan sangat cantik dengan tubuh dewasa nya.
Dia berjalan mendekat perlahan dan mengatakan sesuatu. "Seperti apa bentuk tubuh nya jika dia menjadi budak untukku?"
"Percayalah pada saya, pendatang itu memiliki tubuh yang jantan sama seperti pria pada umum nya, kemampuan nya bahkan tak bisa di baca saat saya sedang taruhan pada nya"
"Dan kau kalah taruhan begitu?"
"I.. Itu benar"
"Sangat payah, selama 20 tahun aku tidak bisa melihat seorang pria sempurna di sini, pria tampan maupun lelaki.. Aku membutuhkan seorang pasangan.. Tapi mereka sama sekali tak sempurna untukku, aku harap pria yang kau bawa ini adalah orang yang paling berwawasan seperti yang kau katakan nantinya" Kata Putri Chole.
Dengan keringat dingin, Hijime mengangguk mengerti. "Saya mengerti, izinkan saya pergi" Ia lalu berjalan pergi.
Sementara itu Reikan duduk dengan masih menggunakan tudung nya di tempat duduk terbuka. Ia beberapa kali melihat orang berlalu lalang. "(Mereka benar benar tak mengenaliku)" Ia menjadi terdiam. Lalu ada seseorang memberikan makanan pada nya. Reikan menoleh ke atas yang rupanya itu Lucifer dengan tatapan manis nya.
"Te... Terima kasih"
"Tak masalah" Balas Lucifer, lalu ia duduk di samping nya.
"Ini adalah makanan khas Kerajaan padang pasir, roti panggang yang sangat manis dan gurih" Kata Lucifer. Reikan mencoba roti itu dan menjadi terkesan akan rasa luar biasa. "Ini sangat enak"
"Haha, ya itu benar... Dulu makanan ini di gunakan untuk memancing salah satu iblis dari legenda 4 buronan pertama. Yang ke dua, Geru Bakeneko" Kata Lucifer.
"Kenapa menggunakan roti?"
"Karena dia memang suka pada roti, tapi sampai saat ini tak ada satupun iblis yang terlihat datang, dan..... Orang tadi.... Apa dia benar benar iblis?"
"Maksud mu orang yang memanggil ku drakula tadi... Iya.... Dia adalah iblis ke tiga"
"Rokuro bakeneko?"
"Ya itu nama nya, bagaimana kau bisa tahu hal itu?" Reikan menatap bingung.
"Hehe hanya pengetahuan dari dulu.."
"(Pengetahuan dari dulu... Apa dia mempelajari tentang legenda buronan? Tapi apa pelajaran itu di tulis dalam kitab tertentu?) Oh benar.... Apa maksud mu dengan vampir campuran? Apa kau bukan darah asli?" Tanya Reikan.
"Aku memang bukan darah asli vampir. Karena itulah kulit dan mata ku berbeda. Ibu ku adalah seorang manusia dan ayah ku seorang vampir asli, bahkan bisa di bilang dia termasuk vampir leluhur. Tapi mereka sekarang sudah tak ada... Ibu meninggal karena melahirkan aku dan ayah juga ikut pergi karena melindungi kastil darah, mereka berdua tak selamat saat aku masih bayi dan tertinggal di kastil darah" Kata Lucifer dengan rasa sedih nya.
"Maaf kan aku sudah bertanya, apa kau lahir dari sana?"
"Ya, aku lahir di kastil darah, tapi saat itu adalah kelahiran yang mendadak jadi mungkin aku bahkan tak sempat melihat leluhur maupun orang tua ku. Seseorang membawa ku pergi dalam perjalanan berkelana nya di hutan kastil darah itu"
"Jika boleh tahu siapa yang membawa mu pergi?"
"Ikut lah aku jika ingin tahu" Lucifer berdiri lalu Reikan mengangguk dan berjalan mengikutinya.
"(Drakula sepertiku memang rentan dan tak tahan pada panas matahari, tapi lelaki ini... Dia bahkan tak terbakar pada sinar matahari... Mungkin karena dia memang bukan vampir asli)" Pikir Reikan dengan diam dari tadi.
"Sebelum nya apa aku boleh bertanya sesuatu, bagaimana rasanya menjadi drakula darah asli, sebelum nya yang aku dengar... Drakula sudah langka di sini" Tatap Lucifer.
"Um.... Tidak menentu juga sih.... Kadang kau bisa jahat dan juga baik, begitulah yang di katakan drakula... Semua nya tergantung pilihan apa yang di pilih" Balas Reikan dengan masih canggung.
Tapi ia terkejut ketika mereka berjalan ke istana padang pasir.
"(Ke.. Kenapa kita kemari?!)" Reikan terdiam tak percaya dan berhenti berjalan.
Lucifer merasa Reikan tak mengikutinya lalu ia menoleh dan melihat Reikan berhenti di tempat nya.
"Ada apa?" Lucifer mendekat dengan bingung.
"Aku... Aku.... Aku tidak mau ke sana"
"Kenapa?"
"Ada beberapa faktor yang membuat ku tidak mau ke sana"
"Maksud mu soal makhluk selain manusia tidak boleh masuk?"
"Yah kurang lebih nya begitu, pagi pula mereka pasti akan tahu bahwa aku seorang yang kejam dan mereka akan mengurung ku, memprovokasi ku, aku benar benar takut.... (Apalagi di dalam sudah ada iblis oren itu!!)" Reikan menjadi gemetar ketakutan.
"Jangan khawatir, di sini memperbolehkan makhluk apapun masuk kecuali mereka memang memiliki izin baik, aku tinggal di istana ini. Dan.... Orang yang mengambil ku dari bayi adalah putri Chloe sendiri, dia aku anggap sebagai kakak ku"
"Hah aku baru tahu?!!! Kenapa kau tidak memanggil nya ibu saja?" Reikan menatap.
"Putri Chole masih terbilang masih muda, sebelum dia pun dia memiliki ibu tapi yang tersisa di keluarga kerajaan ini hanyalah Putri Chole seorang, jadi aku hanya sebagai orang yang tidak penting... Intinya aku hanya numpang saja, tapi Putri Chole tetap menganggap ku sebagai adik kesayangan nya"
"(Jadi itu sebab nya dia memiliki sopan santun dan keramahan layak nya keluarga bangsawan yang menjaga kehormatan nya, rupanya dia benar benar di besarkan di Kerajaan ini) Lalu apa sekarang Putri Chole sudah memiliki pasangan?"
"Dia belum memilikinya, tak ada yang cocok untuk nya, dia menganggap semua pria sama saja.. Hanya memandang sesuatu dari satu wanita saja.. Seperti harta, tubuh dan nafsu yang lain nya, putri chole takut pria baru yang akan menjadi dari bagian Kerajaan akan merusak usaha nya selama ini dalam bertaruh memenangkan semua permainan" Kata Lucifer. Mendengar itu Reikan benar benar terdiam prihatin.
"(Aku mengerti ini.... Memang sih banyak lelaki maupun pria yang memiliki sifat seperti itu, termasuk iblis itu... Cih kenapa..... Tunggu tunggu.... Iblis oren itu memiliki tubuh yang bagus, dominan pria yang di sukai wanita bukan... Paling Putri Chole bakal tertarik pada nya dan aku bisa menguasai Kerajaan ini)" Reikan malah memikirkan hal licik.