"sial" ujar Siestina yang kesal karena pada akhirnya ia di penjara bersama teman-temannya. "Jika ujungnya begini! Lebih baik Arth tidak mengorbankan diri. Licik sekali Orba"
"Sebenarnya aku merasa ada yang aneh pada Arth. Maksud ku apa ya? Tapi apa kalian juga merasakan nya bukan, kita selalu di buat takjub oleh kekuatannya!" Ujar Ginny sambil memegang dagunya.
"Benar juga! Aku heran saat dia bisa begitu dekat dengan Silvanus. Erina! Kau paling lama mengenalnya bukan? Apakah kamu tahu Arth itu siapa?" Ujar Siestina yang kebawa heran oleh Ginny.
"Memang aku yang paling lama mengenalnya. Namun, aku juga tidak tahu siapa dia sebenarnya. Malahan aku juga di buat takjub dengan kekuatan nya. Aku ingat!! Aku pernah bertanya kepadanya tentang umurnya. Namun, ia berkata bahwa ia baru lahir tadi malam" ujar Erina yang juga kebingungan.
"Ada sebuah legenda tentang reinkarnasi. Namun, aku tidak tahu apa yang ada dalam sejarah itu! Ku harap ada keajaiban tentang takdir ini" ujar Siestina sambil berharap bisa bebas dari dalam penjara.
**********
"Bress" Arth menusuk salah satu Iblis yang menyerangnya mengunakan Mine yang berubah menjadi tombak.
"Mine! Aku boleh berubah sekarang" ujar Arth sambil menancapkan tombaknya ke tanah.
Tiba-tiba tombak itu berubah menjadi sosok Mine. "Apakah kerajaannya masih jauh?" Ujar Mine yang bosan, karena dari tadi banyak sekali iblis yang menyerang mereka.
"Ku rasa ini sudah dekat! Kita akan menyusuri hutan ini" jawab Arth.
Mereka berdua melanjutkan perjalanan mereka menuju kerajaan iblis terdekat. Namun selalu ada iblis yang menyerang mereka sehingga mereka harus melawannya terlebih dahulu. Arth juga mengumpulkan sihir dari iblis-iblis yang ia bunuh untuk meningkatkan sihirnya, karena sihirnya yang sekarang sangat kurang dari yang dulu.
"Andai saja sihir ku tidak diambil oleh manusia-manusia" ujar Arth.
"Ayah! Lihat di sana sepertinya ada kerajaan" ujar Mine sambil menunjuk ke tempat yang ia maksud. Dan ternyata memang benar, kami melihat sebuah kerajaan yang di kelilingi oleh lava, berbeda halnya dengan manusia. Manusia biasanya menggunakan benteng sebagai pelindung, sedangkan iblis selalu menggunakan sungai lava.
"Ayo kita ke sana!" Ujar Arth sambil menggendong Mine.
Mereka terus berjalan menghampiri kerajaan itu. "Mine! Berubah lah menjadi tombak!" Ujar Arth karena ada tiga iblis yang menjaga gerbang kerajaan.
Mine langsung berubah menjadi tombak dengan cepat. Kemudian Arth langsung berlari menyerang mereka bertiga. Namun, ketiga iblis tersebut menyadari akan kehadiran Arth sehingga mereka langsung siap siaga.
"Percuma saja!" Ujar Arth sambil melemparkan tombaknya.
Tombak itu terbang sangat cepat menuju iblis. Namun, iblis dapat memblokir serangan Arth. Kemudian Arth berlari menghampiri mereka bertiga sambil mengeluarkan sihir api dengan skala besar. "Boom" tempat itu meledak dengan erosi yang sangat tinggi. Lalu Arth memanggil tombaknya kembali dan menyimpan tombak itu di punggung nya tanpa merubahnya menjadi sesosok Mine.
"Sial! Apakah kita kalah!" Ujar ketiga iblis itu sambil tergeletak. "Cepat! laporkan ini kepada jendral!!"
Arth menendang pintu gerbang dengan sekuat tenaga sehingga pintu gerbang yang besar terbuka sangat kencang.
"Brugg" pintu itu terbuka dan semua iblis yang ada di dalam seketika langsung terkejut dan melihat kepada Arth. Semua iblis yang ada di sana tiba-tiba berfokus kepada Arth, karena sosok Arth yang sekarang bertubuh manusia. Semua iblis yang ada di sana tiba-tiba menginginkan Arth karena manusia adalah makanan para iblis.
"Dia milik ku..!" Ujar salah satu dari mereka yang langsung menyerang Arth dengan cakarannya.
"Bress" Tiba-tiba tangan iblis itu hancur hanya dengan tatapan Arth. "Aaa..." Iblis itu langsung berteriak kesakitan.
"Berarti dia milikku.." ujar salah satu Iblis yang lain.
Namun, nasib iblis yang kedua tetap sama. Malahan kedua tangan nya terputus akibat tatapan dari Arth.
Seketika semua iblis yang ada di sana ketakutan sehingga tidak ada satu iblis pun yang berani mendekati Arth.
"Tenang saja! Aku tidak akan menyerang kalian selagi kalian tidak menyerang aku!" Ujar Arth sambil berjalan dengan menghiraukan semua Iblis-iblis yang ketakutan.
Kemudian Arth mendekati salah satu iblis yang berada di hadapannya. "Dimana pemimpin kerajaan ini?" Ujar Arth sambil menodongkan tombaknya.
"Dia...dia ada di dalam istana!!" Jawab iblis itu sambil ketakutan.
"Di dalam istana ya!" Arth langsung pergi meninggalkan iblis itu tanpa melakukan apapun terhadapnya.
"Mine! Kau boleh berubah menjadi manusia!" Ujar Arth sambil berjalan dan menancapkan tombak di atas tanah.
Tombak itu berubah menjadi sosok Mine. "Ayah! Apakah tidak apa-apa aku berubah di sini?" Ujar Mine sambil terkejut ketakutan karena banyak sekali iblis-iblis yang melihat mereka berdua.
"Tidak apa-apa! Mereka tidak berani menyerang kita. Sekarang kita cuman harus menghampiri pemimpin kerajaan ini" jawab Arth sambil menuntun Mine berjalan.
Mereka berdua terus berjalan ke istana dan semua iblis yang ada di sana mengikuti Arth kerena penasaran.
"Aku takut ayah! Kenapa mereka mengikuti kita?" Ujar Mine sambil bersembunyi di belakang kaki ku.
Tiba-tiba ada sebuah pasukan iblis sambil membawa senjata mereka.
"Tunggu! Apa tujuan mu untuk datang ke kerajaan ini? Apakah kamu mempunyai niat buruk terhadap Kerajaan ini wahai manusia?" Ujar iblis yang sedang memimpin pasukannya.
"Kami datang dengan damai. Namun, jika ada yang menyerang kami, kami tidak segan-segan untuk membunuhnya. Tujuan kami ke sini cuman ingin bertemu dengan pemimpin kalian. Ada hal yang ingin ku tanyakan. Cuman itu tujuan kami" jawab Arth dengan tenang.
"Baiklah kalau begitu. Kau akan kami hantarkan kepada pemimpin kami ke dalam istana. Namun, kami akan mengawasi mu dari belakang. Apakah itu tidak masalah?" Ujar iblis itu.
"Tidak masalah selagi kalian tidak menyerang kami dan menganggap kami makanan" jawab Arth dengan nada rendah dan tenang.
Arth dan Mine langsung di hantarkan ke dalam istana bersama prajurit-prajurit yang mengawasi mereka berdua.
"Ternyata iblis yang ada disini semuanya pada baik hati" ujar Mine yang tidak takut lagi.
"Walaupun begitu! Mereka akan menyerang kita jika kita lengah. Karena manusia adalah makanan mereka! Jadi, hati-hati lah" ujar Arth sambil mengelus-elus rambut Mine.
"Siap ayah!" Jawab Mine sambil tersenyum.
"Ini akan menjadi sejarah besar kedua bagi tanah iblis setelah sekian lamanya."