Chereads / reincarnation of a demon god (sub Indonesia) / Chapter 62 - membeli barang bagus

Chapter 62 - membeli barang bagus

Semua iblis yang ada di sana pada menertawakan Arth yang wajahnya buruk rupa.

"Sial! Lihat apa yang telah kamu lakukan? Mine" ujar Arth yang malu di tertawa kan oleh Iblis-iblis.

Semua para iblis menertawakan Arth, bahkan sampai batuk dan terbahak-bahak. Pada akhirnya Arth tidak tahan dipermalukan banyak Iblis. Kemudian Arth mengeluarkan semua aura sihir untuk menunjukan betapa kuat dirinya sehingga dirinya diselimuti oleh kabut hitam yang mengerikan.

Tiba-tiba iblis yang ada di sana ketakutan melihat aura itu, dan seketika mereka tidak menertawakan Arth dan pergi begitu saja. "Nah! Kalau begini kan enak!" Ujar Arth sambil memutuskan aura sihirnya.

Namun, semua iblis yang ada di sana pada panik dan melaporkannya pada tentara kerajaan Dark.

**********

"Aku harus membeli apa ya?" Ujar Shivi yang dari tadi sedang memilih barang yang akan ia beli di depan toko.

"Bagaimana kalau baju jubah hitam ini? Baju ini memiliki keunikan sendiri, diambil dari bahan-bahan legendaris. Baju ini juga memiliki ketahanan yang tinggi karena terbuat dari batu pegunungan" ujar pemilik toko sambil menunjukan baju yang ia maksud. Baju itu berwarna hitam dengan besi dan emas yang ada di pundak dan di pergelangan tangannya untuk pertahanan ketika bertarung.

"Berapa harganya?" Ujar Shivi yang tertarik pada baju tersebut.

"Harganya cukup fantastis, sekitar lima ribu Driba!" Jawab pemilik toko. (Driba adalah mata uang pada zaman Darkness Light.

"Apa? Mahal sekali apakah tidak bisa dimurahkan sedikit?" Ujar Shivi yang terkejut dengan harganya.

"Itu sudah murah jika dibandingkan dengan bahan-bahan yang dicari untuk membuat baju ini" jawab pemilik toko.

"Tolong dimurahkan lagi...aku mohon..." Ujar Shivi sambil mengeluarkan aura sihir pesona pada pemilik toko itu, dengan berharap untuk bisa dimurahkan oleh pemilik toko.

"Aku akan melakukan apapun untuk memiliki mu...jika kamu ingin baju ini ambilah secara gratis, jika kamu ingin toko ini ambil juga...apapun itu asalkan aku bisa memiliki mu!" Ujar pemilik toko yang terpesona secara berlebihan.

"Eh...aku tidak perlu itu! Aku cuman ingin harganya dimurahkan" jawab Shivi yang merasa bersalah.

"Kalau begitu ambilah baju ini secara gratis" ujar pemilik toko dengan memaksa.

"Ya...hehe...kalau begitu aku akan ambil baju itu" jawab Shivi dengan rasa bersalah.

"Sekalian jika mau, ambil saja semua setelan baju ini?" Ujar pemilik toko yang menawarkan dengan memaksa.

"Tapi?"

"Ambil saja, aku mengerti kamu tidak ingin aku nikahi. Aku sudah terbiasa dengan itu, namun bodohnya aku berharap ada seseorang yang bisa mencintai ku!" Ujar pemilik toko sambil menunjukan barang yang satu setelan dengan baju jubah hitam itu. Pemilik toko memberikan sebuah topeng yang menggambarkan iblis yang keji, sepatu besi yang dilapisi emas dan sarung tangan besi yang sama di lapisi emas.

"Apakah kamu yakin?" Ujar Shivi yang merasa bersalah karena telah mengeluarkan sihir pesona padanya. Namun, walaupun Shivi merasa bersalah, ia malah menerima semua barang itu.

"Ya! Aku telah memikirkan apa yang telah ku lakukan! Aku yakin bahwa baju ini akan digunakan oleh orang yang paling berpengaruh di dunia ini, dan aku akan merasa terhormat karena orang itu memakai baju yang dibuat oleh ku" ujar pemilik toko sambil tersenyum.

Shivi langsung terkagum-kagum dengan nya dan mengambil barang yang diberikan padanya. "Terimakasih...aku harap tokonya laku..." Ujar Shivi yang langsung berlari membawa barang yang diberi oleh pemilik toko.

"Eh...apa yang telah ku lakukan?" Ujar pemilik toko yang baru sadar karena efek sihir pesonanya menghilang.

**********

Shivi begitu senang karena ia mendapatkan barang-barang yang bagus tanpa mengeluarkan uang Driba sedikitpun.

"Asik...akhirnya aku mendapatkan barang yang bagus" ujar Shivi yang gembira.

Tiba-tiba ada iblis yang menabrak Shivi hingga Shivi terjatuh. Iblis itu begitu panik dan ketakutan. "Ada apa?" Ujar Shivi yang penasaran.

"Ada iblis dengan aura sihir yang menyeramkan! Dia ada di sana" jawab iblis itu sambil ketakutan dan menunjuk ke arah yang ia maksud.

Shivi langsung melihat ke arah yang di maksudnya dan Shivi penasaran akan hal itu. Tiba-tiba tangan Shivi di pegang oleh iblis tersebut. "Jangan ke sana! Percayalah, dia memiliki aura sihir yang tidak terbatas. Biarkan dia diurusi oleh para tentara" ujar iblis itu.

"Lepaskan...lagian aku tidak akan ke sana" jawab Shivi sambil melepaskan genggamannya.

Namun, Shivi berbohong dan berlari menghampiri tempat itu. "Aku juga bisa merasakan aura besar itu" ujar Shivi yang juga merasakannya.

**********

"Tolong dengarkan aku! Aku tidak ada niat jahat apapun selagi kalian tidak berbuat apa-apa pada kami" ujar Arth yang dikepung oleh semua tentara yang ada di kerajaan Dark.

Dan ternyata, iblis yang dimaksud oleh iblis yang menabrak Shivi adalah Arth. Sekarang Arth sedang di incar oleh para prajurit-prajurit karena telah mengeluarkan aura sihir yang sangat besar sehingga mereka mengira bahwa Arth adalah ancaman bagi mereka.

"Serang..." Ujar salah satu iblis yang maju sendirian.

"Brugg" Arth memukulnya hingga iblis itu terjatuh. "Aku mohon...aku tidak akan melakukan apapun jika kalian tidak akan menyerang kami!" Ujar Arth sambil memohon.

"Lihat komandan...salah satu prajurit kita terjatuh di pukul oleh iblis itu" ujar salah satu dari mereka sambil menunjuk kepada Arth.

"Diam...lagian itu salahnya karena telah menyerang begitu saja" jawab komandan mereka pada prajurit yang berkomentar.

Komandan iblis itu menghampiri Arth karena ia percaya akan apa yang dikatakan oleh Arth. "Apakah kamu serius apa yang yang telah kamu katakan" ujar komandan itu.

"Ya...aku serius" jawab Arth dengan lega.

"Kalau begitu, mengapa kamu mengeluarkan sihir mu sehingga banyak warga yang panik?"

"Itu salah mereka...aku tidak ingin dipermalukan, jadi aku takut-takuti aja mereka" jawab Arth dengan merasa tidak bersalah.

"Kalau begitu, Kau dibebaskan. Namun, kau akan kami tangkap karena telah menganggu rakyat kami" ujar komandan itu.

"Arth...." Ujar Shivi sambil berteriak yang baru saja datang ke tempat kejadian.

"Bagus! Akhirnya Shivi datang" ujar Arth yang merencanakan sesuatu.

Tiba-tiba Arth melarikan diri dan langsung menggendong Shivi agar bisa melarikan diri bersama-sama.

"Maaf komandan...tidak ada waktu bagiku untuk di penjara..." Ujar Arth dengan berteriak sambil melarikan diri.

Arth terus melarikan diri dengan secepat kilat dan melompat melewati batas kerajaan hingga pada akhirnya sampai di depan hutan yang sebelumnya.

Arth langsung menurunkan Shivi dari gendongannya. "Apa yang kamu lakukan? Sehingga mereka mengincar mu?" Ujar Shivi yang kebingungan dan tidak tahu apa yang telah terjadi.

"Nanti saja bertanya nya. Kita harus cepat lari dari tempat ini sebelum mereka sampai ke sini" jawab Arth sambil memegang tangan Shivi dan berlari bersama.