"ayah! Bangun ayah... Kata Shivi kita harus berangkat sekarang! mumpung tidak ada penjaga" ujar Mine sambil membangunkan Arth.
Arth terbangun dalam keadaan linglung. "Dimana Shivi?" Ujar Arth yang tidak melihat Shivi.
"Shivi lagi siap-siap dan berkemas untuk perjalanan nanti. Katanya kerajaan DARK Flame jauh di timur. Bahkan, Kita akan mampir ke kerajaan iblis lain. Begitu kata Shivi" jawab Mine sambil terus membangunkan Arth.
"Aku ingin tidur sebentar lagi" ujar Arth sambil tertidur lagi.
"Ayah...kita harus berangkat sekarang..." Ujar Mine sambil berteriak keras.
"Iya! Iya! Aku akan bangun" jawab Arth sambil merasa pusing.
"Hey Arth! Kau belum bangun juga!" Ujar Shivi yang datang secara tiba-tiba.
"Aku sudah bangun kok! Jadi, kapan kita berangkat?" Ujar Arth sambil menggesek-gesekkan matanya.
"Harusnya tadi! Tapi kau malah tertidur" jawab Shivi dengan kesal.
"Oke! Sekarang kita berangkat!" Ujar Arth sambil berdiri.
"Kalau begitu bantu aku untuk keluar dari istana ini tanpa ketahuan iblis lain!" Ujar Shivi. "Aku tidak ingin semua iblis yang ada di sini mengetahuinya"
"Baiklah! Itu sudah keputusan mu" ujar Arth dengan semangat. "Jadi! Kita akan menggunakan jalan mana untuk keluar dari istana ini tanpa di ketahui oleh iblis lain?"
"Lewat jendela itu" jawab Shivi sambil menunjuk ke jendela. "Namun aku tidak bisa turun karena tinggi. Maka dari itu kamu harus membantu ku"
"Baiklah"
Arth menyuruh Mine untuk berubah menjadi tombak dan mengaitkannya di punggung Arth. "Apa yang akan kamu lakukan?" Ujar Shivi yang kebingungan.
"Loncat" jawab Arth dengan polos.
"Bagaimana dengan ku?" Ujar Shivi yang kebingungan.
"Aku tidak tahu! Akal-akalan saja aku akan mengikuti ide mu" jawab Arth sambil bersedia untuk meloncat dari ketinggian.
"Kalau begitu! Aku ingin kamu menggendong ku!" Ujar Shivi dengan wajah yang memerah.
"Ok-ok aja sih! Kalau begitu, naiklah!" Ujar Arth sambil membungkukkan badannya.
Shivi langsung digendong oleh Arth. "Apa kau siap?" Arth memberi aba-aba. Namun, tanpa jawaban dari Shivi, Arth langsung meloncat dari ketinggian sehingga itu membuat Shivi berteriak sangat keras. "Diam!" Ujar Arth yang kebisingan.
***********
Sementara itu, Hiuga yang kini menjadi buronan para dewa. sekarang ia sedang berada di tanah dewa dan ingin membebaskan Siestina yang sedang di penjara. Karena Hiuga berfikir jika ia berhasil membebaskan mereka semua, maka Siestina dan yang lainnya akan menerima keberadaan Hiuga.
"Aku akan membuktikan kesetiaan ku pada teman-teman ku! Andai jika masih hidup dan melihat apa yang akan ku lakukan Arth" ujarnya sambil berjalan di antara para dewa lainnya. Namun, tidak ada satupun yang mengenali Hiuga, karena Hiuga memakai jubah yang bisa menutup seluruh tubuhnya.
Hiuga berjalan menuju tempat penjara yang memenjarakan mereka. Kemudian Hiuga melihat ada prajurit para dewa yang menjaga pintu masuk ke dalam penjara.
"Sial! Aku tidak bisa masuk begitu saja!" Hiuga menjadi kesal dan memutarkan arah jalannya. "Aku akan menyergap jika hari sudah malam"
***********
"Aaaaaaa" Shivi terus berteriak dari belakang Arth.
"Diam! Berisik sekali" ujar Arth sambil terus berlari sangat cepat dan menggendong Shivi.
"Ini terlalu cepat!" Ujar Shivi sambil berteriak.
"Jika kau ingin keluar dengan cepat dari kerajaan ini tanpa sepengetahuan iblis lain, cuman ini caranya" ujar Arth sambil berlari.
Mereka terus berlari dengan cepat dan pada akhirnya, mereka melihat gerbang kerajaan yang dijaga oleh tiga prajurit iblis. "Pegangan yang erat!" Ujar Arth yang langsung melompat dengan tinggi dan melewati sungai lava yang panas.
"Aaaaaaa...." Shivi terus berteriak karena takut akan ketinggian.
"Bress" Arth menginjakan kakinya lagi di atas tanah.
"Hey kau boleh membuka mata" ujar Arth sambil masih menggendong Shivi.
"Tidak! Aku takut" jawab Shivi yang malah memeluk Arth dengan sangat erat.
"Kita sudah di luar kerajaan! Lagian aku sudah tidak berlari lagi. Cepat!!! Aku merasa berat jika terus menggendong mu" ujar Arth sambil menyentak Shivi.
Mendengar perkataan Arth, Shivi langsung membuka matanya. "Lah! Cepat sekali" ujar Shivi dengan heran. "Kenapa kita bisa secepat ini keluar dari kerajaan ku?"
"Untuk membahasnya nanti saja! Aku ingin kamu turun dari gendongan ku" ujar Arth yang langsung menurunkan Shivi sehingga Shivi langsung terjatuh.
"Aduh! Jahat sekali kamu pada perempuan!" Ujar Shivi yang cemberut.
"Ya! Maaf, aku terbawa emosi" ujar Arth sambil melambaikan tangannya kepada Shivi.
Melihat itu, Shivi malah terbengong dan terpesona pada Arth. "Shivi! Bola mata mu berubah lagi menjadi bentuk hati" ujar Arth sambil terus melambaikan tangannya.
Mendengar itu, Shivi langsung memalingkan wajahnya dan kini, wajahnya mulai memerah karena malu pada Arth.
"Jadi gimana ini? Mau dibantu berdiri tidak? Dari tadi aku terus melambaikan tangan ku" ujar Arth.
"Ouh iya! Maaf" jawab Shivi sambil memegang tangan Arth. "Tangan ku digenggam olehnya" ujar Shivi didalam hatinya.
Arth membantu Shivi berdiri. Tiba-tiba tombak Arth berubah wujud menjadi Mine. "Eh! Kamu ini manusia atau tombak?" Ujar Shivi yang takjub ketika Mine berubah wujud.
"Aku adalah senjata ayah! Dan aku adalah jiwa ayah" jawab Mine.
"Hah?" Ujar Shivi yang kebingungan ketika mendengar itu. "Harusnya kamu bilang: aku adalah putri kecil manis nya ayah! Begitu harusnya" ujar Shivi sambil mencubit-cubit pipi Mine.
"Sebenarnya aku bukan putri kandung ayah!" Ujar Mine dengan polos.
"Hah? Apa kau bilang?" Ujar Shivi yang kebingungan.
"Sudahlah! Mending kita ngobrolnya sambil berjalan. Lagian pertanyaan mu tidak penting" ujar Arth kepada Shivi sambil berjalan meninggalkan Shivi.
"Hah? Apa maksudmu tidak penting? Tunggu aku!!" Ujar Shivi yang di tinggalkan.
************
Arth, Mine dan Shivi terus berjalan di dalam hutan yang gelap. Pohon-pohon yang ada di sana berbentuk sangat aneh karena bentuknya yang mirip dengan pohon yang hidup.
Tiba-tiba ada iblis yang mencegat mereka. "Haha! Kalian mau kemana?" Ujar iblis itu sambil mengeluarkan kuku panjangnya.
"Serahkan ini pada ku" ujar Shivi sambil menghampiri mereka.
"Tolong tuan! Biarkan kami pergi!" ujar Shivi sambil mengeluarkan sihir pesona pada semua iblis yang ada di sana.
"Cantiknya!!" Ujar semua iblis mencegat mereka. Semua iblis yang ada di sana langsung tergoda oleh sihir pesona Shivi, dan itu membuat mereka menjadi tergila-gila pada Shivi. "Maukah kau menjadi istri ku?" ujar iblis yang terpesona pada Shivi.
"Tidak mau" ujar Shivi dengan polosnya.
Tiba-tiba iblis yang tergoda itu merasa sakit hati dan membunuh dirinya sendiri.
"Drama apa ini?" Ujar Arth yang kebingungan dengan apa yang telah terjadi.
"Yuk! Kita lanjutkan perjalanan kita" ujar Shivi sambil menghampiri Arth.
Semua iblis yang ada di sana tergoda oleh Shivi sehingga membuat mereka gila, bahkan ingin mencoba untuk bunuh dirinya sendiri!.