Setelah Raka yakin bahwa Arth hidup, ia kemudian kembali kepada Orba dan melaporkan apa yang sudah ia lihat.
Seperti biasa, Raka melakukan penghormatan kepada Orba. "Maaf tuan! Aku tidak menemukan Arth. Akan tetapi aku menemukan informasi yang begitu penting" ujar Raka sambil menundukkan kepalanya.
"Apa itu? Dan kenapa Arth tidak ditemukan?" Ujar Orba dengan tenang.
"Aku tidak menemukan mayat Arth. Namun, aku menemukan mayat-mayat iblis di dekat mayat Arth dibuang. Selain itu, ada banyak bekas-bekas ledakan dan jejak-jejak kaki Arth dan anak kecil yang menuju ke kerajaan iblis. Aku tidak tahu apakah Arth masih hidup atau tidak" jawab Raka sambil tunduk.
"Apa?.." ujar Orba sambil marah. Melihat itu, Raka langsung ketakutan dengan amarah Orba.
"Akan ku lakukan sesuatu! Tolong beri perintah pada ku" ujar Raka yang ketakutan.
"Beri tahu sebagian pasukan untuk pergi ke kerajaan itu! Aku akan ikut dalam masalah ini sebelum terjadi sesuatu. Meskipun Arth tidak ditemukan, akan tetapi kita akan menyusul Arth sampai ia benar-benar mati dihadapan kita" ujar Orba memberi perintah kepada Raka.
"Baik tuan! Akan ku laksanakan!" Jawab Raka sambil pergi.
Orba begitu marah karena ada dua masalah yang belum terselesaikan. "Apa yang akan terjadi? Semoga ramalan itu tidak terjadi!" Orba begitu takut dengan ramalan tersebut.
***********
"Akhirnya selesai" Arth baru saja telah menyelesaikan membuat tenda.
Sedangkan Shivi dan Mine sedang duduk manis di depan api unggun yang mereka buat. "Tenda sudah selesai, sekarang kita bisa istirahat sejenak" ujar Arth sambil menghampiri mereka berdua.
"Duduk dulu Arth! Ada yang ingin aku bicarakan!" Ujar Shivi sambil menyiapkan tempat duduk untuk Arth. Arth langsung duduk di samping Shivi sambil mengambil jagung yang diambil saat diperjalanan dan membakarnya di api unggun.
"Apa yang ingin kamu tanyakan?" Ujar Arth sambil membakar jagung.
"Aku ingin mengetahuinya seratus mu dan tujuanmu ke kerajaan DARK Flame! Kamu pasti punya tujuan sesuatu, mana mungkin kamu rela mengorbankan nyawa untuk pergi ke sana tanpa tujuan yang pasti" ujar Shivi yang penasaran.
"Aku tidak tahu, apakah aku akan berkata jujur pada mu. Tapi bisa dibilang aku juga seorang iblis sama seperti mu. Itulah mengapa aku tidak tergoda oleh mu karena Sulu aku seorang iblis tanpa hati!" Ujar Arth sambil tersenyum dan mengambil jagung yang ia bakar.
"Iblis tanpa hati?" Ujar Shivi yang penasaran maksud dari Arth.
"Yap! Aku dulu membuang perasaan itu kerena ingin melupakan sesuatu! Dan sekarang, aku ingin ada seseorang yang akan menunjukan apa arti dari perasaan sehingga hati dan jiwa ku akan tumbuh lagi" ujar Arth sambil memberikan jagung yang sudah matang pada Shivi dan Mine.
Shivi tidak begitu mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Arth. "Akan ku berikan ilustrasi. Jika kita menyalakan korek api dan melihatnya, kita akan merasakan kobaran api yang terus keluar, sama seperti semangat yang berkobar-kobar. Jika terkena air maka api itu akan padam walaupun kita terus mencoba untuk menyalakan nya, sama seperti hati yang sakit hati dan kehilangan semangat, kita akan kehilangan semangat itu meskipun kita mencoba untuk bangkit. Jika ada korek gas yang kedua menyalakan api dan api itu diberikan pada korek api yang mati, maka korek api yang mati akan meluncurkan apinya kembali. Sama seperti seseorang yang memberikan semangat pada orang yang kehilangan semangatnya, maka orang itu akan terbawa-bawa semangat yang membara sampai mereka kehabisan nyawanya. Sama seperti korek api yang kehabisan gasnya. Apa kamu mengerti?" Ujar Arth memberikan penjelasan yang cukup rumit.
"Ayah! Mendengar ceritamu, aku malah ngantuk! Aku ingin tidur duluan" ujar Mine yang langsung berubah wujud menjadi tombak.
"Sedikit-sedikit aku mengerti apa maksud mu" ujar Shivi yang agak kebingungan. "Berarti sekarang kamu sedang menunggu orang yang bisa menghidupkan jiwa mu kembali?"
"Bisa dikatakan begitu" ujar Arth sambil memakan jagung.
"Apakah orang yang di maksud oleh Arth adalah aku? Aku akan melakukannya dan menghidupkan kembali rasa kasih sayang Arth...hehe..." Ujar Shivi dalam hatinya sambil tersenyum-senyum sendiri.
"Kamu kenapa?" Ujar Arth yang merasa aneh melihat Shivi tersenyum-senyum sendiri.
"Tidak...tidak...apakah aku juga bisa menghidupkan jiwa mu?" Ujar Shivi dengan malu-malu.
"Bisa saja. Jika kamu orangnya, akan sangat berterimakasih karena telah membantu ku dalam masalah psikologi pribadiku. Ngomong-ngomong kenapa mata mu berubah lagi?" Ujar Arth yang melihat mata Shivi berubah menjadi gambar hati.
**********
Sementara itu, Raka telah mengumpulkan tentara dewa di hadapan Orba.
"Sekarang kita akan menyerang kerajaan iblis. Persiapan alat-alat kalian dan mental kalian" ujar Orba sambil berteriak.
Orba merencanakan untuk menyerang kerajaan itu sampai menemukan Arth. Orba mengeluarkan gerbang sihir menuju kerajaan itu dan disusul oleh para tentara-tentaranya, mereka juga mengeluarkan gerbang sihir yang besar.
"Ayo kita lakukan!"
Mereka langsung memasuki gerbang sihir dan tiba di kerajaan yang dimaksud oleh Raka yaitu kerajaannya Shivi. Padahal, kerajaan itu sedang mempunyai masalah yaitu kehilangan pemimpinnya dan menyangka Arth yang telah menculik pemimpin mereka yaitu Shivi.
*********
"Shivi! Aku ngantuk, aku akan tidur duluan" ujar Arth sambil pergi memasuki tenda yang ia buat.
"Emang iblis suka tidur?" Ujar Shivi yang menganggap Arth seorang iblis sehingga Shivi kebingungan.
"Sekarang aku berwujud manusia" jawab Arth sambil meninggalkan Shivi sendirian dan tertidur.
********
Orba, Raka dan pasukannya tiba di kerajaan Shivi. Kemudian mereka menghampiri gerbang masuk kedalam kerajaan itu.
Tiba-tiba mereka dicegat oleh prajurit-prajurit iblis yang berjaga di depan gerbang. "Mohon maaf! Kami tidak akan memperbolehkan kalian masuk ke dalam kerajaan ini karena kalian membawa pasukan dan alat-alat mematikan lainnya. Kami tidak ingin berurusan dengan kalian para dewa, karena kami memiliki masalah lain yang harus kami selesaikan" ujar prajurit iblis sambil memanggil prajurit lainnya, berjaga-jaga jika ada sesuatu yang tidak diinginkan.
"Kami tidak mempunyai niat untuk merusak kerajaan ini! Akan tetapi, kami sedang mencari seorang bocah yang memakai baju manusia dan memiliki tombak di punggung nya. Apakah kalian melihat dia? Karena jejak dia berakhir di sini!" Ujar Orba dengan bijak.
"Apa urusannya kalian dengan orang itu?" Ujar prajurit iblis dengan nada menantang.
"Karena dia adalah buronan kami yang kabur" jawab Orba dengan tenang.
Mendengar itu, prajurit-prajurit iblis yang ada di sana langsung berkumpul dan berdiskusi tentang sesuatu.
"Apa yang mereka rencanakan?" Ujar Raka yang keheranan.
Tiba-tiba semua prajurit iblis yang ada di sana menghampiri Orba dan mengajak para dewa untuk bekerjasama. "Sebenarnya, orang yang kalian maksud adalah orang yang telah mencuri pemimpin kami. Kami akan bekerjasama dengan kalian untuk mencari orang itu sampai orang itu benar-benar tertangkap oleh kalian" ujar pemimpin prajurit iblis yang membuat kontrak pada Orba.
"Tidak ada salahnya! Yang ada ini malah menguntungkan" jawab Orba sambil tersenyum.