Chereads / reincarnation of a demon god (sub Indonesia) / Chapter 33 - cerita dewa Silvanus

Chapter 33 - cerita dewa Silvanus

Suasananya sangat mencengangkan. Silvanus tidak percaya bahwa Arth telah pulih dalam waktu singkat.

"Apakah anak ini benar-benar dia?"Silvanus mengatakan itu di dalam hatinya dan dia menjadi semakin yakin bahwa Arth adalah orang yang dicari Silvanus.

"Aku akan terus melawanmu sampai aku yakin akan sesuatu" kata Silvanus sambil memegang pedangnya erat-erat.

Mendengar kata-kata Silvanus, Arth merasa aneh terhadapnya tetapi Arth akan melawannya jika Silvanus terus menyerang Arth.

"Aaaaaaaaa" Silvanus menghabiskan semua sihirnya yang tersisa untuk menyerang Arth. Pedangnya berubah menjadi tombak.

"Aku akan mengakhirinya sekarang" kata Arth sambil memegang pedang legendarisnya.

Silvanus langsung menyerang Arth dengan tombaknya. " Bress " tombak Silvanus ditembak dengan cepat. tapi Arth bertindak dengan tenang sehingga tombak itu diblokir oleh Arth dengan pedangnya.

Melihat kesempatan ini Silvanus segera mengambil tombaknya dan mengubahnya menjadi pedang. Silvanus segera berlari ke Arth dan menyerangnya.

Secara bertahap Arth merasa pertarungan ini semakin membosankan sehingga dia segera melemparkan pedang Arth ke Silvanus.

Melihat itu, Silvanus langsung terkejut dan mencoba memblokir serangan Arth dengan pedangnya, tetapi pedang Silvanus tidak dapat menahan serangan Arth sehingga pedang Silvanus terlempar bersama dengan pedang Arth.

Silvanus segera melamun dan berkata "harapan berbeda dari kenyataan" kata Silvanus yang kehilangan fokusnya.

Kedua pedang itu terlempar jauh ke arah tebing es. "Brugg" tiba-tiba tebing itu runtuh dan longsor karena 2 pedang legendaris sehingga kedua pedang itu terkubur oleh es dan Silvanus tidak dapat mengingat pedangnya.

Arth segera memukul Silvanus secara tiba-tiba. Arth Meninju rahang Silvanus sampai hancur, lalu Arth memukulinya lagi tanpa henti sampai Silvanus mengeluarkan darah dari mulutnya dan pada akhirnya Arth membuat pukulan terakhirnya yang membuat Silvanus jatuh dan bersandar pada pohon besar.

"Hahahaha" kata Silvanus sambil merasakan sakit.

Kemudian Arth memanggil tombaknya dan menancapkannya tepat ke tangan Silvanus sampai Silvanus tidak bisa bergerak sama sekali.

"Sekarang kamu tidak bisa melakukan apa-apa" kata Arth yang berdiri di depannya.

"Hahahaha, pada akhirnya kaulah yang menemukanku" kata Silvanus yang tertawa sambil memuntahkan darah dari mulutnya.

Mendengar itu, Arth merasa heran dan sekarang dia mencoba mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut Silvanus.

Silvanus mengeluarkan banyak darah dari mulutnya dan berkata "Aku tahu cerita tentangmu, tentang dewa yang memberontak melawan bangsanya sendiri dan mengubah dirinya menjadi iblis yeng yang kuat, dan aku tidak tahu mengapa kamu bisa menjadi sosok manusia".

Silvanus melanjutkan kata-katanya dan menatap langit sambil mengingat masa lalunya "aku dulu mencintai seseorang dari umat manusia, selain itu aku mematuhi dewa-dewa lain untuk menguasai dunia Darkness Light. pada akhirnya aku ditipu oleh mereka dan orang-orang yang aku cintai mati karena tindakan mereka. Aku membalas dendam kekasihku pada bangsaku sendiri dan membunuh mereka sehingga para dewa menargetkanku, ceritamu begitu terkenal di antara para dewa"

Arth terus mendengarkan kata-kata Silvanus sehingga dia duduk di samping Silvanus.

"aku melarikan diri ke dalam gua, selain itu, aku mendengar berita bahwa kamu menjadi raja iblis dan bahkan menjadi dewa bagi mereka. Lambat laun aku tidak tahan merasa kesepian, jadi pada akhirnya aku memutuskan untuk bertemu denganmu meskipun itu sangat sulit bagiku. aku harus melawan iblis untuk bertemu denganmu. Seketika tekad itu mati ketika aku mendengar desas-desus bahwa kamu dibunuh oleh sihir terlarang yang hanya bisa digunakan sekali, dan itu membuatku pasrah dan diam di dalam gua"

Darah yang keluar dari Silvanus semakin banyak.

"hahahaha, harapan berbeda dari kenyataan, aku ingin Menemukanmu tetapi pada kenyataannya kaulah yang menemukanku, dan sekarang aku akan mati oleh orang yang aku cari dan tidak masalah bagiku jika kamu membunuhku, mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk mengejar Kekasihku di akhirat" Silvanus terus berbicara meskipun darah terus memercik dari mulutnya.

"Ginny akan menyembuhkanmu" kata Arth sambil menarik tombak dari tangan Silvanus.

Arth segera membantu Silvanus untuk berdiri "apa yang kamu lakukan?"Silvanus berkata dengan heran.

"Bukankah kamu mencariku, dan sekarang kamu berhasil menemukanku" jawab Arth dengan nada rendah.

Mendengar itu Silvanus langsung terkekeh meskipun darah terus keluar dari mulutnya.

*******

Ginny dan yang lainnya berada di tepi tebing tepat di jalur terakhir antara pertarungan Arth dan Silvanus.

"Apa yang terjadi? Apakah pertempuran mereka sudah selesai?"Siestina berkata dengan heran, selain itu Siestina merasa aneh tentang sesuatu.

"Sebenarnya, siapa Arth? Bagaimana dia bisa melawan Dewa Silvanus yang memiliki pedang legendaris?"Kata Siestina dengan heran.

Tiba-tiba sihir muncul dari bawah dan mendaki gunung.

"Apa itu?"katanya. Dan mereka langsung pergi ke tempat sihir itu.

Sihir itu tiba-tiba berubah menjadi tangga yang terbuat dari es. Erina dan yang lainnya melihat ke bawah dari tangga.

"Arth" Erina berteriak dengan nada yang sangat tinggi.

Mereka melihat Arth yang membawa Silvanus dan segera menuju ke atas bukit.

*******

Arth tiba di puncak bukit gunung dan menurunkan Silvanus.

"Ginny! Bisakah kau menyembuhkannya?"Kata Arth memohon kepada Ginny.

"Aku akan memeriksanya" kata Ginny.

Ginny membuat wajah kecewa dan berkata "Aku tidak bisa menyembuhkan luka sebesar ini dengan sihirku, sihirku akan habis tanpa penyembuhannya sama sekali dari lukanya" kata Ginny yang mengeluh.

Arth berjalan ke Ginny dan menyentuh bahunya. Seketika Ginny segera merasakan sejumlah besar sihir mengalir dari tangan Arth.

"Apakah kamu bisa menyembuhkannya sekarang?"Kata Arth memohon.

"Jika ada banyak sihir, tentu saja aku bisa" Kata Ginny yang segera mulai menyembuhkan Silvanus yang terluka.

Dalam beberapa menit Silvanus pulih dan hanya tersisa luka bakar dan Silvanus segera berdiri.

"Tunggu pak! Anda belum sepenuhnya pulih " kata Ginny.

"Sebelumnya, aku ingin mengucapkan terima kasih. aku tidak ingin luka bakar ini hilang dan aku akan mengingatnya sampai aku ingat ketika aku bertengkar dengan orang yang ku cari" kata Silvanus sambil terus menyentuh luka bakarnya.

Mendengar itu Arth langsung tersenyum lebar.

"Eh, Arth tersenyum lebar?"Erina mengatakan itu di dalam hatinya dan itu membuat Erina terpaku pada Arth.