"DUAARR" aku dikejutkan oleh suara panci sampai aku terbangun.
"Hihi, bangun sekarang saatnya bersiap-siap untuk hari ini" kata Erina sambil memukul panci.
Aku sangat terkejut. Dan aku langsung bangun dari tidur ku. Aku hampir lupa bahwa hari ini adalah hari kepantasan bagi siswa di sekolah ku, mungkin aku siap untuk ujian hari ini. yang membuat ku penasaran adalah dengan siapa aku akan dikelompokkan? Apakah aku akan mudah berinteraksi dengan grup ku? Jika itu masalah menang atau kalah, aku tidak peduli. lagipula aku masih pemula.
Aku mempersiapkan diri, begitu pula dengan Erina, dia sepertinya sedang mempersiapkan dirinya.
"Krekk" suara pintu dibuka.
"apakah Anda siap untuk ujian nanti?" Kata Erina sambil membuka pintu kamarku.
"tentu saja" jawabku.
Kami mengucapkan selamat tinggal kepada ibu Erina dan pergi ke sekolah. Ketika dalam perjalanan, ada begitu banyak orang yang merayakan ujian ini dengan meriah.
"Hei, selama ujian Kamu Dan aku akan menjadi musuh loh! kita akan berada dalam kelompok yang berbeda, sejauh yang aku tahu orang biasa dan bangsawan akan dibagi menjadi beberapa kelompok" kata Erina kepadaku.
"Apakah itu adil?"Aku menjawabnya tapi Erina juga tidak tahu alasannya.
Akhirnya kami sampai di sekolah.
"Ayo langsung ke arena, jadi kita bisa mencari tahu informasi tentang kelompok kita masing-masing" katanya.
Kami tiba di arena dan ada begitu banyak orang seperti peserta dan mereka yang hanya ingin menonton ujian.
"Mari kita duduk dulu, menunggu pengumuman yang akan diumumkan oleh ayah ku" kata Erina sambil mengajak ku untuk duduk.
Kami menunggu kepala sekolah, dan akhirnya Kepala Sekolah datang untuk mengumumkan visi dan kelompok. Seketika tempat itu menjadi sangat bising dengan sorak-sorai. kepala sekolah berbicara di tengah arena dan mengumumkan tujuan ujian. Visi untuk memenangkan tes ini adalah untuk mempertahankan dan merebut bola sihir, kepala sekolah juga telah membagikan kelompok dan mengumumkannya.
KELOMPOK NON NORIBLE
[Grup 1]
* KAI
• Grezz
• Briars
* Dan
[Grup 2]
* Guzou
* Merkuri
* Ria
• Gress
[Grup 3]
* Turan
• Yuzu
* Sewa
* Kazuo
[Grup 4]
* Ginny
* Lyfa
* Arth
* Goro
KELOMPOK YANG NORIBLE (BANGSAWAN)
[Grup 1]
* Futo
* Surat
* Camus
* Decto
[Grup 2]
* Erina
* Sagya
* Shaka
* Jigo
[Grup 3]
* Michiko
* Takimuya
* Yarou
* Rika
[Grup 4]
* Aoru
* RIXI
* Riz
* Waldent
Hanya delapan kelompok yang akan mengikuti ujian semester ini. mereka semua adalah orang-orang yang telah ditentukan oleh sekolah.
Tak ku sangka bahwa aku akan sekelompok dengan Ginny, dan itu membuat ku merasa lebih baik daripada berada dalam kelompok dengan orang-orang yang tidak ku kenal.
"Apa yang baru saja disebutkan, silakan berkumpul dengan kelompok Anda masing-masing." Kata pemeriksa.
Tiba-tiba seseorang memanggil ku dari belakang "Hei Arth, apakah kamu siap untuk ujian?" Kata Ginny dari kursi belakang.
"Sampai nanti" kata Erina sambil pergi dan cemberut.
Kemudian Ginny mendekati ku dan mengundang ku untuk berkumpul dengan kelompok kami.
Di sana aku berada satu kelompok dengan Goro, yang menggunakan perisai besi (sebagai tank tim). Dan Lyfa, yang menggunakan sihir petir (sebagai penyihir tim) dan Ginny (sebagai pendukung).
Kami memperkenalkan diri dan merencanakan taktik tim. dan Ginny lah yang merencanakan taktik tim karena Dia yang paling berpengalaman di antara kami.
"Oke, jadi rencananya adalah Goro memblokir serangan dan Lyfa serang mereka dari kejauhan sementara Arth menyerang dari dekat, dan aku akan memegang bola sihir dan menyembuhkan kalian dan kalian mencoba melindungiku ya!" Kata Ginny yang merupakan pemimpin tim.
"Siap" kami berkata serempak.
Semua peserta ujian dipisahkan menurut kelompoknya masing-masing, kami dilepaskan di hutan, begitu pula kelompok lainnya.
***********
Suasananya sangat lah panas, jam menunjukkan pukul 12: 30. kami berada di hutan, hutan yang tidak memiliki perlindungan. jadi mungkin ada monster yang berkeliaran di hutan.
Tujuan kami adalah untuk mendapatkan bola sihir dan bertahan sampai akhir kemampuan kami.
"Ok, sekarang kita harus mencari tempat untuk berlindung dan memantau tim lain, satu tempat yang baik untuk memantau adalah di perbukitan gunung, bagaimana menurut kalian?" Ginny mengatakan itu sebagai ketua tim. kami semua setuju. tanpa basa-basi kami naik ke atas bukit sambil mewaspadai berjaga-jaga jika ada serangan Monster atau serangan dari kelompok lain.
Begitu kami sampai di Bukit, kami mendengar ledakan besar dari balik bukit di depan kami.
"Waspada" kata Goro yang ada di depan kami.
Akhirnya kami melihat tim yang telah bertarung dengan monster gunung dan sepertinya mereka benar-benar lelah melawan monster tetapi monster itu sudah mati.
"Itu kesempatan bagi kita, cepat kalahkan mereka saat mereka kelelahan dan Ambil bola ajaib" kata Ginny memberi perintah.
Dan yang kami Lawan adalah grup 2 yang terdiri dari Gozou, Raksa, Ria, dan Gress. Kami memulai serangan kami di Grup 2. Goro melindungi Lyfa dan Ginny, Lyfa membawa serangan petirnya ke depan dan menciptakan ledakan di tengah-tengah mereka.
Begitu asap muncul, aku langsung menyerang mereka. Aku menyerang ke depan dengan banyak asap yang menghalangi pandangan mereka. Aku berlari ke Ria yang pasti memegang bola ajaib itu. Rasanya tidak sopan untuk memukul seorang gadis tetapi tidak dapat di pungkiri, ini adalah ujian.
Aku menjatuhkannya sampai kami berdua jatuh ke tanah, tiba-tiba petir Lyfa melintas dari kejauhan dan mengenai lawan yang kelelahan, tapi untungnya Ria dan aku terjatuh sehingga petir tidak mengenai kami.
"Beri Aku bola sihir kalian" kataku tegas.
Ria pada saat itu juga tahu tentang kondisi kelompoknya dan memberikan bola sihirnya kepada kami dan kami langsung pergi begitu saja.
Kami pergi ke tempat tersembunyi sehingga musuh tidak akan tahu posisi kami.
"Sekarang kita hanya memiliki dua bola sihir, sekarang tugas kita hanya untuk mempertahankan posisi" kata Ginny.
"Hei Lyfa, petir Anda hampir mengenai ku" kataku kesal.
"Hehe, maaf aku diperintahkan oleh Ginny" jawabnya. Aku langsung menatap Ginny dengan kesal.
"Setelah kamu mendorong wanita lain? bagaimanapun juga, itu adalah kesempatan untuk menyerang" kata Ginny kesal seperti ku.
Hari sudah mendekati sore. kami membuat tenda di dekat sungai karena ujian berlangsung selama tiga hari. Aku baru menyadari bahwa aku juga disambar petir Lyfa di tangan ku, karena ada goresan kecil, tetapi aku tidak mempedulikannya.
"Hei, Apakah kamu terluka?" Kata Ginny yang dari tadi terus mengawasiku.
"Hanya goresan kecil" jawabku.
Tapi tiba-tiba Ginny memegang tanganku dan menyembuhkannya dengan sihirnya, dalam sekejap tanganku pulih.
"Terima kasih Ginny" kataku.
Hari sudah larut malam. kami melakukan patroli malam yang terjadwal. Lyfa dengan Goro, aku dan Ginny. Ginny dan aku berpatroli di sebelah utara tenda sementara Lyfa dan Goro berada di sisi lain.
"Hei Art, Apakah kamu pikir kita akan sampai ke titik terakhir ujian dan memenangkannya?"Ginny berkata Tidak yakin.
"Tentu saja, jadi apa?"aku menjawabnya.
"Sejak awal para bangsawan pantas menjadi pemenang, sementara kami para non bangsawan hanya dijadikan boneka untuk para bangsawan" jawab Ginny.
Aku tidak tahu harus berkata apa? Tapi ada tatapan sedih pada Ginny dan itu membuatku tidak nyaman.
"Hei, Apakah kamu ingin berjalan-jalan?"Aku berkata Cepat.
Kemudian Ginny mengangguk setuju. akhirnya kami berjalan-jalan di tepi sungai disertai dengan suara katak dan diterangi oleh bulan dan bintang-bintang.
Tiba-tiba genangan air bergetar seolah-olah ada gempa bumi. lalu kami juga mendengar ledakan dan asap yang keluar dari hutan yang berada di depan kami.
"apa itu?"Kataku dengan rasa ingin tahu.
Aku berlari untuk melihat apa yang sedang terjadi tapi Ginny langsung memegang ku.
"Kita harus pergi ke tempat Goro dan Lyfa" kata Ginny sambil menarikku.