Chereads / reincarnation of a demon god (sub Indonesia) / Chapter 3 - menjadi murid di sekolah sihir

Chapter 3 - menjadi murid di sekolah sihir

Hari begitu larut malam. kepala sekolah dan aku masuk ke dalam rumahnya.

[ kepala sekolah itu namanya adalah pak Agra]

kami masuk dan disambut oleh seorang wanita dan itu adalah istrinya, Pak Agra menjelaskan apa yang terjadi pada istrinya, mendengar itu istrinya mengizinkan ku untuk tinggal bersama mereka.

Pak Agra membawaku ke kamar lantai paling bawah, dan kamarnya sangat rapi. Lalu aku bertanya "kamar siapa ini?"

dia menjawab " Itu adalah kamar pertama anak ku, sekarang dia menghilang saat bertugas ke hutan terlarang" mendengar itu, aku merasa bersalah karena Bertanya, " Sekarang kamu mandi di sana " katanya.

kemudian aku pergi ke kamar mandi, ketika di kamar mandi ada suara cipratan air di kamar mandi dan aku pikir sepertinya ada seseorang yang sedang mandi. kemudian aku pergi ke ruang makan karena aku kelaparan.

kemudian aku melihat Pak Agra dan istrinya sedang menceritakan sesuatu, kemudian aku diundang untuk makan bersama mereka sambil mengobrol, aku mendekati mereka, dan melihat banyak makanan yang disajikan di meja makan.

Kemudian kami makan malam bersama sambil berbicara tentang apa yang terjadi sebelumnya. kemudian istrinya Pak Agra juga mengatakan kepadanya bahwa sore ini anak bungsunya juga dalam bahaya dan untungnya ada seorang pria yang menyelamatkannya.

Saya pikir ayah dan anak memiliki nasib yang sama, itu benar-benar aneh, kemudian istrinya pak Agra mengatakan kepadanya lagi, dia berkata, "dia tidak memiliki rumah dan memilih untuk mengikuti Putri ku ke kerajaan ini. Awalnya dia ingin diundang untuk tinggal di sini, tetapi dia menghilang. Saya tidak tahu di mana, itulah yang dikatakan putri mu Agra"

kemudian Pak Agra menjawab dengan jengkel "heyyy Bukankah dia anakmu juga" mendengar itu istri Pak Agra langsung tertawa.

Aku mengira bahwa orang yang menghilang itu adalah aku, pada saat yang sama aku mendengar suara pintu dari kamar mandi, aku berbalik dan melihat seorang wanita yang keluar dari kamar mandi dengan handuk kecil yang digunakannya.

kemudian aku melihat wajahnya, aku terkejut bahwa wanita itu adalah Erina, lalu aku berpura-pura tidak melihat apa-apa.

"ahaha lihat anakmu Agra wajahnya merah" Kata Istri Pak Agra.

apa yang aku lihat itu benar? Aku malu padanya karena aku melarikan diri sebelumnya.

Setelah makan aku langsung menuju kamar ku dan langsung berbaring, tidak lama setelah itu Pak Agra masuk bersama putrinya Erina. saya terkejut dan langsung berdiri

" ada yang bisa saya bantu pak?"

ternyata Pak Agra hanya ingin mengobrol sebentar di ruang tamu, jadi aku mengikutinya ke ruang tamu.

"Yah, aku ingin kamu, rasanya aneh memiliki nama arth" kata Pak Agra.

"Sudahlah ayah" jawab Erina.

kami berbicara tentang sekolah sihir, aku bertanya kepada Pak Agra mengapa dia tidak menyerang penjahat dengan sihir ketika dia diserang oleh penjahat, kemudian Pak Agra menjelaskan bahwa sihir tidak selalu ada, energi sihir akan habis jika digunakan terus menerus dan akan pulih paling sedikit sekitar 1 hingga 2 jam.

Pak Agra bermaksud untuk menempatkan ku di akademi sekolah sihir karena sihir ku harus dilatih katanya, aku setuju karena tidak ada rencana dalam hidup aku.

Setelah berbicara tentang itu aku langsung pergi ke kamar ku karena aku masih malu dengan Erina, aku langsung tertidur saat itu, setelah itu aku bermimpi aneh. Aku duduk di Singgasana yang menakutkan dan ada banyak iblis di depan ku seolah-olah itu adalah peristiwa nyata.

**********

Pagi yang indah, suara dari orang-orang yang lewat di sekitar rumah begitu terdengar ditelinga ku, aku dibangunkan oleh Erina karena hari ini aku harus mendaftarkan diri untuk menjadi siswa di sekolah sihir. Aku diberi pakaian oleh Pak Agra dan kebutuhan lainnya. setelah makan aku pergi bersama Pak Agra dan Erina menuju sekolah sihir.

Aku merasa gugup pada hari pertama terutama ketika aku tidak mengenal siapa pun di sekolah sihir selain pak Agra dan Erina, itu benar-benar membuat ku gugup.

Pada Akhirnya aku tiba di gerbang sekolah sihir, sekolah itu begitu besar hingga ada sekitar 5 lantai.

Aku disuruh pergi ke kantor Guru, sementara Erina pergi ke kelasnya. tidak lama setelah aku tiba di ruang guru bersama Pak Agra, aku disuruh memperkenalkan diri kepada semua guru yang ada di sana.

"pagi semua guru, perkenalkan nama ku Arthous panggil saja aku arth"

Setelah perkenalan, aku diuji apakah aku memiliki energi sihir atau tidak, karena di sekolah sihir ini salah satu persyaratannya adalah memiliki energi sihir.

Aku diuji oleh guru lain yang tidak aku ketahui identitas nya, dia meminta ku untuk menunjukkan sihir ku dalam bentuk bola energi. seperti biasa aku diberi contoh oleh guru ku, tetapi saya tidak bisa melakukannya dalam 10 kali, aku hampir tidak diterima karena tidak bisa menunjukkan sihir ku, untungnya Pak Agra datang kepada ku dan mengatakan bahwa aku tidak perlu pengujian karena Pak Agra sudah tahu.

Hatiku sangat lega mendengar bahwa aku diterima di sekolah sihir, akhirnya aku dikawal oleh Guruku ke kelasku, dan sudah waktunya untuk memperkenalkan diri dan menjadi siswa baru di sekolah itu.

Pagi itu aku memperkenalkan diri di depan kelas, semua orang fokus pada ku. Aku memperkenalkan diri secara normal, setelah itu aku duduk di kursi yang disediakan di belakang.

Aku baru saja memasuki sekolah sihir, sementara sekolah sihir ada di akhir semester dan akan ada tes bakat.

Pelajaran pertama dimulai dengan diskusi tentang sejarah,

Guru sejarah menjelaskan pelajaran "ok, sekarang Ibu menjelaskan tentang asal-usul sihir manusia, dalam sejarah saat itu ketika Perang Dimulai, itu dimulai dari kolaborasi manusia dan Dewa untuk mengalahkan Raja Iblis. dikatakan dalam sejarah dia mati seketika oleh sihir itu, tetapi sihir itu cuman bisa diterapkan sekali dan tidak dapat dibuat lagi, setelah kematian Raja Iblis, entah dari mana ada sebuah cahaya merah terbang di hutan, kemudian manusia menelitinya dan ternyata itu adalah sihir dan dapat digunakan oleh manusia, setelah manusia dapat menggunakan sihir itu, para dewa melarang manusia untuk menggunakan sihir, Manusia juga menolak karena sihir sangat membantu bagi manusia, dan akhirnya perang pecah terjadi, ada pertanyaan?"

kemudian salah satu siswa bertanya, " Bu! sihir yang membunuh iblis hanya bisa diterapkan sekali, bagaimana jika iblis itu masih hidup?" Kemudian guru tidak menjawab apa-apa.

Bel istirahat berdering. Aku diajak oleh Erina untuk berkeliling sekolah dan setiap kali aku melihat kelas lain, ada intimidasi di kelas.

Aku terkejut dan bertanya kepada Erina, "mengapa ada banyak intimidasi di sekolah ini? Apakah itu melanggar aturan"

"Itu tidak melanggar aturan, bahkan dianjurkan, karena orang yang diintimidasi akan meningkatkan sihirnya sehingga mereka tidak akan diintimidasi lagi" jawab Erina dengan nada rendah.

Bel pun berbunyi, semua siswa kembali ke kelas mereka masing-masing. Aku menjadi tidak nyaman untuk pergi ke sekolah di sini, karena orang-orang lemah diintimidasi dan tidak ada yang mau memihak dan membantu.

pelajaran ke-2 adalah pelatihan bakat di arena sekolah, sedangkan tes bakat akan diuji langsung di lapangan. kami semua pergi ke arena sekolah dan duduk di antara penonton yang menonton tes itu, mereka yang akan bersaing akan dipanggil secara acak.

Aku mencari Erina karena banyak yang ingin aku tanyakan tentang aturan tes ini.

Pemanggilan Peserta pertama, Michiko melawan Erina. Aku bingung karena ketika dia berada di arena, tidak heran dia belum terlihat oleh ku.

mereka berdua memasang sikap kuda-kuda mereka, sambil menciptakan bola sihir di tangan mereka, dengan seketika sihir itu berubah menjadi senjata mereka.

Erina menggunakan senjata berupa panah, sedangkan Michiko menggunakan pedang. tentu sangat menguntungkan bagi Erina karena dia adalah pemain Jarak Jauh, "KRINGGGG," bel pertandingan arena dinyalakan.