Chereads / Pencuri Cantik dan CEO Buruk Rupa / Chapter 7 - Episode 7 : Tangkapan bagus.

Chapter 7 - Episode 7 : Tangkapan bagus.

Nian yang sudah siap dengan semua berkas miliknya dan juga penampilan yang sesuai, kini berdiri di depan perusahaan terbesar yang bergerak di industri hiburan itu. Perusahaan Avenging, sebuah perusahaan manajemen besar yang berdiri di tengah-tengah kota A ini. Perusahaan ini sangat terkenal karena sudah melahirkan banyak artis-artis terkenal di dunia hiburan, salah satunya adalah artis paling terkenal di Negara ini, yaitu Yuaning, terkenal karena wajahnya yang cantik dan juga bakatnya yang hebat dalam akting.

Bukannya gugup, Nian malah makin bersemangat karena dia sudah semakin dekat dengan tujuannya, yaitu mendapatkan petunjuk keberadaan Ibunya yang telah menghilang berpuluh-puluh tahun lalu.

....

Beberapa hari sebelum kedatangan Nian ke Negara Chi, dia bertemu dengan sahabat baiknya Song Yi di sebuah restoran kecil di pinggir jalan.

"Yi, aku sudah cukup sabar bermain denganmu, sekarang beritahu aku dimana Ibuku berada !" ucap Nian kepada Song Yi yang sedang makan.

"Aku memang memiliki informasi tentang Ibumu, tapi aku tak ingin memberitahumu."

"Yi !" ucap Nian semakin kesal. Nian sudah tahu kalau Song Yi memiliki informasi tentang ibunya dari awal mereka bertemu, tapi setiap kali Nian bertanya tentang hal itu, Song Yi selalu mengabaikan Nian. Segala cara telah Nian coba untuk mendapatkan informasi Ibunya dari Song Yi, tapi dia tak pernah berhasil melawan sahabat masa kecilnya itu, entah dari kekuatan ataupun kelicikan, bagi siapapun, sahabat baiknya Song Yi itu adalah orang terkuat di dunia bawah. Dia sendiri pun tak tahu kenapa Song Yi tak ingin memberitahunya.

Nian tak memiliki cara lain lagi, dia lalu berlutut di hadapan Song Yi dan di saksikan oleh orang-orang yang ada di warung tersebut, "Yi, aku mohon."

Song Yi hanya tersenyum memandang hal itu, "Sang Pencuri Bulan, Seung Victoria, orang yang memegang nama awal dari guru, berlutut di lantai yang kotor hanya untuk sesuatu yang sepele," ucap Song Yi dengan nada mengejek.

Mendengar hal itu, Nian langsung marah, dia lalu bangkit sembari memegang kerah Song Yi dengan kasar, "Yi ! kau sangat munafik ! kau sendiri yang mengatakan kalau keluarga adalah hal terpenting bagimu ! sekarang, saat aku mencoba mencari keluargaku, kau malah mengabaikanku !"

Air mata mulai jelas terlihat di sela-sela mata Nian.

Melihat sikap Nian padanya, membuat Song Yi sedikit kesal, namun dia segera menenangkan dirinya dengan menghela nafas sembari menepuk pelan kepala Nian, "Gadis bodoh, sepertinya kau salah paham dengan kata-kataku. Aku tak pernah mengatakan kalau keluargamu tidak penting, kau sendiri sudah kuanggap sebagai adikku, kakak seperti apa yang ingin melihat adiknya menderita."

"Lalu kenapa !?" ucap Nian masih terisak.

Song Yi terdiam sejenak, dia lalu menghela nafas sekali lalu berkata, "Sudahkah kau berpikir, apakah kau layak untuk menemuinya?"

Mendengar hal itu, tangan Nian yang mencengkram kerah Song Yi mulai melemas, dia lalu melepaskan Song Yi dan duduk di sebelahnya, tatapannya sayu menatap ke lantai, air matanya yang hangat masih mengalir dengan pelan. Yang Song Yi katakan memang benar, selama ini, yang aku inginkan hanyalah mencari keberadaan ibuku, aku tak pernah memikirkan apakah aku masih layak untuk bertemu dengannya, apalagi, aku masih mengingat dengan jelas bagaimana aku mengecewakan ibuku. Mungkin, jauh di dalam hatinya, dia sudah tak ingin melihatku lagi.

Memikirkan semua kemungkinan buruk, membuat Nian semakin jatuh dalam kesedihan. Song Yi yang tak kuasa melihat sahabatnya itu sedih, akhirnya mengambil tindakan.

"Baiklah," ucap Song Yi tiba-tiba, "Aku bisa mengabulkan keinginanmu untuk bertemu dengan ibumu."

"Tapi ... seperti yang kau bilang, aku tak layak... "

"Layak atau tidak, akan kulihat dari kemampuanmu. Tapi aku punya syarat, selama kau bisa memenuhi syarat itu, maka aku akan memberitahumu lokasi Ibumu."

Nian tak lagi semangat, dia sadar, kalau kesempatan bertemu ibunya yang telah dia nanti sekian lama sekarang ada di hadapannya, tapi kelayakan dirinya membuatnya kini menjadi ragu kali ini.

"Nian, dengarkan aku, kau mungkin sekarang tidak layak bertemu dengannya, bukan berarti kau tidak bisa menemuinya, yang harus kau lakukan sekarang adalah membuktikan bahwa dirimu layak," ucap Song Yi tersenyum tipis.

"Apa yang harus kulakukan agar aku layak?" tanya Nian penasaran.

Song Yi pun tersenyum, "Soal itu, kau harus mencaritahunya sendiri dalam perjalananmu nanti. Namun pertama-tama, aku ingin kau menyelesaikan syarat yang akan kuberikan."

"Baiklah, apa syaratnya?"

Song Yi kembali tersenyum, "Aku ingin ... kau mencuri sesuatu dari seseorang."

"Itu hal gampang," jawab Nian, "Siapa dia? Dan apa yang harus kucuri?"

"Kau harus mencuri sesuatu paling berharga milik dari President Avenging Grup, Zeran."

"Zeran ... lalu, apa 'benda paling berharga' itu ?"

Song Yi tersenyum sembari berjalan pergi meninggalkan Nian, "Kau harus cari tahu sendiri."

Nian melihat Song Yi pergi dengan puluhan pertanyaan di dalam dirinya. Perasaan di dalam dirinya sekarang bercampur aduk, dari yang tadinya murung, sekarang kembali bersemangat, dari yang tadinya bersemangat, kembali murung karena memikirkan dirinya belum layak bertemu dengan ibunya, namun, Nian tahu satu hal yang pasti, sekarang, satu jalan telah terbuka baginya.

.......

Nian pun memajukan langkahnya hendak masuk ke dalam perusahaan Avenging, namun tepat di depan pintu, dia menabrak seorang berambut pirang, berkacamata dan juga bertopi, dia adalah salah satu artis yang sedang naik daun, Fara.

"Ah !" Fara yang terjatuh langsung cepat berdiri dan menjambak rambut Nian yang juga tengah terjatuh. "Perempuan sialan ! kau tak punya mata ya !?"

Sial, baru saja aku melangkahkan kakiku masuk, dan sekarang sudah dapat masalah. Keluh Nian dalam hati. Nian tak tinggal diam di perlakukan begitu, dia dengan cepat memegang pergelangan tangan Fara yang memegang rambutnya dengan keras, hingga membuat Fara kesakitan karenanya.

Cengkraman wanita ini sangat kuat, aku tak bisa melepaskan tanganku. Fara terlihat kesakitan. Manajer Fara dengan cepat menghentikan pertengkaran mereka berdua karena takut merusak image artisnya.

Akhirnya, Nian dan Fara pun mundur, namun masih saling bertatapan kesal satu sama lain. "Kau ! siapa kau ?! kenapa kau bisa masuk ke sini ?!" ucap Fara kesal.

Nian hanya memandangi Fara dengan tatapan kesal. Yun Fara, seorang artis muda yang sedang naik daun. Pamannya adalah salah satu pemegang saham di perusahaan Avenging, sedangkan ayahnya adalah salah satu Dewan direksi artis. Kesimpulannya, dia hanyalah semut.

Ditatap rendah oleh Nian membuat Fara kesal, "Apa yang kau lihat?!"

Ada beberapa cara untuk berurusan dengan orang seperti ini, pertama, aku bisa mengabaikannya dengan langsung pergi dari hadapannya, tapi itu akan membuatku terlihat seperti orang yang mudah dibully. Kedua adalah dengan menghancurkannya, aku bisa saja menendang kepalanya hingga dia pingsan, tapi itu akan merusak rencanaku, jadi yang bisa kulakukan adalah cara ketiga, yaitu merusaknya secara mental. Nian tersenyum licik.

"Fara, artis yang sedang naik daun, aku tak menyangka kalau kau sekasar ini !" ucap Nian mengeraskan suaranya untuk memancing orang-orang datang.

Orang-orang pun berkumpul untuk melihat kehebohan yang Nian buat, sontak Fara dan managernya terlihat panik. Fara mencoba untuk tenang, dia lalu menggunakan bakat artisnya untuk mengubah keadaan, dia memasang ekspresi sedih dan tertindas, "A—Aku hanya ingin minta maaf padamu, kenapa kau berteriak padaku?" ucapnya memelas.

Seperti yang diharapkan dari seorang artis, dia dengan cepat mengubah ekspresinya menyesuiakan dengan suasana, tapi sayangnya ... kemampuan aktingmu masih jauh di bawahku, apa kau pikir aku yang pernah menyamar jadi artis kelas dunia ini akan kalah darimu? Nian tersenyum licik.

Nian perlahan mulai mengeluarkan air matanya, dia menggeramkan giginya sembari menahan kepalan tangannya di bawah, "Apa salahku, aku ke sini hanya ingin melamar pekerjaan ! dan kau merendahkanku dan mendorongku dengan kasar, apa kau pikir orang-orang kecil seperti kami mudah ditindas !?" ucap Nian terisak sembari memegang tangannya seperti sedang terluka. Orang-orang yang menonton mulai mencoba menolong Nian yang sedang pura-pura terluka.

Fara yang melihat akting Nian itu merasa terkejut sekaligus takjub. Bagaimana aktingnya bisa lebih bagus dariku!? Siapa sebenarnya dia?

Fara menjadi semakin panik dan cemas ketika orang-orang yang menontonnya mulai memihak Nian.

Nian hanya tersenyum melihat wajah Fara yang sudah kalah. Fara, kau masih terlalu awal untuk menjadi artis yang hebat. Aku telah bertemu dengan banyak artis kotor yang lebih kotor darimu, dan semuanya telah kukalahkan. Bagiku, kau hanyalah seperti semut, kau bahkan tak bisa menyadari bagaimana buruknya pandangan orang lain terhadap dirimu sendiri. Aku benci mengakuinya, tapi jika di bandingkan dengan Oliv, perbedaannya seperti langit dan bumi.

Kekesalan Fara yang sudah mencapai puncaknya, membuat amarah Fara berada di luar kendali, dia pun maju lalu mendorong Nian dengan keras hingga membuat Nian terdorong ke belakang dan jatuh.

Bukkk ! Nian yang sudah siap melindungi kepalanya ketika mengira akan jatuh ke lantai, kini terkejut karena tempatnya terjatuh bukanlah lantai yang keras melainkan dada hangat seseorang. Seorang pria tampan dengan rambut birunya yang menghiasi kepalanya, membuat Nian teringat, kalau tujuan utamanya masuk ke sini, adalah orang yang sedang menangkapnya sekarang, yaitu Zeran.