"Pak kita mau ke mana? Bukankah ini bukan jalan menuju rumah suami saya?" tanya Nurma yang merasa bingung dengan rute yang di ambil oleh pria berpakaian necis itu.
Namun, bukannya menjawab pertanyaan Nurma, ia malah diam seribu bahasa, ia tak menjawab dengan sepatah kata pun.
"Pak! Saya mau pulang!" teriak Nurma.
Gadis itu merasa ada yang tak beres dengan pria itu.
Nurma merasa jika pria itu ingin berbuat jahat padanya.
Tanpa pikir panjang, ia meraih ponselnya yang ia taruh di dalam tas kecil seharga tujuh juta pemberian Fawwaz ketika di Bali.
Diam-diam Nurma mengirim pesan pada suaminya.
[Tuan! Saya ingin pulang! Seseorang yang tak saya kenal mengaku pegawai perusahaan keluarga dan berkata akan mengantar saya pulang! Namun, ia malah membawa saya ke tempat yang saya sendiri tak tau].
Menyadari Nurma sedang berkirim pesan dengan seseorang, pria itu memberhentikan mobilnya dan merampas ponsel milik Nurma.
"Siapa yang kau hubungi?" bentak pria itu.