"Ngomong-ngomong, tadi yang tiba-tiba berdebat dengan Tuan itu siapa?" tanya Nurma pada Fawwaz.
Fawwaz berdiri berjalan menjauhi tempat tidur, ia berkata, "Apakah kau ingin benar-benar ingin tau siapa dia?" tanyanya pada sang istri.
Nurma menganggukkan kepalanya.
"Baiklah! Akan saya jelaskan" ucap Fawwaz.
"Dia adalah perempuan yang sangat saya cintai dan saya bermimpi untuk menikahinya" ujar Fawwaz.
Mendengar penjelasan dari sang suami, wajah Nurma tampak cemburu serta sedih.
Tentu saja itu hal yang wajar saat seseorang yang kita cintai malah mengaku mencintai wanita lain.
Nurma berusaha untuk tenang dan bersikap biasa saja, "Mantan kekasih, Tuan?" tanya Nurma.
"Benar!" jawab Fawwaz secara singkat.
"Apakah Tuan masih mempunyai perasaan untuk wanita itu?" lanjut Nurma bertanya pada Fawwaz.
"Saya tidak tau! Rasa sakit hati saya begitu dalam, sehingga saya tak bisa membedakan mana itu cinta atau benci dan dendam" ujar Fawwaz.