Saat Fawwaz keluar dari kamar mandi, ternyata Nurma sudah tertidur pulas di lantai yang hanya beralaskan selimut.
Tak ada selimut yang menempel dalam tubuhnya membuat Nurma menggigil karena dinginnya malam.
Apalagi ia memakai pakaian yang serba pendek ketika tidur, Fawwaz pernah menegurnya, namun ia beralasan jika ia merasa gerah dan tak nyaman jika tidur memakai pakaian panjang.
Fawwaz mengambil selimut yang terlipat rapi di atas ranjang tempat tidurnya.
Ia menyelimuti Nurma dengan hati-hati agar ia tak terbangun dari tidurnya.
Fawwaz memandang wajah sang istri yang jelita.
"Bahkan kau hampir sempurna, namun, saya tak tau perasaan saya ada untukmu atau tidak! Jujur, memang saya mulai tertarik dengan dirimu, namun, saya tak ingin membuatmu kecewa karena masa lalu saya" ujar Fawwaz pada Nurma.
"Saya akan berusaha untuk melupakan masa lalu saya agar saya dapat bahagia denganmu seutuhnya" kata Fawwaz sambil mengelus-elus rambut Nurma.