Nurma berlari menuju kamarnya, sedangkan Fawwaz terus mengejarnya.
Seperti anak kecil, kira-kira seperti itulah gambaran mereka berdua.
"Sudah, Tuan! Saya hanya becanda!" ucap Nurma yang mulai 'ngos-ngosan' berlari dari kejaran suaminya.
"Panggil lagi!" goda Fawwaz sambil bercanda dengan Nurma.
"T-tidak! Ampun!" ujar Nurma sambil tertawa bersama Fawwaz.
Mereka pun berhenti dan duduk bersama di atas sofa yang terletak di dekat ranjang.
"Tuan tau?" tanya Nurma pada Fawwaz.
Fawwaz menggeleng.
"Saya rasa hari-hari ini kita menjadi semakin dekat, dan saya bahagia akan hal itu!" ucapnya mengembangkan senyuman di wajahnya.
"Apa kau pikir kita bisa saling mencintai?" tanya Fawwaz.
"Saya yakin kita bisa saling mencintai dan bahagia hidup bersama" ucap Nurma pada suaminya.
"Somoga Allah mengasihi kita dan menjadikan kita salah satu pasangan yang paling bahagia di muka bumi" harap Nurma.
